Notes

SYNESTHESIA (9/8/2016)

Kita melihat dan mendengar melalui otak. Otak lah yang kemudian memberikan input (visual, audio, rasa, dll) kepada Mata, telinga, lidah, dan indera lainnya.Di mana input ini dikonversi lagi menjadi sinyal-sinyal listrik yang akan dibangun kembali ke otak. Jadi kita tidak secara langsung melihat dengan mata ataupun mendengar dengan telinga, tapi sudah melalui proses panjang yang berjalan sangat cepat, sampai kita tidak menyadarinya.
Apabila kinerja otak dalam memberikan perintah ke setiap indera menjadi tercampur-campur, maka akan ada kondisi dimana Sebuah alunan nada mungkin terasa asin, melihat huruf dalam warna tertentu.
Kondisi seperti ini biasa disebut Synesthesia.
Synesthesia adalah, suatu kondisi dimana persepsi tercampur-campur, angka dan warna, nada dan warna, bahkan emosi dan tekstur benda. Pengidap synesthesia memiliki koneksi antar-bagian otak yang lebih kuat, khususnya wilayah otak yang mengatur tentang bahasa dan warna. Synesthesia memang dapat dianggap abnormal. Tapi bukan ini bukanlah sebuah penyakit. Jadi anggap saja sesuatu yang memang 'spesial'.
Synesthesia ini memang keajaiban yang unik. Tapi Belum ada penjelasan yang 100% pasti tentang kondisi ini. Para dokter pun meyakinkan tidak ada kesalahan dalam saraf otak penderita Synesthesia. Salah satu hipotesa terkuat adalah adanya “cross-wiring” yaitu dua area otak yang bertanggung-jawab untuk persepsi yang berbeda. Area otak untuk “angka” dan area otak untuk “warna” ternyata memang posisinya bersebelahan, sehingga para ahli menduga adanya 'sambungan' di antara keduanya. untuk sebagian orang. Maka tidak heran ada orang yang melihat angka dan warna secara bersamaan.