Notes

• Audition Plot
• Self Plot
• Current Time
• Song : AGUST D by SUGA (BTS)
---------------------------------------------------------
Dave Benedict Lee, pemuda kelahiran U.S.A - Korea ini datang dengan jantung yang berdegup sangat kencang. Pemuda itu duduk di kursi yang disediakan di ruang tunggu. Ia mengatur nafasnya, menenangkan pikirannya, meningkatkan percaya dirinya.

'Deg!'

Pemuda dengan nama panggilan Dave itu tersentak saat namanya di panggil oleh salah satu staff. Seorang staff kini mempersilahkan dirinya memasuki sebuah ruangan. Kedua tungkai kakinnya berjalan perlahan, memasuki sebuah ruangan dengan beberapa orang juri di dalamnya. Pemuda itu kini berdiri di tengah ruangan, terdapat sebuah standing mic di hadapannya.

"Silahkan perkenalkan diri anda, lalu mulai audisinya." ujar seorang juri dengan tangan kanannya sedikit terangkat, tertunjuk kepada pemuda itu.

Dave meraih mic yang ada di hadapannya, menggenggamnya dengan kedua tangannya. "Annyeonghaseyo, saya Dave Benedict Lee, bisa dipanggil Dave saja. Saya akan membawakan lagu dari salah satu idola saya, Suga yang berjudul Agust D," Dave sedikit membungkukan tubuhnya sopan, memberi hormat kepada para juri yang hadir.

Pemuda itu berdeham pelan, membersihkan tenggorokannya. Dia menggengam sebuah mic yang di sediakan di tangan kirinya.

"They call me new thang sinbyeong wada jimeul badeo
whole world, concert kkwae meokhineun Asiana Asia," Dave memejamkan matanya, tidak berani menatap para juri.

"You could be my new thang geunmutaeman hyeongdeul gwaneun dalleo
yumyeonginui hageuksang damn ssen nomman deombyeo," Dave mulai terlihat santai saat membawakan lagu tersebut.

"Eotteon ineun naega i jaril swipge anjadago hae
Fuck you nan seonggonggwa georiga meon hyeongdeul sai nunegasine," Dave meninggikan suaranya pada bagian "Fuck you nan".

"Soljikhi ssaihanuwol jjokpallyeo ije ilnyeone 50manjang pareo
K-Pop iran kategori nal damgieneun saijeuga dalleo whoo!" Dave mulai menggerak-gerakkan tubuhnya.

"Geurae apseo gago sipdamyeon first class yeyakhaebwa
my seat it businet neon ikonomi pyeongsaeng nae dwiji kissing my ass," Dave sedikit meninggikan suaranya di akhir.

"Daeum mokpyoneun Billboard
Brazil to New York kkwae swil teum eopsneun nae passport," Dave menatap para juri satu per satu, kemudian tersenyum tipis.

"A to the G to the U to the STD
I'm D boy because I’m from D," Bagian ini adalah bagian favorit Dave, entah kenapa.

"Nan michinnom biteu wiui runatik
raebeuro hongkongeul bonaeneun my tongue technology," Dave mulai melompat-lompat kecil.

"A to the G to the U to the STD
A to the G to the U to the STD
A to the G to the U to the STD!" Dave mengepalkan tangannya, kemudian mengangkat tangannya tinggi-tinggi, sambil sesekali melompat.
Juri-juri pun sudah mulai menikmati rap dari Dave.

"hongkongeul bonaeneun my tongue technology," Dave tersenyum puas melihat para juri.

"Nan bekkineun geol bekkineun nomeul jabadaga hubaedeun seonbaedeun jekkineun nom
nompaengideun naega wack ideun fack ideun yeoksareul badage saegineun nom,"" Bagian ini cukup sulit untuk dihafal, bagi Dave, karena tempo lagunya yang cepat sekali.

"Tto jaemido eopsneun raeppeodeul saieseo neul namdeulboda deo chaenggineun moks
jalnaganeun deoge bapgeureut ppaegil hyeongdeurui sigi jiltu deoge saenggineun soeum," Walaupun merasa gugup saat menyanyikannya, karena khawatir lupa lirik, tetapi Dave tetap membawakannya dengan riang dan enerjik.

"Hey ho nan do sanggwan an hae niga gae sapjilhal ttae
gandanhage niga pan mudeome neol saengmaejanghane," Tangan Dave bergerak-gerak.

"Hey ho neonen na gamdang an dwae
yakjilhaneun dasuui raeppeodeul naega aidoriran geose gamsahagil," Dave tersenyum sambil menatap para juri satu per satu.

"Cause i’m busy i’m busy 24/7 swigin mwol swini
imi sigil nohchin i kkiri kkiri norajugil sigiwa chigiman nameun," Dave mulai santai membawakan rap-nya.

"Jadeurui gokseong mwosi jungheonjireul molla
parit to new york damn swil teum eopneun nae seukejul," Dave berhasil membawakan bagian ini dengan lancar.

"A to the G to the U to the STD
I'm D boy because i’m from D," Dave melompat-lompat lagi. Ia berusaha membuat suasana tidak terlalu tegang.

"Nan michinnom biteu wiui runatik
raebeuro hongkongeul bonaeneun my tongue technology," Para juri tampak mulai bergoyang.

"A to the G to the U to the STD
A to the G to the U to the STD
A to the G to the U to the STD!" Dave terlihat lebih enerjik dari sebelumnya.

"Hongkongeul bonaeneun my tongue technology!"

"I'm sorry jinsimiya mianhae
ni bapgeureut ppaeseun ge naraseo na mianhae boy," Nada suara Dave terdengar normal dari yang sebelumnya.

"I’m sorry bunnoneun jiyanghae
yuilhan jasan geongang ilheumyeon ni eomma soksanghasyeo," Dave tampak lebih tenang.

"I’m sorry jigeobeul jeonhyanghae
sapjilhaneun ge yesat pomi anya jeonhyanghae boy
I'm sorry jinsimya mianhae
ni raeppeoga na boda moshaneun geose daehae," Dave membawakan bagian ini dengan sangat lancar.

"A to the G to the U to the STD
I'm D boy because I'm from D," Dave terlihat lebih heboh, membuat juri-juri ikut melompat pelan.

"Nan michinnom biteuwiui runatik
raebeuro hongkongeul bonaeneun my tongue technology," Dave tertawa saat melihat para juri menari-nari.

"A to the G to the U to the STD
A to the G to the U to the STD
A to the G to the U to the STD
hongkongeul bonaeneun my tongue technology," Dave mengajak para juri untuk lebih heboh lagi.

"A to the G to the U to the STD
I'm D boy because I'm from D
nan michinnom biteu wiui runatik
raebeuro hongkongeul bonaeneun my tongue technology," Ruang audisi heboh oleh suara orang melompat-lompat dan seruan-seruan.

"A to the G to the U to the STD
A to the G to the U to the STD
A to the G to the U to the STD
hongkongeul bonaeneun my tongue technology!"

Dave berhasil menyelesaikan lagu tersebut.
Penampilannya itu langsung dihadiahi tepukan tangan yang meriah oleh para juri.

"Keren sekali, Dave!"
"Aku benar-benar menikmati penampilanmu,"
"Aku tidak bisa berkata-kata lagi. KAU LUAR BIASA!"
"GOOD JOB!"

Dave tersenyum bahagia mendengar pujian-pujian dari para juri.

"Terima kasih," Dave tersenyum. Meskipun terasa lelah, tetapi ia tidak peduli.

"Okay, Dave. Silakan menunggu hasil audisinya, selambat-lambatnya besok. Good luck!" ujar salah seorang juri.

Dave membungkukkan badannya, kemudian keluar dari ruang audisi dengan perasaan lega.