NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

[ A112 ; Wynegard - CT ]

"Aku pergi dulu," pamit Odessa pada Sven, ayahnya yang tengah berbaring di sofa. Maniknya menuntut penjelasan lebih. "Ada janji," lanjutnya lagi seraya berjalan pelan melewati pintu yang kini tertutup di belakangnya.

Ia mendapati sebuah mobil sudah terparkir di depan rumahnya, juga seorang pria yang segera membukakan pintu mobil untuknya.

"Terimakasih," ucap Odessa pelan.

Mobil itu pun melaju, membawanya menuju sebuah rumah yang terlihat besar dan mewah.

S202.

Nomor yang tertera tepat di samping pintu.

"Silahkan lewat sini, Nona. Tuan besar sudah menunggu," ucap pria yang tadi telah menjemputnya.

Odessa mengangguk pelan, mengikuti langkah pria itu dari belakang.

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
Asher yang kala itu mengenakan setelan kasual santai di rumahnya, tengah berdiri di dapur, menyiapkan berbagai jenis +
+ bahan untuk memasak. Ia akan membuatkan sesuatu yang baru saja ia pelajari dari chef rumahnya malam ini.
Senyumnya merekah tatkala ++ didengarnya pintu depan rumahnya terbuka. Pastilah itu Odessa.
"Aku di dapur, kemarilah." Asher berseru ke arah ruang depan, memanggil ++ sosok perempuan yang memang tengah dekat dengannya selama beberapa bulan belakangan ini.

(@Odessa_Sensei )
( @AsherSensei )

Megah.

Satu kata yang mampu mewakili kediaman walikota Wynegard.

Suatu suara terdengar membuat langkah Odessa terhenti sesaat sebelum akhirnya kembali melangkah ke sumber suara.

Kedua netranya kini mendapati sosok seorang pria yang tengah — sibuk dengan peralatan dapur.

Kekehan kecil otomatis lolos dari bibirnya.

"Kenapa repot sekali?" tanya Odessa yang kini melangkah — mendekat hingga aroma-aroma masakan dapat tercium olehnya.

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
"Hm.. tidak repot. Ini hanya pasta sederhana yang baru saja kupelajari." Asher kini mulai menumis potongan bawang.
"Nona Odessa ini sedang mendapatkan kehormatan mencicipi masakan pertama dari Asher Kazukami." Asher berujar dengan nada suara yang sok + diberat-beratkan. Ia lalu bergerak menuju meja makan dan menarik salah satu kursinya, lalu kembali berakting layaknya seorang butler ++ profesional. "Silahkan duduk, nona Odessa. Biarkan chef Asher menyiapkan makan malam anda." Ujarnya lagi.

@Odessa_Sensei )
( @AsherSensei )

Odessa tak mampu menahan senyumannya. Sengaja ia membiarkannya mengembang begitu saja.

Kakinya melangkah menuruti — pinta lelaki yang tetap terlihat tampan dengan pakaian casual sekalipun. Ia pun menduduki kursi yang telah disediakan untuknya. — "Chef Asher, huh?" lontarnya seiring dengan tawa pelan.

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
"Lain kali baru giliranmu yang memasak ya ?" Asher berbicara dengan suaranya yang normal kali ini. Ia lalu meraih remote ++ kecil di meja makan, dan menekan salah satu tombolnya seraya mengarahkannya ke sebuah stereo set yang terletak di sisi lain ruangan. ++ perlahan, alunan musik Jazz yang lembut terdengar memenuhi ruangan. Sempurna. Sejauh ini semua sesuai dengan rencananya, batinnya sambil ++ bergerak kembali ke dapur.
Tumisan dagingnya sudah matang, saatnya melakukan step selanjutnya.

(@Odessa_Sensei )
( @AsherSensei )

"Lain kali kau yang ke rumahku," ucapnya lembut. Maniknya tak lepas mengikuti setiap gerak-gerik pria itu.— Hingga sebuah lantunan musik jazz perlahan terdengan. Odessa menumpukan sikunya di meja, menopang dagu. Menikmati musik yang —— terdengar lembut di telinganya selagi menunggu hidangan disajikan.

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
Beberapa waktu kemudian masakan telah siap disajikan. Asher menata masakannya di piring. Sesekali dahinya berkerut ++ karena sudah pasti geraknya tidak segesit chef profesional. Detik berikutnya, denting lembut terdengar dari oven di sisi kirinya. ++ menu kedua telah siap juga. Dipakainya sarung tangan, lalu diambilnya sepiring hidangan lain, yang segera ia sajikan di meja. "Garlic ++ bread." Ujarnya pada Odessa.
"Dan tentu saja masih ada lagi..."
Ia bergerak ke hidangan utamanya, dan disajikan- + + -nya di hadapan Odessa. "Spaghetti Bollognaise." Ujarnya. "Seharusnya...enak." Ia berdehem pelan.

( @Odessa_Sensei )
( @AsherSensei )

Tersenyum mendapati hidangan yang tersaji di hadapannya. Terlebih, aroma yang dikeluarkan sangat menggugah selera. —— "Baiklah, aku akan mencobanya," ujar Odessa yang kini meraih sebuah garpu. Ia memulainya dari pasta terlebih dahulu. Membuat gulungan —— kecil sebelum memasukkan ke dalam mulutnya. Wajahnya sengaja dibuat serius kala lidahnya mengecap rasa dari pasta yang dikunyahnya —— perlahan.

Odessa belum menunjukkan ekspresi apapun hingga kini tangannya mengambil sebuah pisau untuk mengiris Garlic Bread menjadi —— potongan lebih kecil sebelum kembali ia masukkan ke dalam mulutnya.

Netranya kini beralih menatap Asher dengan lekat dan serius.— Hingga akhirnya senyumannya kembali tersungging.

"Enak," ucapnya seraya menyodorkan sepotong Garlic Bread ke arah pria itu. — "Buka mulutmu dan cobalah ini."

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
Lega rasanya ketika Odessa mengatakan bahwa masakannya terasa enak. Sebuah helaan nafas lega dikeluarkannya.
"Ah? Mmm.." ++ Asher membuka mulutnya dengan agak kaku. Ia belum pernah disuapi seperti ini, tentu saja. Dikunyahnya potongan roti di mulutnya sambil + + tersenyum menatap Odessa. Baru kali ini ia tersenyum begitu banyak dalam waktu kurang dari satu jam. "Kau terlihat cantik sekali hari ++ ini." Asher berujar tulus, kemudian mengalihkan pandangannya ke hidangan di hadapannya.
"Ayo kita habiskan dulu, wine yang enak ++ menunggu kita setelah ini." Ujarnya sambil menyendok pasta.

(@Odessa_Sensei )
( @AsherSensei )

Kedua pipinya terasa memanas kala Asher meloktarkan pujiannya. "Begitukah? Terimakasih," ucapnya dengan senyum yang masih setia melekat di bibirnya.

Ia pun mengangguk seraya menggulung kembali pasta menggunakan garpu. "Aku suka wine," ungkapnya— satu suapan kecil pada mulutnya.

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
Tidak butuh waktu lama bagi Asher untuk menghabiskan pastanya. Setelah selesai, ia bangkit untuk berjalan ke rak wine + @Odessa_Sensei )
+ berukuran ramping yang berdiri dengan tegap di sudut ruang makan. Diambilnya sebotol Musigny Red Wine dari rak. Di rumahnya itu, hanya ++ dirinya yang suka menikmati Wine. Untunglah Odessa juga menyukai hal yang sama.
Diletakkannya dua gelas wine di hadapan Odessa, lalu ++ ia pun mulai menuangkan wine ke gelasnya.

(@Odessa_Sensei ) https://t.co/OLq3UK4m63
( @AsherSensei )

Tepat saat Odessa menghabiskan makanannya, Asher kembali dengan sebotol wine juga dua buah gelas di tangannya yang —— kini diletakkannya di atas meja. Cairan pekat berwarna merah keunguan mengalir dari mulut botol, mengisi setengah gelasnya. —— Jemarinya meraih gelas wine. Menggoyangkannya perlahan lalu mengangkatnya.

"Cheers?"

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
"Cheers~" Asher mengangkat gelasnya juga dan melakukan toast, kemudian meneguk winenya.
Dilihatnya jam di ruangan ++ itu. Nyaris jam 10.
"Tidak apa kan jika kau pulang lebih larut malam ini ? Aku akan mengantarmu nanti." Asher bertanya pada wanita ++ di hadapannya.

(@Odessa_Sensei )
( @AsherSensei )

Odessa menyesap wine dari gelasnya, membiarkan cairan itu mengaliri tenggorokannya.

Maniknya melirik ke arah Asher — lalu memberi anggukan pelan.

"Tak apa," jawabnya seraya menyesap kembali winenya. Menghabiskannya dalam sekali teguk.

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
Entah karena pengaruh wine yang diminumnya, atau hal lain, Asher kini bergerak meraih tangan Odessa. Ditatapnya lekat ++ wajah cantik perempuan di hadapannya. "Maaf karena kesibukanku, sulit sekali bagi kita untuk bisa menghabiskan waktu bersama." Ujarnya ++ perlahan. "Terima kasih juga karena selalu mengerti hal itu."

(@Odessa_Sensei ) https://t.co/rb7jkGUvHP
( @AsherSensei )

Tersenyum lembut seraya menepuk pelan tangan besar yang kini menggenggam sebelah tangannya menimbulkan rasa hangat —— di hatinya.

"Tentu saja aku mengerti," ucapnya berusaha membalas tatapan itu dengan lembut dan penuh keyakinan.

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
"I know you will...." Asher menanggapi. "Maybe that's why I feel a different way towards you. And..." Asher kehabisan + kata-kata. Ia memang tidak pernah bisa mengungkapkan perasaannya seluwes ia berpidato di hadapan ratusan penduduk kota Wynegard. ++
+ "The point is..." Ia menatap sepasang mata bulat yang hangat di hadapannya. "I love you... and... I want to make this last.. so.." ++ Kali ini Asher mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Ia bisa merasakan darahnya seolah menghilang dari tubuhnya. "So... will you ++ do me an honour to take this Kazukami name as your last name.....forever, Odessa ?"

(@Odessa_Sensei ) https://t.co/iyKuO65acY
( @AsherSensei )

Odessa mengamati kata demi kata yang diucapkan secara perlahan oleh pria di hadapannya. Ia seolah mampu merasakan — kegugupan pria itu.

Ia menggigit bibir bawahnya saat mendapati sebuah cincin tersemat di sana. Memandanginya selama beberapa menit —
— sebelum akhirnya kembali menatap pria yang saat ini ... melamarnya.

Ia memaksakan mengulas senyum, walau jantungnya berdebar menggila. — Satu dehaman pelan ia loloskan untuk menghilangkan kegugupannya.

"Odessa Kazukami ... sounds great," gumamnya. —
— Setelah satu helaan napas ringan, Odessa kembali berucap, "Ofcourse, i do."

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
Senyum muncul di wajah Asher kala jawaban Odessa meluncur dari bibirnya. Tanpa mengulur waktu lagi, pria itu mengeluarkan ++ "I'll make sure you won't regret this, honey..." Asher berujar sambil menatap lekat Odessa.

( @Odessa_Sensei )
( @AsherSensei )

Menatap sebuah cincin yang kini melekat di jari manisnya penuh haru dan bahagia tentunya. —— Sebelah tangannya terulur untuk mengelus pipi pria yang kini resmi menjadi tunangannya. Membalas tatapan itu dengan pancaran —— kebahagiaan yang terlihat sangat jelas.

"Thank you," bisiknya. "I'll be by yourside."

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
Sekarang saatnya mengantar Odessa pulang. Sudah hampir tengah malam. "Ayo, kuantar kau pulang. Sven akan memasang wajah ++ masam kalau kau disini lebih malam lagi." Asher terkekeh. Ia pun bangkit dan mengambil kunci mobil yang tergantung di dekat pintu ++ masuk, seraya menunggu Odessa bersiap untuk pulang.

(@Odessa_Sensei )
( @AsherSensei )

"Kau benar."

Ia membayangkan wajah ayahnya yang cemberut.

Odessa segera beranjak dari tempannya dan berjalan —— menghampiri Asher.

"Bagaimana jika ayahkyu mengomelimu nanti?" tanyanya sedikit menggoda lelaki itu.

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
"Akan kujawab bahwa aku ada urusan penting dengan putrinya." Kekehnya. Ah, benar juga. Setelah ini saatnya menghadap + sang calon mertua. "Benar juga. Kita harus secepatnya mengabarkan hal ini pada ayahmu." Asher bergumam seraya membukakan pintu mobil ++
+ untuk Odessa.

(@Odessa_Sensei )
( @AsherSensei )

Setelah menggumamkan kata terimakasih, Odessa dengan segera masuk ke dalam mobil, tak lupa mengaitkan seatbelt. —— "Tidak perlu terburu-buru. Keadaan ayahku sedang tidak baik malam ini," ujarnya.

Odessa memalingkan wajah untuk menatap pria yang — tengah fokus mengendarai mobilnya.

"Lagipula sudah larut. Kau harus istirahat."

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
"Iya. Nanti kita atur waktu untuk bertemu dengannya, oke ?" Asher mengiyakan sambil mengelus lembut rambut Odessa. ++ Ia lalu segera menghidupkan mobil dan meluncur menuju kediaman Calavary Family, yang jaraknya tidak begitu jauh.

(@Odessa_Sensei )
( @AsherSensei )

Mengangguk senang dan tersenyum manis. Odessa menyandarkan kepalanya di bahu tegap Asher. — "Terimakasih untuk hari ini. Dari makanan hingga cincinnya," bisik Odessa yang kini melirik cincin di jari manisnya. — "Aku juga akan mencarikan cincin untukmu."

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
"Apa Sven perlu kumasakkan sesuatu juga ya ??" Asher berceletuk kemudian terkekeh sendiri. "It's nothing, Odessa. ++ The moment when you say 'yes' tonight, is the most grateful moment that ever happened in my entire 24 years."
Ucapan itu berakhir tepat ++ disaat mereka tiba di depan rumah Calavary. Asher pun turun dan membukakan pintu mobil penumpang.
"Here we are, my lady."

( @Odessa_Sensei )
( @AsherSensei )

Terdiam sebentar sebelum akhirnya keluar dari mobil. "Hey, sejak kapan kau pintar berkata-kata?" Odessa tertawa pelan.— "Hari sudah malam. Mampirlah lain kali," ucap Odessa yang mengusir Asher secara halus. Tapi selanjutnya ia kembali tertawa. —— "Terimakasih sekali lagi. Malam yang sangat indah," ungkapnya.

Odessa mendaratkan satu kecupan di pipi Asher. —— "Pulanglah. Selamat malam~"

Setelah melambaikan tangan, Odessa berlari memasuki rumahnya.

( @AsherSensei )
@Odessa_Sensei )
Dalam sedetik-dua detik Asher bagai terpaku di tempat, tapi kemudian ia berdehem dan membalas lambaian tangan Odessa. + + dengan sisa kecupan yang masih terasa di pipinya, Asher menjawab ucapan selamat malam Odessa. Menatap punggung gadis itu menghilang +
+ di balik pintu rumah A112, ia pun kembali ke mobilnya dan pulang.

[End plot @Odessa_Sensei ]
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.