Notes

DSP


1. Kesan setelah seminggu di DSP
DSP menarik, ramai. Agak rumit juga buat saya sebagai newbie, tapi senior sama guru2 selalu siap membantu, jadi pelan-pelan paham.

2. Soal Guru di DSP
Mayoritas ya seperti guru pada umumnya. Sikapnya berbeda-beda tiap guru, tapi ini menarik. Saya masih sungkan sih kalo sama guru-gurunya. Tapi di Katzenaugen, saya sudah merasa nyaman sama Yu Sensei dan North Sensei. Selain memberi pengertian soal banyak hal, juga memberi semangat.

3. Soal Senior di DSP
Mayoritas seperti senior pada umumnya. Kebanyakan memang ramah, tapi ada juga yang cuek dan agak galak. Saya agak bingung juga, karena takut menyinggung senior. Tapi selama ini senior di Katzenaugen sudah banyak membantu. Tentu saja itu membuat saya respect.

4. Guru yang nyaman cara mengajarnya
Hmm, Yu Sensei.
Kenapa?
Selama seminggu, newbie cuma diajar oleh beberapa guru saja, jadi saya belum tahu soal guru-guru yang lain. Si sisi lain, Yu Sensei ini ramah, jadi saya sebagai murid lebih terfokus pada pelajaran dan berusaha memahami materi dengan lebih nyaman ketimbang waswas, takut2 sama guru.

5. Guru yang kurang nyaman cara mengajarnya
Hmm, siapa ya.......Koji Sensei..? Ozsa Sensei..?
Kenapa?
Hm, bukan kenapa-kenapa sih. Tapi Koji Sensei ngajarnya cepet banget. Saya jadi kurang bisa mengikuti. Ozsa Sensei bikin agak merinding sih, saya takut-takut salah ....... tapi masih memberi jeda waktu kita untuk memahami materi.

6. Masalah dengan Senior/Guru/Teman
Senior
Sejauh ini sama senior, saya sepertinya kena marah sama Glenda Senpai. Jadi takut nyinggung-nyinggung lagi kalo di grup dm. Muncul tidak ya muncul tidak ya, jadi kepikiran begitu. Jadinya agak jarang muncul di grup akhirnya. Maaf..
Guru
Kalau sama guru, mungkin masalahnya cuma belum difollowback oleh beberapa guru. Oh, ini gak autofollback ya? Jadi harus minta followback juga ya..?
Teman
Saya bukan orang yang pinter bergaul. Jadi gak terlalu akrab sama yang lain. Kata North Sensei sih mungkin karena saya kalem, uh cari teman akrab kayaknya agak susah kalo buat saya. Terus yang lain kayaknya pinter-pinter, saya jadi agak minder. Saya masih semangat berusaha menjalin pertemanan sih.. Hehe

7. Sistem di DSP
Sistem di DSP agak rumit memang, tapi saya rasa itu sama halnya dengan kehidupan nyata yang tidak semudah kelihatannya. Seperti sekolah di real life, kalau mau apa-apa harus mengikuti prosedur, di DSP juga sama. Lalu kalau mau uang tambahan, harus kerja part time, di DSP juga sama. Semoga saja saya tidak kelimpungan mengurus yang di sini sembari melakukan kegiatan di real life juga.

8. Yang membuat tertarik masuk DSP
Saya tahu soal sekolah di rp dari teman saya. Waktu saya cari-cari sekolah, saya ketemu DSP. Menariknya DSP itu ada macam-macam jurusan dan banyak hal baru. Dan saya baru tahu kalau setelah lulus, masih boleh mempelajari jurusan yang lain, tanpa harus mengulang. Soalnya saya penasaran sama semua jurusan, jadi pengen nyoba semuanya. Sepertinya pilihan saya benar untuk masuk sini.. ehe

9. Pesan untuk ke depannya
Untuk saya sendiri, saya harap saya bisa sampai lulus di DSP. Kalau benar-benar sibuk, saya akan ambil hiatus, meski nanti lulusnya lama, saya tetap pengen berusaha sampai bisa lulus.
Untuk DSP, semoga bisa menjadi keluarga baru buat saya.


@minhyunki93 - 963