Notes

( Visualisasi BGM dan teks lirik )



https://t.co/AUa1DY4lYb

https://t.co/HbIz2JrLWE



Aku menempelkan kedua telapak tanganku dan mulai menggosokannya. Lagi. Sudah berapa kali aku melakukan hal yang sama, dengan alasan terlalu nervous pada hari terakhir.



Ingin rasanya aku serileks hari kemarin dan selalu gagal. Mungkin karena aku terlalu malu jika penampilanku mengecewakan dalam major sendiri.



Tungkaiku masih berdiri menunggu seorang staff menyelesaikan pemindahan file musik pengiring rap ku nanti.



Sampai seorang ahjussi mengacungkan jempol kepadaku. Aku berterimakasih lalu melangkah ke tengah practice room. Juri yang sama dengan pakaian yang berbeda dari kemarin membuatku semakin nervous.



Kesadaranku kembali ketika BGM mulai terdengar. Mengetuk-ngetuk kaki kananku menyesuaikan nada, aku menempelkan kepala mic pada bibirku, memulai pada detik ke 13.



Tangan kananku terangkat ke atas dan aku gerakan mengikuti beat BGM "I've grown up right and proper from the time I was born on snow.

I believe I'm going down-" suara serak khasku mulai memasuki intro dengan santai dan tidak terlalu cepat. "-the right path now." tanganku menunjuk ke lantai, mewakili visualisasi lirik rap yang baru aku lantunkan.



"Growing up without even a single mishap in talent laboratory.

Should I tell you about my story?" tungkaiku bergerak maju, masih dengan beat yang sama aku mengacungkan satu jariku ketika menyentuh kata 'single mishap'. Memamerkan ekspresi tertengil yang aku punya.



Aku melangkah mengabsen setiap space yang bisa aku lalui, "I'm going to tell you who I am" memamerkan senyum miringku, mengangkat ibu jari kananku untuk menunjuk diri sendiri.



Selesai dengan intro, beat berangsur semakin cepat. Aku memulai dan menaikan sedikit tempo rapku.



"The name is Seo Jung Hoo.

My rap will make the others feel like 'Shoo!'" aku bergerak ke sana ke mari. Sedikit berteriak pada kata 'shoo' dan membuat pistol dari tanganku dan menembakannya secara asal.



Aku berdiri di hadapan juri yang sejak kemarin menilai penampilanku "I always greet others with a smiling face.-" aku menekankan kata 'greet' dan mengubah eskpresi tengil menjadi sebuah wajah manis penuh senyum lalu menempelkan tangan kananku di pipi sejenak.



"-But sometimes I look around, and cannot trace.

One friendly smile or welcome face in the place of my space." aku menjauhi mereka masih dengan ekspresi manis dan ramah yang aku buat. Tanganku menunjuk ke sekitar lalu membuatnya melambai ke arah staff pada kata 'welcome'.



Aku menunjuk salah seorang staff dengan asal "From the saying that smile gives strength.-" membuat tanganku terangkat ke samping seperti memamerkan otot lengan dan meliriknya sekilas. "-I've found a joy and my unfeeble force will yield at length."



Beat terus bertambah di detik 43 dan pada ketukan memasuki reff aku mengeraskan suara dan tangan kananku terangkat, menunjuk lampu yang menyala "With both fists clenched right.

Lights camera action!"



Aku memindahkan mic ke tangan kanan. Kini tak ada ekspersi main-main di wajahku, terganti dengan ekspresi yang lebih dalam dan sedikit meloncat-loncat ringan agar mendapat suasana lebih energik "I've become the star of this show.

Can you see me as the greatest as a Daimyo." aku sedikit memercepat rapku dan melafalkan lirik dengan baik. Menekankan suara pada kata 'greatest' dan 'show'. Menghentikan loncatanku lalu menunjuk orang-orang di sekitar dengan asal. "Even the eyes of the crowd need a medic.

I've got to do well cause my raps are epic." aku berjalan kembali ke tempat semula, dan mengatur napasku yang mulai tak karuan.



"Tell tale signs of my nervousness.

Go away and hide all of my carelessness." aku mengibaskan tanganku seperti mengusir seseorang lalu menunjuk ke belakang dengan ibu jariku.



"I've become the star of this show.

Can you see me as the greatest as a Daimyo.

Even the eyes of the crowd need a medic-" aku menggerakan tanganku mengikuti beat seraya melangkah ke arah kiri depan dengan santai walau beat dan tempo rapku meninggi. Aku gunakan itu untuk mengatur napasku.



Selanjutnya aku mengabsen ke arah kanan dengan senyum sekenanya yang menempel pada wajahku "-I've got to do well cause my raps are epic.

Tell tale signs of my nervousness.

Go away and hide all of my carelessness."



Reff berakhir ditandai dengan beat yang merendah. Aku berjalan kembali ke tengah practice room seraya melantunkan lirik selanjutnya dengan tempo yang lebih lambat dari sebelumnya.



"When I rappin' mic automatic weapon.

Step in to the club with a passion." aku kembali membuat pistol dengan tanganku.



"-I move like a jagger.

Others can't do anythin' with my swagger." aku bergerak dua langkah ke depan dan menunjuk diriku sendiri dengan ibu jari saat menekan kan kalimat 'my swagger'.



"Oh I gotta do my best, give it that Ben Wallace." aku merentangkan sebelah tanganku lalu menyentuh dadaku. Menoleh pada seseorang lalu menunjuknya secara asal saat mengatakan 'Ben Wallace'.



Beat perlahan meninggi namun tidak mengubah tempo rapku "I got the the flowing people call me J Flawless." aku melempar senyum miring sekilas.



"When I be flowin' on a beat I feel like Galileo.

When I be on the mic I am like X-BLADE's Leo." kepalaku mengangguk mengikuti beat, lalu memasang kembali wajah tengil yang sempat aku pamerkan. Dan aku menunjuk orang dengan asal ketika menyebutkan 'Galileo' dan 'X-BLADE's Leo'.

"I'm probably also a greedy boy with a talent called zealous.

I don't have any desire to be ignored cause I know you all might be jealous." Aku menaikan sedikit tempo rapku, menekan kan kata 'zealous' dan 'ignored' dan menunjuk sekilas ke arah para pendengar.



Aku menaruh tanganku di pinggul dan memiringkan kepalaku "I'm probably a brave boy, maybe."



Beat kembali naik memasuki bagian reff kedua dan aku mempercepat tempo rapku.



"I've become the star of this show.

Can you see me as the greatest as a Daimyo.

Even the eyes of the crowd need a medic.-" aku kembali melangkah ke kanan mendekati para pendengar. Mengubah raut wajah menjadi sedikit lebh friendly dan melempar senyum sekenanya.



"-I've got to do well cause my raps are epic.

Tell tale signs of my nervousness.

Go away and hide all of my carelessness." Meninggalkan sayap kanan untuk menyapa ke sayap kiri.



Seharusnya aku mengulangi reff lagi, tetapi aku tidak melakukannya. Malah aku berusaha berinteraksi dengan pendengar dan meloncat, bergaya seperti hiphop.



Sampai pada akhirnya beat kembali menurun dan tempo melambat.



Aku kembali ke tempatku, memindahkan mic ke tangan kiri. Tersenyum miring dan berucap "'ll show you who I am, let's go!" dengan penekanan pada kata 'who'.



Beat kembali naik, namun aku masih melantunkan lirik dengan tempo yang tidak terlalu cepat. "I've endured many kinds of pain hundreds of times, all these times." aku merentangkan tanganku sejenak dan sedikit menekan kata 'pain'.



Beat masih dalam kata rendah tetapi aku sedikit mempercepat lantunan rapku dengan pelafalan yang baik "I'm not going to go the way you want, don't trust me if don't want to get some throes.

From the time to time, I've even tried and collapsed after fighting toes to toes." Memasang ekspresi dalam untuk mengajak orang merasakan apa yang aku rasa.



"I've endured all sorts of words like a toy.-" aku memberi senyum miring dan menunjuk diriku sendiri dengan bangga. "-Because Junghoo is that kind of boy."



Beat kembali naik dan aku kembali melantunkan lirik yang aku tetapkan sebagai reff.



"I've become the star of this show.

Can you see me as the greatest as a Daimyo.-" Ekspresi ku berubah menjadi lebih menyala, meloncat-loncat mengikuti alur beat. Menekan kembali kata 'show'. "-Even the eyes of the crowd need a medic.

I've got to do well cause my raps are epic." aku berhenti melompat dan memberi kembali ekspresi tengil yang aku punya.



"Tell tale signs of my nervousness.

Go away and hide all of my carelessness." aku menunjuk kebelakang dan tersenyum miring.



Dengan napas memburu, aku membungkuk. Mengakhiri penampilanku.