Notes

Ehrenadler - C2159 - Adrian Delcroix Faitilhér
1. suatu keadaan dimana sesuatu yg memberikan pengaruh pada pikiran, hati sehingga akhirnya mempunyai efek pada tubuh yang dirasuki itu.
2. perbedaan paling kuat adalah subjek possession memiliki reaksi negatif terhadap benda yang suci ataupun orang-orang yg punya daya spiritual positif yang tinggi.
3. Taint > Biasanya dalam tahap ini victim baru saja mengalami sakit fisik secara tiba-tiba, sifat yang memburuk (mood-swing), suka menyendiri. jika dibiarkan akan meningkat menuju tahap selanjutnya.
-Succubus > sebuah succubus akan perlahan menjadi cukup kuat untuk membentuk sebuah 'cangkang' di sekelilingnya, menjadi sebuah entitas otonomi tanpa menjadi parasit lagi. pengaruh proses inkubasi ini akan cepat mempengaruhi pikiran seseorang. Dalam titik ini incubus makin sulit dihilangkan dengan pembacaan doa/holy water.
4. Succubus
5. victim akan memiliki tingkat amarah yang tidak terkendali, sudah dalam keadaan tidak manusiawi lagi karena tubuhnya telah menolak makanan normal. Pupil mata melebar, wajah pucat, dan kelakuan tdk manusiawi.
6. hantu sudah berbentuk suatu entitas tersendiri dan saat merasuki seseroang tidak melalu tahap posesion.
7. Atharva Veda
8. membaca mantra secara terus-menerus, menjaga kesucian gambar suci dewa di rumah, membakar dupa ditawarkan selama Puja, percikan air dari sungai-sungai suci , dan meniup conches digunakan di pura adalah praktik yang efektif lainnya.
9. Rukyah
10. membaringkan korban, dan ulama meletakkan telapak tangannya pada kepala si korban sambil melantunkan ayat dari kitab suci Al-Quran. Setelah itu diminumkan / dicipratkan air suci dari "Sumur Zamzam" dan dilanjutkan dengan mengoleskan parfum jernih non-alkohol yang disebut "Itter". Dalam beberapa kasus, kalimat "Ah-zan" juga dibacakan. membacakan 3 surat terakhir dari Al-Quran, yaitu Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, dan Surat an-Nas.