NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

"Gu-gua suka lo!"
"Me too"
"E-eh? A-apa?"
"Apanya yang apa?"
"Hah?"
...
Mawar itu ungu, violet itu merah. Salam 'selamat pagi' untuk Patrick dan puisinya yang masih itu-itu aja. Sungguh prolog yang absurd untuk cerita yang absurd. Selamat pagi juga untuk Haruno Sakura, -si cantik fans berat Patric- yang hubungannya dengan 'calon' masih di situ-situ aja bahkan setelah deklarasi cinta.
Sudah lebih dari sebulan sejak deklarasi cinta diluncurkan Sakura untuk tetangganya lewat fr** call yang terputus gara-gara krisis kuota. Sejak saat itu pula Sakura merasa Sasuke menggantungnya seperti jemuran yang sudah kering tapi masih digantung.
Sakura bingung. Statusnya dan Sasuke kini seperti apa?. Malam itu (malam deklarasi cinta) Sakura sadar bahwa Sasuke menjawabnya 'Me too', yang artinya Sasuke juga punya perasaan yang sama. Iya kan? Maksudnya begitu kan? Sakura gak ke ge'eran kan?.
Tapi setelah itu gak ada kelanjutannya, macam ucapan 'kalo lo suka sama gua, mau gak lo jadi pacar gua?', si Sasuke tidak mengucapkan kalimat sakral itu. Jadi Sasuke itu beneran suka sama dia atau gak. Jangan-jangan kalimat 'me too' itu sebenarnya Sasuke lagi minta tissue basah merek 'Mitu' ke orang lain, ya bisa aja, soalnya Sakura deklarasiin cintanya saat masuk jam makan malam. Benar-benar mental breakdown lah sekarang.
Setelah malam itu interaksi mereka juga gak banyak berubah. Oke lah, setelah deklarasi itu Sakura memang selalu gugup jika berhadapan dengan Sasuke, tapi itu wajar, artinya dia masih punya urat malu. Emangnya ada cewek yang abis nembak cowok gak malu? Kalo sampe ada, buru-buru priksa ke ahli saraf, mungkin syaraf malunya kejepit.
Beda sama Sasuke yang masih santai seperti biasa, Sasuke gak seperti orang yang habis dapat deklarasi cinta. Cowok Uchiha itu masih anteng nonton bola sama papanya kalau malam minggu. Kalau jadwal ngampus Sasuke dan Itachi pagi, Sasuke juga tetap nawarin tumpangan ke dia. Semua berjalan seperti hari-hari sebelum ada deklarasi itu.
"Pagi om, tante. Maaf main masuk aja. Sakura, mau bareng?"
Tuh kan, Sasuke masih santai seperti biasa. Cowok itu gak ada canggung - canggungnya masuk ke rumah Sakura.
"Ba-bareng" jawab Sakura gugup.
"Pagi, Sarapan dulu Sas" tawar mamanya.
Sasuke tersenyum "udah sarapan, tante".
"Kamu mau makan sebanyak apa lagi Sakura? Lambungmu itu ada berapa?, kaya kebo aja. Gak malu apa diliat Sasuke?, dia nungguin kamu tuh".
Kadang Sakura merasa dia itu anak pungut, gara-gara papanya suka banget jelek-jelekin dia di depan Sasuke.
"Duduk dulu Sas, Sakura kalo sarapan lama, makannya banyak" celetuk mama Sakura yang sedang membuat kopi.
Sasuke mengangguk maklum. Sakura cuma bisa pasrah mamanya bilang begitu. Toh apa yang dibilang mamanya memang benar adanya. Senyumin aja lah.
Sasuke duduk di sebelah Sakura dan berhadapan dengan papanya yang sedang membaca majalah olahraga.
"Kamu tumben gak sama abangmu"
"Bang Itachi lagi sarapan di rumah, nanti dia nyusul ke sini"
"Nanti malam Barcelona main kan ya?"
"Iya om, versus Sevilla"
"Babak belur lah itu Sevilla"
"Barcelona punya Messi sih"
"Jangan lupa, Suarez juga oke"
"Iya om"
Sakura gak kenal tentang siapa lah itu yang menjadi topik perbincangan Sasuke dan papanya. Jadi dia cuma bisa nyimak dan nyimak itu rasanya gak enak, karena Sakura merasa jadi orang yang gak dianggap. Apalagi melihat ekspresi Sasuke yang terlihat menikmati perbincangan, Sakura jadi sedikit cemburu sama papanya. Coba Sakura paham tentang sepak bola, pasti dia juga bisa ngobrol sama Sasuke seperti papanya.
"Jangan bengong, buruan sarapannya!" Sasuke menegurnya.
...
Selama perjalanan Sakura diam saja mengabaikan obrolan Uchiha bersaudara.
"Sakura, kok diam aja?".
Sakura gelagapan saat Itachi menegurnya. Ternyata lampu lalu lintas sedang merah, pantas Itachi berani menoleh ke arahnya. Sasuke juga ikut menoleh ke arahnya.
"Gak papa kak!".
Itachi mengangguk lalu kembali ke posisinya yang semula.
"Cewek-cewek di kampus masih deketin lu Sas? Si Shion-Shion itu apa kabar? Masih ngejar lo?"
Celetukan Itachi membuat Sakura tertarik untuk memasang kupingnya.
"Hn"
"Udah berapa kali mereka nge-kode suka sama lo?"
"Entah"
"Jangan PHP loh Sas!"
"Hn"
"Bunuh gua aja lah, dari pada lo jawabnya hn-hn bae!"
"Oke, lo udah nyiapin kuburannya belum?"
"Dafuk! Anak setan!"
Sakura tau Sasuke itu the hottest and the most wanted man di kampusnya. Tapi, dengar secara langsung kalo Sasuke dideketin cewek seperti ini, Sakura merasa gak nyaman. Sakura jadi bertanya-tanya dalam hati, apa perempuan bernama Shion itu nasipnya sama seperti dia?.
...
Gara-gara mencuri dengar percakapan Uchiha bersaudara, Sakura jadi uring-uringan seharian.
Sakura menatap langit dari balkon kamarnya ala-ala adegan melow di drama korea, headphone bertengger manis di telinganya. Ino bilang kalau galau dengarkanlah lagu-lagu para rocker, dijamin galau bakal hilang. Namun, cara ini ternyata gak ampuh karena sekarang kepalanya jadi nyut-nyutan.
Sakura melepas headphone dan menggosok-gosok kedua telinganya yang panas. Sakura lalu menatap bangunan di hadapannya. Sebelah rumahnya itu rumah Sasuke, tapi sayang kamar mereka gak bersebrangan seperti di drama Korea. Kamar Sakura bersebrangan dengan kamar Itachi masih gelap, sepertinya si sulung Uchiha tidak di rumah.
Sraaak
"Hwaaa! Mamaaaa!".
Sakura kaget saat tirai di kamar seberang terbuka, menampakan Itachi masih dengan kemeja yang pagi tadi Sakura lihat.
Itachi tersenyum dan melambai dari balik pintu kaca.
Krietttt
"Yoo... Sakura!" sapa Itachi.
"Y-ya...".
"Ngapain di situ?"
"Nya-nyari udara segar"
"Oh..."
"Baru pulang kuliah ya kak? Kayanya cape banget"
"Iya. Lo harus buru-buru kelar sekolah deh biar lo bisa ngerasain gimana capenya kuliah dan ngadepin dosen killer hahaha".
"Hahaha"
Sebenarnya Sakura gagal paham bagian mananya yang lucu dari kalimat Itachi. Tapi untuk menghormati Itachi, dia ikut-ikutan ketawa aja.
"Emm... Boleh nanya sesuatu gak kak?" sakura gak yakin sih harus nanya hal ini atau gak, tapi dari pada penasaran, lebih baik ditanyakan.
"Apa?" Itachi menyahut. Tubuhnya yang tinggi ia sandarkan ke tembok. Please... Adek-kakak kok bisa sama-sama punya pesona sexgod begini sih. Untung Sakura itu Sasukeseksual, jadi gak doyan sama mahluk macam Uchiha Itachi.
"Sasuke udah punya pacar belum kak?"
"Emang sasuke mau pacaran?."
"Eh?"
"Sasuke gak mau pacaran"
"Terus? Langsung kawin gitu?"
"Kawin? Lo kira ade gua kambinh? Hahaha"
"Maksudnya, langsung nikah?"
"Ya gak lah, hahaha"
"Terus?"
"Apanya yang terus, Sakura?"
"Eh? Apanya?"
"Hahaha"
Sakura lagi-lagi gagal paham sama cowok di seberang sana. Itachi dari tadi ketawa mulu, padahal gak ada hal yang lucu.
"Jadi gimana kak?"
"Apanya yang gimana?"
"Yang tadi?"
"Emang tadi kenapa?"
Sakura mulai nyesel nanya ke Itachi. Hopeless.
"Jadi kalo Sasuke gak mau pacaran, terus maunya gimana?"
"Ya lo tanya langsung aja ke Sasuke, lo maunya gimana Sas?"
Sakura ikut menoleh saat Itachi menoleh ke dalam ruangan. Samar-samar Sakura bisa melihat seseorang duduk di kursi kamar Itachi. Sejak kapan Sasuke di sana, kok Sakura gak sadar?.
'Demi kerang ajaib! Kelar udah idup gua!' pekik Sakura dalam hati.
"Tuh Sas, ditanya Sakura. Lo maunya gimana? Hahaha"
Rasanya Sakura mau nelan Sianida aja saking malunya. Terkutuklah Itachi dan keriputnya!.
Sasuke berjalan ke arah balkon dan sekarang berhadapan langsung dengan Sakura yang panik sendiri.
"Kenapa kamu nanya hal ini ke bang Itachi? Kenapa gak nanya langsung?".
Double attack. Apaan tuh barusan ? Sasuke manggil Sakura pake kata 'kamu'?. Please deh Sasuke, jangan buat perasaan Sakura terombang - ambing seperti kapal Titanic, entar kalo nabrak gunung es sakitnya tuh disini!' di hati Sakura.
"Y-ya, malu lah kalo nanya langsung".
"Kenapa malu?".
"Sasuke-kun gak perlu tau, jawab aja pertanyaan yang tadi".
"Karena temenan aja udah cukup".
"Kenapa?".
"Kenapa kamu mau pacaran?".
Adek-kakak Uchiha ini sama aja, sama-sama pintar memutar balikan pertanyaan.
"Y-ya karena dengan pacaran, aku jadi yakin kalo kita ini ada hubungan yang serius. Orang lain juga bakal mandang kita sebagai pasangan dan mereka akan mikir dua kali buat ngincar pasangan kita karena udah ada yang punya".
"Jadi fungsinya pacaran itu buat pamer dan buat membatasi pergaulan pasangan kita gitu?".
"Gak begitu!"
"Tapi yang aku tanggap begitu"
"Sasuke-kun kenapa sih? Alergi banget sama pacaran?!".
Boommm. Sakura meledak. Sasuke itu bikin pusing, apa yang keluar dari mulutnya itu rumit. Lebih rumit dari kode-kode biner. Sasuke kerasukan jin apa sih sampe berubah jadi cerewet begini?. Sakura cuma bisa menggerutu dalam hati.
Sasuke yang melihat mata Sakura berkaca-kaca jadi serba salah. Ia merasa butuh untuk menjelaskan semuanya agar Sakura tidak salah paham. Tapi Sasuke sendiri kesulitan untuk mengutarakan apa yang ada di otaknya.
Ia melirik Itachi yang balas meliriknya tajam. Abang satu-satunya ini tidak bisa diharapkan. Sejak Itachi gak sengaja nangkap ekspresi Sakura yang nahan nangis di mobil pagi tadi, Itachi langsung tau kalo adik semata wayangnya ini cari gara-gara sama calon adik iparnya. Alhasil Sasuke kena semprot abangnya.
Itachi itu abang yang super aneh, lebih sayang sama Sakura dari pada sama Sasuke. Maklum lah dari dulu Itachi ngebet punya adik perempuan, tapi gak kesampaian. Jadi anak perempuan tetangga ya dia akuin aja sebagai adiknya.
"Bukan begitu, pacaran itu gak terlalu penting. Kalo kita berdua sama-sama tau kalo saling sayang dan serius. Itu udah cukup. Tinggal gimana diri kita masing-masing jaga perasaan itu. Kamu hari ini bilang suka tapi siapa yang tau besok kamu masih suka aku apa gak, bisa aja ada yang lebih-lebih dari aku terus bikin kamu su-"
Belum selesai bicara, Sakura sudah memotongnya.
"Aku kan sukanya sama Sasuke-kun!"
"Ini misalnya, Sakura. Kedepannya kita kan gak tau akan gimana, emang kamu udah yakin banget bisa nerima semua kekurangan aku? Dari pada akhirnya ngesel lebih baik yang udah ada di jalanin aja. Temenan itu zona paling aman"
"Kalo gak cocok kan bisa putus"
"Terus kamu bangga kalo bisa putus? Abis putus kamu pacaran lagi sama orang lain, terus putus lagi, kamu itu manusia apa piala bergilir?".
Sakura menundukan kepalanya.
"Manusia, tapi kan-"
"Ternyata kamu belum konek maksud aku apa. Simplenya gini, kalo mau pinter apa harus sekolah?"
"Ya harus lah"
"Kenapa harus?"
"Ya karena banyak orang-orang yang sekolah buat jadi pinter"
"Emang opsinya cuma sekolah aja? baca buku di perpustakaan atau belajar langsung dari orang ahli di luar sekolah itu gak bisa ya bikin orang pinter?"
"Y-ya bisa sih"
"Salah gak?"
"Gak"
"Aku sayang kamu, mau jaga kamu dan mau hubungan kita serius, tapi aku gak mau kita pacaran. Itu salah gak?"
"Eh?"
"Salah gak?"
"E-enggak, tapi kalo gak pacaran berarti gak punya status pasti, bisa aja nanti kamu lirik-lirik yang lain".
"Tuh kan!, pacaran aja masih bisa buat lirik-lirik yang lain, gak ada bedanya lah sama temenan?. Lagian kamu sampe punya pemikiran kalo pasangan kamu bakal lirik-lirik yang lain, itu buktiin kalo kamu belum punya kepercayaan".
"Y-ya wajar lah, kalo sayang kan jadi protektif"
"Itu hal salah yang di anggap wajar. Hubungan itu dibangun dari kepercayaan. Percaya kalo aku sayang kamu dan kamu sayang aku. Kalo udah kaya gitu clear masalah, kedepannya tinggal serius dan saling menjaga. Kamu percaya aku atau gak?"
"Aku akan berusaha percaya"
"Kalo gitu selamat berusaha. Lagian kalo jodoh endingnya pasti ketemu lagi"
Sakura cuma bisa gigit bibir saat Sasuke mengatakan hal itu, dia mau senyum lebar tapi gengsi karena masih ada Itachi. Biarpun kalimatnya jauh dari kata romantis karena sudah pasaran, ditambah Sasuke ngomongnya pake tampang songong ngajak ribut tapi tetap saja efeknya dahsyat untuk Sakura.
"Sasuke-kun sendiri, percaya aku atau gak?"
Sakura menatap Sasuke penuh harap.
"Kalau Sasuke gak percaya sama lo, dia gak mungkin mau nerangin panjang lebar alasan dia gak mau pacaran. Duh... Kalian itu sweet banget deh, tapi please... bisa kali main dramanya jangan di balkon kamar gua, hahaha".
Mendadak suasana hening.
Kenapa ya kok Sakura gatel banget pengen ngelempar lemari ke Itachi. Jarang-jarang kan dia sama Sasuke bisa ngobrol kaya gini, dari hari ke hati. Kenapa harus ada mahluk macam Itachi yang kerjanya menghancurkan suasana?.
Sasuke mendengus mendengar ucapan Itachi, yang ditanya dia, kenapa Itachi yang jawab. Itachi itu sebenarnya abangnya atau iblis yang kena kutuk jadi manusia?, dasar abang sialan!.
"Kak Itachi ganggu aja! Jones rese!" kesal Sakura.
"Harus lah, lo berdua berisiknya di balkon kamar gua. Udah bubar! bubar!"
"Dasar keriput!"
Setelahnya Sakura masuk ke kamarnya. Bukan karena marah diusir Itachi. Melainkan karena Sakura gugup Sasuke melempar senyum ke arahnya.
Di balkon kamar Itachi, Sasuke masih menatap ke arah kamar Sakura.
"Kenapa lo?" Tanya Itachi.
"Gua ngerasa absurd, ck... kerasukan apa sih gua".
"kerasukan setan cinta eaa!"
"Jijik lo"
"Heh anak setan! Lo kira gua gak jijik punya ade macam lo?!"
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.