NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Pelajaran dari Sabahat yang Tak Terlihat
02-321-022-3

Bel istirahat berbunyi, Caca menuju ke kantin dan membuka kotak makannya dengan wajah yang muram . Terpapar didepannya makanan yang indah dilihat dan juga enak rasanya. “Mmm, kelihatannya enak sekali hihihi… mama memang hebat” gumamnya dalam hati. Ketika Caca baru saja ingin menyuap makanannya tiba-tiba kepalanya terasa sakit seperti ada yang memukulnya. Ternyata kepala Caca terkena lemparan bola dari lapangan di depan kantin. “Aww.. sakitt!!” teriaknya. “Eh anak baru bawakan bolanya kemari dong” teriak salah satu anak dari lapangan. Ya, memang Caca adalah anak baru di sekolah itu. Sudah seminggu Caca selalu makan sendiri di kantin dan belum mempunyai teman, Caca juga anak tunggal di keluarganya jadi dia terbiasa sendiri. Caca langsung melempar bola itu ke lapangan dengan sebal “Sudah kena kepala orang, bukannya minta maaf malah merintah” gumamnya.
“Hai !” Terdengar sapaan dari belakang Caca. Caca menoleh
“O..oh ha..i” ucapnya dengan ragu-ragu karena Caca tidak mengenal orang itu.
“Aku boleh duduk disini?” pintahnya.
“Oh.. Te..tentu saja ha..ha”.
“Umm.. aku boleh kenalan sama kamu? Aku bernama Lala, kamu?”
“Uh..hm aku Caca”
“Hai Caca! Nama kita mirip HAHAHAHAHA! Omong-omong kamu dari kelas apa?”
“E..eh iya.. uhm aku kelas 5C”
“Eh! Kebetulan banget aku kelas 5B kelas kita sebelahan! Yeyy!” Ucap Lala dengan bersorak-sorai.
Sejak saat itu, Lala dan Caca terlihat sering sekali makan bersama, ngobrol, dan bermain, mereka pun menjadi teman baik yang saling mengerti satu sama lain. Tetapi anehnya, mereka berdua jarang terlihat pulang bersama, Caca tidak ingin mempermasalahkan hal sepele itu. Dua tahun berlalu, mereka berdua naik ke kelas 1 SMP, sayangnya mereka tidak sekelas lagi. Lala dan Caca menjadi sedih, tetapi mereka masih tetap senang karena kelas mereka lagi-lagi bersebelahan.
Tapi anehnya, pada semester baru ini Lala menjadi lebih cuek namun mereka tetap berteman baik. “Hmm.. mungkin saja Lala sedang banyak tugas, tapi kenapa aku tidak begitu banyak ya?” kata Caca dalam hati.
Suatu hari, Caca teringat akan ulang tahun sahabat nya itu. Caca berniat memberikan kejutan kepada Lala. Seminggu sebelum hari ulang tahunnya, Caca sudah menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk memberi kejutan pada Lala. Tanggal 5 Mei pun tiba, yaitu hari ulang tahun Lala. Caca menuju ke kelas Lala pada saat pulang sekolah sambil membawa kue, balon, dan hadiah yang telah dibungkus rapi olehnya. Tetapi pada saat Caca sampai di ambang pintu kelas Lala, Caca melihat hal yang sangat menyeramkan, yang sangat melukai dan menghancurkan hatinya.
Ternyata selama ini orang yang dianggap Caca adalah sahabatnya sebenarnya adalah musuh di dalam Caca. Di dalam kelas itu Caca melihat Lala merobek-robek foto mereka berdua, mengata-ngatainya, dll. “HAHAHAHA MEMANG KAMPUNGAN! TAU NGGAK MASA HP DIA DaMi 4 AHAHHAHA GAK JAMAN BANGET!” kata Lala kepada ‘teman-teman gengnya’. Caca juga baru mengetahui bahwa Lala adalah ‘anak geng’. Geng dalam arti yang suka meng-gossip teman-temannya.
Caca langsung terlukai hatinya mendengar perkataan itu dan dengan reflek menjatuhkan kue dan hadiah yang ia pegang sejak tadi. Lala dan ‘teman gengnya’ menengok ke arah pintu tapi yang dilihatnya hanyalah kue yang sudah jatuh berantakan dan hadiah yang masih terbungkus rapi namun terlihat bekas terbanting. “Eh eh.. jangan-jangan itu Caca?” kata salah satu anggota ‘Geng GALA’. “Oh.. ah.. hm.. biarinlah di dengar paling juga nangis hahhaha” ucap Lala agak gagap, sebenarnya Lala merasa agak tak enak dengan Caca namun gengsi didepan teman-teman se-Geng nya.
Caca lari dari pintu kelas menuju rumahnya sambil menahan tangis. Kebetulan pada waktu itu, mama dan papa Caca sedang tidak di rumah. Caca langsung berlari menuju kamarnya, membanting tasnya dan melemparkan tubuhnya ke kasur empuk di salah satu sudut kamarnya dan menangis tersedu-sedu. “Kenapa Lala begitu? Apa yang sebenarnya sudah aku lakukan? Aku hanya mau jadi temannya” ucap Caca dalam hati. “Apa Lala sudah memiliki teman lain? Lala sudah tidak membutuhkan aku? Tapi.. aku butuh Lala. Lala..” ucapnya sedikit berteriak. “Lala kenapa Lala begitu, Lala su..sudah tidak butuh aku, tapi..tapi kenapa Lala harus membicarakan aku? Aku .. aku juga pernah termasuk sebagai sahabatnya” ucapnya pelan. Caca terus menangis sampai dia tertidur.
Keesokan harinya, Caca terbangun dengan mata sembab akibat terlalu banyak menangis. Caca juga mendapati perut nya terasa sangat sakit karena belum makan sejak kemarin pulang sekolah. Caca berniat untuk tidak sekolah hari itu namun, setelah Caca turun dari kamar dan sarapan, mamanya memaksa Caca untuk bersekolah karena hari itu ada pelajaran matematika. “Caca ayo dong! Masa mau malas-malasan? Hari ini ada pelajaran matematika kan? Kamu tidak tau betapa pentingnya pelajaran itu?” paksa mamanya. “Tapi ma..” bantah Caca. “Sudah ah tidak ada pakai tapi, mama harus berangkat kerja nih, mama bisa telat, ayo cepat siap-siap mama tunggu di bawah ya”. Paksa mamanya lagi. Caca terpaksa naik ke atas kamarnya dan mandi.
Saat mandi, Caca menyadari perubahan mamanya. Mama sekarang menjadi cuek dan ‘workaholic’ yaitu orang yang sangat memprioritaskan pekerjaannya sejak papa nya meninggal 1 tahun yang lalu. “Yaahh, mau bagaimana lagi mama satu-satunya sumber keuangan di keluarga ini” gumam Caca pelan sambil memikirkan nasib buruknya.
Sesampainya di sekolah, “HAHAHAHA Lihat Caca Lala seperti orang habis menangis, apa yang kamu tangiskan Caca sayang? HAHAHAHA” kata mereka lalu tertawa. Caca tidak memperdulikannya, Caca terus berjalan menuju ruang kelasnya dan tidur di mejanya, masih memikirkan Lala yang mengkhianatinya. Caca memutuskan untuk tidak berteman dulu dengan siapa pun sampai hatinya tenang dan siap menerima pribadi baru lagi.
Setahun berlalu, Caca naik kelas ke kelas 2 SMP. Caca masih tidak punya teman, walaupun Caca sudah melupakan soal Lala tapi hatinya masih ada bekas luka akibat peristiwa bersama Lala.
Ada satu anak baru yang masuk ke kelas Caca waktu kelas 2 SMP. Anak baru itu sangat cantik parasnya, dia menyapa Caca.
“Uhm hai.. uhm aku, aku namanya Aca” ucap anak baruu itu yang tiba-tiba muncul di hadapan Caca.
“Oh. Hai aku Caca” ucap Caca dengan cuek.
“Hehehehe.. hai Caca ! Namamu sangat unik, aku harap kita bisa berteman dengan baik”
Caca hanya menyeringai “teman baik? Memang ada?” ucapnya dalam hati. Tak terpecaya Aca tetap mengajaknya mengobrol dan bermain, walaupun Caca sudah menyuekinya. Tapi anehnya, semua orang diam-diam membicarakan Caca karena teman-temannya sering melihat Caca seperti berbicara sendiri. Caca lama-kelamaan juga merasa sangat nyaman berada di dekat Aca.
Satu hari, Caca belajar mengendarai mobil bersama mama nya agar menjadi mandiri, memang Caca masih kelas 3 SMP, masih di bawah umur, tapi bagaimana lagi, tidak ada yang bisa mengantar jemputnya. Caca belajar mengendarai mobil dengan cepat. Ini hari pertama Caca mengandarai mobil menuju ke sekolah sendirian, Caca dapat menyetir dengan baik, tapi pada waktu pulang..
Di perempatan dekat sekolahnya terlihat lampu merah menyala di bagian jalan yang di lewati Caca, diseberang, dan disebelah kirinya. Jalan sebelah kanan terlihat lampu hijau walaupun hanya ada sedikit mobil yang lewat. Caca pun menghentikan mobilnya. Tapi anehnya ada truk di seberang Lala yang terus melaju agak kencang, tepat didepan mobilnya, Caca bingung dan memperhatikan supirnya, ternyata supirnya tertidur. Truk itu makin lama makin dekat dengan mobil Caca dan hanya sedikit lagi truk itu akan menabrak mobil Caca. Seketika Caca panik dan mencoba mengganti jalur, namun jalan itu sudah terlanjur ramai dengan mobil-mobil. Pengendara mobil-mobil lain juga panik dan membunyikan klakson mereka berharap supir truk itu bangun, ternyata benar, supir truk itu terbangun tapi sudah terlalu terlambat untuk menghentikan mobilnya. Caca tidak bisa berbuat apa-apa. Caca hanya memejamkan matanya karena takut. Tapi tidak terasa apa-apa, hanya ada suara benturan keras. Ternyata waktu Caca membuka matanya, ada mobil dari arah kiri yang melaju dengan kecepatan tinggi menabrak truk itu tepat didepan mobil Caca. Caca langsung bergegas keluar dari mobilnya dan menghampiri mobil yang saling tabrak itu, sama dengan semua orang, berhamburan keluar. Setelah Caca memperhatikan untung saja si sopir truk tidak apa-apa, tetapi saat Caca menengok ke arah mobil satunya lagi, Caca melihat bahwa yang mengendarai mobil itu adalah Aca. “ACA! ACA.. ITU KAMU? KAMU NGAPAIN?” teriak Caca panik saat melihat sahabat baru nya itu, tapi Aca tak sadarkan diri. Caca langsung menarik Aca menuju mobilnya dan langsung menuju ke rumah sakit tanpa memedulikan sopir truk tadi.
Tapi di perjalanan,
“Hei, hei Caca kita mau kemana? Ayo kita pulang” tiba-tiba terdengar suara Aca yang lemas. Caca langsung menghentikan mobilnya
“ACA ! ACA! KAMU NGAPAIN TADI? KAMU LUKA TAU KITA HARUS KE RUMAH SAKIT” ucap Caca dengan setengah berteriak.
“Eh jangan teriak-teriak gitu dong, nanti aku kasih tau tapi kita pulang dulu, ini luka di kaki ku hanya luka kecil tidak perlu dipermasalahkan” ucap Aca lagi “Ayo sekarang kita pulang”.
“Hh.. baiklah” kata Caca dan mereka pun pulang kerumah.
Aca menjelaskan bahwa ia hanya kebetulan lewat dan sedang mendengarkan lagu kesukaannya, jadi Aca menjadi tidak konsentrasi dan melaju dengan kecepatan yang tinggi. Caca pun percaya.
Setelah peristiwa itu Caca dan Aca semakin dekat. Tiba juga saat-saat ujian untuk mereka naik ke kelas 1 SMA. Caca dan Aca belajar bersama-sama untuk ujian itu, sehingga mereka berdua mengerjakan soal ujian dengan baik dan tidak merasa terbebani karena ditemani sahabatnya.
Hari-hari ujian berlalu, dan mereka berdua lulus dengan nilai yang bisa dikatakan baik. Mereka berdua sangat senang.
Libur pun tiba,
“Ca.. besok kamu seharian keluar rumah ya, tapi bukan sama aku.” Ucap Aca tiba-tiba saat mereka sedang menonton.
“Hm.. kenapa? “
“Sudah nurut saja.. ya”
“Hhh.. baiklah”.
Keesokan harinya Aca mendapati rumah Caca yang kosong karena Caca disuruh Aca untuk pergi dan mama Caca sedang bekerja. Lalu Aca menuju ke kamar Caca dan menghias seluruh kamarnya dengan foto mereka berdua. Aca juga menuliskan surat untuk Caca. Setelah selesai, Aca menyuruh Caca untuk pulang ke rumahnya dan masuk ke kamarnya. Caca pun menurut.
Pada waktu Caca masuk ke kamarnya Caca melihat tubuh Aca yang semakin lama semakin pudar.
“ HAHAHA jago sekali kamu Ca, bisa pudar begitu, jadi kamu mau tunjukin aku itu? belajar dari mana?” ucap Caca dengan ketawa dan agak terkejut.
“Ini betulan Ca.. aku akan menghilang untuk selama-lamanya. Aku hanya bisa dilihat olehmu, aku ini datang untuk membantu kamu belajar lagi apa arti pertemanan, kamu tidak boleh menganggap semua orang itu sama. Tidak semua orang seperti Lala. Kamu hanya belum menemukan orang yang tepat untukmu, kamu tidak boleh mengurung dirimu selama itu, kamu harus keluar dari zona nyaman mu”.
“Hahaha” tawa Caca yang terdengar palsu. “Apa sih kamu Ca, kok ngomong begitu?”
“Aku tau kamu ngga mungkin percaya, tapi kamu harus ingat pesan ku tadi, kamu harus selalu ingat, sekarang aku sudah hampir menghilang seluruhnya, terakhir, aku hanya mau mengatakan kalau aku sangat senang bersahabat dengan mu, aku sangat beruntung bisa membantu kamu dan menjadi sahabatmu, sekarang carilah pribadi baru bukan yang cocok denganmu, tapi yang dapat kamu berikan kebahagiaan. Selain itu aku tuliskan pada surat ini” ucap Aca yang perlahan-lahan menghilang dan menaruh surat di kasur Caca. Sehabis Aca menaruh surat itu, Aca menghilang.
“Aca! ACA! Kamu apa-apaan sih kamu jadi tinggalin aku begitu dong, aku pasti ingat selalu yang kamu bilang! ACA!! AC…ACA!” teriak Caca. Tapi semua teriakkan itu percuma, teriakkan itu bagaikan angin lewat. Caca menangis bersedu-sedu dan mengambil surat itu lalu dibacanya.

“Untuk Caca tersayang,
Aku tau kamu sekarang sedang menangis, menangislah kalau memang kamu sedih, kamu tidak salah menangis, tapi kamu tidak boleh terus-terusan menangis, menangis hanya untuk saat ini saja. Besok atau lusa kamu harus bangkit. Aku juga sangat sedih harus meninggalkan sahabat yang sangat aku sayangi. Aku juga ingin minta maaf, aku tidak jujur dengan mu, tapi itu semua untuk kebaikan mu, aku mau kamu memiliki sahabat lagi. Aku mau kamu tertawa lagi. Kamu tidak boleh menutup dirimu terus menerus. Setelah aku pergi, aku mau kamu belajar apa itu arti sabahat, dan teman. Memang tidak semua orang adalah sahabat kamu, tapi semua orang adalah teman kamu. Sahabat yang baik adalah sahabat yang mau mengubah sifat yang sahabatnya tak suka dan saling membina dirinya, sahabat sejati adalah sabahat yang datang saat kamu dalam masalah, saat kamu dalam kesedihan maupun kesenangan, bukan yang datang saat mereka kesulitan. Sahabat sejatimu akan datang tapi kamu juga harus mencari, tidak boleh hanya menunggu. Aku tak tau apakah kamu akan ingat aku selamanya, tapi aku akan ingat kamu selalu, dan jangan lupa semua perkataan ku ini.
Salam sayang, Aca, sahabat mu yang selalu menyayangimu”

Sejak saat itu Caca belajar banyak hal tentang persahabatan, Caca juga terbuka dan menerima orang lain.

-Selesai-
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.