Notes

CERPEN VAMPIRE
[ KETIKA CINTA TAK DI MENGERTI]
Kini smp telah berakhir dan aku harus menyambut kehidupanku di sma. Setelah drama perpisahan romeo & juliete, kakakku yume hanase dan juga ayah ibuku pergi meninggalkan negara kami yang tercinta yaitu jepang menuju amerika serikat. Aku tidak berminat mengekor kakakku. Karena ada sekolah sma yang menungguku disini. Akan kubuktikan pada kakakku kalau aku dapat meraih prestasiku dan mencapai impianku.

Saking semangatnya bercerita aku sampai lupa memperkenalkan diriku lagi, aku koiji hanase anak laki-laki satu-satunya keluarga hanase. Karena suatu insiden kecil, aku harus tinggal di rumah seorang vampire bernama zankokuna heiya tawami. Panggil saja dia tawami, namanya itu terlalu bagus dari sikapnya yang brengsek itu. Gara-gara dia aku harus menanggung malu di pesta kelulusannya dan dikejar-kejar cowok gila. Nama cowok itu adalah kaze yazhuka, tapi aku selalu menghindar darinya. Sampai sekarang dia tidak pernah tahu bahwa yang dikejar-kejarnya adalah aku. Tapi dengan sosok cowok dia selalu ingin menebasku dengan samurai kesayangannya “bllowvy”. Aku bisa saja sudah mati sekarang ini, atau tak ada di cerita ini karena ditebasnnya. Tapi kak (dokter) imura yang juga temannya si brengsek itu, datang dan menolong ku… umh! Hanya untukku (so sweet) ehm.. hmm! tapi aku tidak suka dengannya, dia membuatku merinding dengan mengatakan ingin menikahiku… hoO aku ini kan laki-laki tentu saja aku mual mendengar itu. Sampai sekarang juga aku dikejar-kejarnya. Walaupun laki-laki tapi tampangku seperti perempuan, itulah mengapa dunia ku selalu dipenuhi awan gelap dari teman-teman gadisku yang iri padaku karena aku cantik. [WHAT!] karena itulah aku dibenci para wanita dan tak memiliki seorang pacar. [menderita].

Awal masuk sma, memang membuatku sedikit senang ternyata tak banyak orang yang membenciku. Setidaknya aku mendapat teman perempuan baru. Kecuali misae dan kanade yang telah berdamai dengan ku, gara-gara pipiku dicium miruka. Mantan vampire brengsek itu yang sekarang berada di AS. Tempat yang akan dituju kakakku sore ini pukul 15:30. Aku tidak bisa mengantar kepergian mereka, karena aku tidak mau dan harus mengerjakan pekerjaan rumah si brengsek itu dan membuatkannya makan malam.

Hah! Hah! Suara lari dari sesosok pemuda dari kejauhan menuju rumah pribadi majikannya. “aku harus cepat bersih-bersih dan membuatkannya makan malam, kalau tidak dia bisa mengganggu ku.” Katanya sambil ter-engah.

Pukul 19:00
Pulanglah sesosok mahluk yang amat ia takuti, yaitu majikannya tawami.
“hari ini, dia masak apa?” sosok lapar itu langsung melangkahkan kakinya ke ruang makan.
Ckrek suara koiji membuka pintu kamarnya dan menuju dapur “aku haus mau minum, kalau kau tidak nafsu makan karena aku datang jangan pandangi aku seperti itu!” membuka lemari es dan menuangkan air es ke dalam gelasnya.
“makanlah dulu!” tawami menawarinya makan, bukannya mengusirnya seperti biasa.
“aku tidak lapar, kau saja yang makan!” membawa gelasnya, tanpa sadar gelasnya meleset dari pegangannya. “pyar!” ia pun terkejut dan menunduk akan membersihkan gelas yang pecah.
Tawami menghampirinya “jangan dibersihkan, aku tahu kau lapar… tubuhmu gemetaran ayo makanlah dulu denganku!” menarik koiji ke sampingnya duduk.
“hari ini kau aneh, kau jadi baik… memangnya kenapa?” koiji mempertanyakan sikap tawami padannya.
“panggil aku kak dulu, lalu aku akan memberi tahu mu.” Melahap makanannya.
“sudah cukup aku harus belajar” pergi meninggalkan tawami begitu saja.

Keesokan paginnya:
Di smu G-whu
“apakah koiji baik-baik saja dengan berita kemarin? Tak ada kabar dari kepanikannya… apa aku saja yang memastikannya?” dengan sedih misae sahabat lama koiji yang sekarang berbeda sekolah menghawatirkan temannya itu.
“sebaiknya jangan kau lakukan itu misae, dia akan bertambah sedih” kanade mengagetkan misae.
“walaupun dulunnya dia saingan kita,…” berfikir dan menunduk.
“sudahlah, ini yang terbaik untuk anak itu.” Kanade menepuk misae.

Di smu katahasi
“was, wes, wos… ”ramai gemuruh murid-murid di kelas koiji. Sedang membicarakan kejadian kemarin yang tidak diketahui koiji sama sekali.
Koiji Duduk dengan damai di tempat duduknya. “pagi-pagi bukannya menyiapkan pelajaran malah bergosip.” Menghela nafasnya dengan sangat berat.
“hei, koiji apa kamu belum dengar?” rikuna teman perempuan koiji menyapannya.
“apa maksudmu, rukuna? Aku kemarin belajar-belajar saja.” Membuka buku pelajarannya…
“pesawat AIRWALL meledak ketika melepas landas, korbannya meninggal semua tubuh mereka hancur tak bersisa… dan tidak ditemukan jenasah yang utuh maupun jelas… apa kamu tidak tahu” rikuna menatap koiji aneh.
“sudahlah rikuna, fokuslah pada pelajaran…” koiji tak mau mengerti cerita rikuna.
“ada beberapa barang yang selamat, dan ada yang belum diketahui keluargannya lho…” rikuna tetap menceritakan kelanjutannya pada koiji… namun koiji tidak mau mendengarkan.
Dan pelajaran pun dimulai sampai kefokusan pada pelajaran berkurang.
Setelah guru-guru menghentikan gosip para murid. Pelajaran kembali dengan tenang dan tak terganggu lagi. Di satu sisi lain tawami yang sedang bekerja di kantornya sudah mengetahui kabar itu dan dia tahu daftar para korban yang ternyata di dalamnya ada keluarga koiji.

Data korban kecelakaan AIRWALL

Yume hanase 18 tahun Perfectur kan B Meninggal
Shie hanase 38 tahun Perfectur kan B Meninggal
Jhio hanase 39 tahun Perfectur kan B Meninggal
Nana shiruko 23 tahun Perfectur cn G Meninggal

Dia begitu terkejut dan syok melihat daftar itu, karena temannya yang baik meninggal dengan tragis akibat kecelakaan pesawa. Dan tawami tidak berniat memberitahukan kabar itu pada koiji.

Sepulang kerja tawami tidak melihat tanda-tanda kalau koiji sudah pulang. Dia masuk begitu saja, tak lama kemudian ada suara ketukan pintu. Dia pikir itu koiji tapi bukan itu imura temannya yang berprofesi sebagai dokter.
“kenapa kau terengah-engah begitu?” tawami yang baru saja membukakan pintu rumahnya itu.
“kau sudah tahu? Apa koiji juga sudah tahu?” masih terengah.
“sebaiknya kita bicara di dalam saja!” tawami mempersilakan temannya untuk masuk ke ruang tamunnya.
“sepertinnya dia belum mengetahuinnya” tawami pun duduk di sofa dekat pintu.
“kalau dia tahu keluargannya meninggal dengan tragis, dia bisa sedih.” Imura pun mulai mengatur nafasnya..
“aku tidak ingin dia tahu, maka dari itu kalau dia pulang… jangan katakan apapun padanya dan jangan bersikap aneh.” Tawami memperingatkan imura.
“aku mengerti, tapi jika dibiarkan seperti ini… dia akan menganggap kalau keluargannya baik-baik saja di sana.” Imura mulai khawatir.
“aku bilang jangan ceritakan kalau keluarga koiji meninggal dalam kecelakaan pesawat kemarin!” tawami berdiri dengan membentak imura namun orang yang dibicarakan sudah berdiri di belakangnya.
“koiji?!” imura terkejut dengan kedatangan koiji yang tak diketahuinya.
Tawami langsung menoleh dan menatap koiji yang penuh dengan kehancuran… “ko…koi..ji!”
“kenapa?” koiji gemetaran.
tawami menghampiri koiji “ini bukan seperti yang kau dengar!” tawami memegangi pundak koiji.
“kenapa, tidak bilang dari kemarin!” koiji melepas tangan tawami dan segera berlari menuju kantor polisi.
“ayo kejar dia.” imura mengajak tawami untuk mengejar koiji.
“jangan dikejar, biarkan dulu dia seperti itu… kita tunggu saja sampai dia kembali.” Tawami mencoba untuk memberi waktu pada koiji, untuk menenangkan diri.

Bersambung.