Notes

RANGKUMAN DETEKTIF 5/8/2016

SIDIK JARI
Sidik jari adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Sidik jari bisa menjadi saksi kunci dalam pemecahan suatu kasus, misalnya saja dalam suatu kasus bunuh diri, ditemukan sidik jari mayat pada barang bukti berupa pisau. Dengan membandingkan dan melihat posisi sidik jari dan posisi badan mayat, kita bisa menemukan opsi lain dari kasus bunuh diri tersebut. Bisa saja itu merupakan kasus pembunuhan yang dibuat seolah-olah menyerupai kasus bunuh diri.

Secara fisik dan kimiawi ada 3 kemungkinan jejak sidik jari.
1. Jejak Sidik Jari 'Plastik'
Jejak yang bersifat 'mekanik', misalnya jika tangan kita memegang bahan yang sejenis lilin yang lunak, tekanan mekanik jari-jari kita bisa meninggalkan jejak sidik jari pada bahan tersebut. Jejak semacam ini umumnya mudah dilihat secara visual.
2. Jejak Sidik Jari Patent
Jejak sidik jari yang membekas pada suatu permukaan karena adanya zat pewarna (sengaja atau tidak), seperti: tinta, darah, dsb. Sama dengan jejak 'plastik', jejak sidik jari ini bisa langsung dilihat secara visual.
3. Jejak Sidik Jari 'Latent'
Yaitu, jejak sidik jari yang membekas di suatu permukaan yang tersentuh/terpegang jari kita, karena jari kita mengeluarkan zat sekresi yang berupa lemak dan keringat, yang dihasilkan kelenjar keringat. Zat sekresi ini pada dasarnya adalah larutan elektrolit atau garam yang bercampur dengan Urea dan lemak serta senyawa organik lainnya. Jejak sidik jari jenis ini tidak selalu bisa dilihat dengan jelas secara visual. Untuk membuatnya lebih jelas, digunakan zat kimia yang akan bereaksi dengan zat sekresi tersebut dan menghasilkan efek visual yang membuat sidik jari nampak lebih kontras.

Cara sederhana untuk mengambil sidik jari
1. Penaburan bubuk tertentu (dusting)
Biasanya dipakai saat sidik jari yang ditinggalkan berupa sidik jari laten, maksudnya adalah sidik jari menempel pada permukaan benda yang halus, tidak kasar atau terlalu lembek. Beberapa bubuk yang bisa dipakai oleh para ilmuan forensik adalah serbuk hitam sayuran, yaitu suatu serbuk karbon yang mirip dengan bubuk pensil, bubuk ini digunakan pada kondisi permukaan benda yang berwarna terang. Bentuknya kurang lebih seperti ini. pic.twitter.com/z7b12a4728
Ada juga serbuk alumunium. Tekstur bubuk ini putih halus dan di gunakan untuk kondisi jika sidik jari menempel pada permukaan benda yang berwarna gelap. pic.twitter.com/R1nQ3k76Vl
Ada juga serbuk timah, cadmium, tembaga dan merkuri. Zat-zat ini merupakan zat yang dengan mudah menempel pada sidik jari latent.
Selain itu ada juga Flurosen. Zat ini memiliki nama lain Fosfor, tujuannya agar sidik jari bisa bersinar dalam kegelapan. pic.twitter.com/AH9Krobfdr
Bisa juga dengan cara sederhana seperti menggunakan bubuk coklat dan bedak. Hal ini dikarenakan sidik jari memiliki kandungan minyak hasil dari sisa metabolisme tubuh.
2. Mengambil Sidik Jari
Jika sidik jari laten sudah terlihat, kita bisa mengambilnya dengan menggunakan Isolasi bening dan menempelkannya pada permukaan yang ada sidik jarinya tadi, dengan begitu kita sudah mendapatkan sample sidik jari.

-730