Notes

Rangkuman Demonology
Seven Deadly Sins

Q : Kenapa harus 'tujuh' dosa besar?
A :
Angka tujuh adalah khusus untuk Allah. Butuh waktu tujuh hari untuk menciptakan dunia. Seminggu memiliki tujuh hari di dalamnya. Tuhan beristirahat pada hari ketujuh. Di Israel kuno, mereka beristirahat pada hari Sabat sebagai hari ketujuh yang adalah hari diperintahkan untuk beristirahat dan dikhususkan untuk menyembah Allah dan itu adalah perintah keempat dalam hukum taurat.

Jenis - jenis seven deadly sins :

1. Sloth (Yunani: Ἀκηδία-Acedia) Kemalasan

St Yohanes dari Damaskus, seorang Bapa Gereja dan Doktor Gereja dari Timur, mendefinisikan kemalasan sebagai suatu kesedihan yang menindas yang begitu menekan pikiran seseorang sehingga ia tidak ingin melakukan apa-apa. Kemudian St. Thomas Aquinas menyatakan bahwa kemalasan adalah dosa karena kesedihan tersebut menghalangi seseorang untuk berbuat baik. Kemalasan mengakibatkan kegagalan manusia untuk mengembangkan diri. Walau kemalasan adalah dosa yang paling ringan dibanding dosa lainnya namun kemalasan adalah pemicu utama dosa-dosa lain yg lebih besar.

Nama iblis : Belphegor

Belphegor sering dilambangkan sebagai iblis kekayaan yang licik. Dia mendorong seseorang untuk mendapatkan kekayaan dengan cara mudah dan jika perlu dengan menipu. Sebagai contoh adalah korupsi.

Nah, setelah kaya maka waktunya untuk bermalas-malasan tanpa bekerja. Belphegor biasanya di sembah oleh orang yang ingin mendapatkan harta dengan cara gampang, contohnya di indonesia Pesugihan.

Sebagai gantinya Belphegor akan meminta upeti yakni anak pertama sang penyembah, atau upeti jiwa sang penyembah saat dia meninggal, orang tersebut akan menjadi budak Belphegor di neraka.

2. Wrath (Yunani; Ὀργή-Orge) Amarah

Kemarahan, wrath, anger, yang dimaksud di sini adalah kemurkaan berupa keinginan untuk membalas dendam. Amarah dapat menimbulkan sebuah penyangkalan akan kebenaran, ketidak-sabaran, balas dendam dan menimbulkan suatu niat jahat untuk menghancurkan seseorang.

Nama iblis : Satan/Amon

Dia adalah perwujudan dari antagonisme yang berasal dari agama-agama Abrahamik. Dia memunculkan kemarahan yang akhirnya bersifat detruktif dan menimbulkan dosa. Contoh dari akibat dari dosa ini adalah membunuh, bisa juga membunuh orang lain untuk pemujaan.