Notes

l. Plot casting :

Plot as Kim Jinwoo.

Cantik dan manis. Seperti sebuah cupcake. Begitulah definisi gadis yang tengah Jinwoo tunggu. Malam ini, lelaki itu akan melantunkan sajak-sajak cinta miliknya kepada sang gadis.

"Jinwoo-ya?" suara lembut yang kerap Jinwoo rindukan akhir-akhir ini menelusup ke gendang telinganya.

Jinwoo menoleh ke arahnya. Sungguh tak bisa berkutik, lelaki itu kehabisa kata-kata.

"Jinwoo-ya? Are you okay? You can drive your car?" suara yang sama memecahkan lamunan Jinwoo.

"Berendam berapa lama?" pertanyaan Jinwoo sukses mengundang kerutan di dahi sang gadis.

"Berendam berapa lama sampai mirip sama calon tunangan masda depan gitu?"

BOOM.

Rona merah menguak dari wajah sang gadis. Tersipu malu.

"Hehehe... Ayo naik. Nanti bedaknya luntur ketiup angin." Jinwoo kembali menggoda sang hawa.

"Ishh"

Sang dara langsung berada di jok belakang motor Jinwoo.

Sebelum melaju, Jinwoo berbisik "Pegangan ya, kalau terbang nanti aku gak tau lagi harus gimana"

"Hiperbola banget kamu."

"Daripada hiperaktif, nanti aku gelindingan kayak kelereng."

Sang dara tertawa. Jinwoo juga tertawa. Awal yang baik untuk malam yang panjang.

---

Tak butuh waktu yang lama bagi Jinwoo untuk melaju di tengah jalan raya pada malam hari seperti ini. Kini, dirinya dan sang dara sudah duduk di meja salah satu tempat makan sederhana di pinggir sungai han.

"Aku bosa menunggu pesanan." ujar sang dara.

Jinwoo yang tengah fokus pada game di ponselnya langsung menggantikan fokusnya pada sang dara.

"Sama aku masih juga bosan?" balas Jinwoo yang dijawab dengan anggukan lemah.

"Hmm, kita main teka-teki aja. Gimana?"

"Kamu pertanyaannya sama sekali tidak berbobot, Jinwoo-ya"

"Maafkan aku kalau begitu."

"Oke. Kalau begitu aku yang mengajukan pertanyaan pertama."

Jinwoo hanya mengacungkan ibu jarinya tanda setuju.

"Oke. Hm- apa ya... oh ya! Kecil, manis, banyak disukai orang. Ayo tebak!"

Jinwoo tampak berpikir keras. Mengerutkan dahinya dan mengetuk-ngetuk telunjuknya di dahi.

"Ah! Kamu!" seru Jinwoo. Suaranya sukses membuat beberapa pelanggan menolehkan kepalanya. Sementara mereka berdua hanya memamerkan senyum dan meminta maaf.

"Payah! Sudah menjawab salah, kencang lagi." cibir sang dara.

Jinwoo tersenyum manis padanya dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Biar- wleee" lelaki itu kini menjulurkan lidahnya bak anak kecil.

"Berisik. Giliran kamu sekarang."

"Oke. Dengarkan baik-baik nona, bukan manusia , bukan hewan, bukan tumbuhan, bukan malaikat dan bukan seorang devil. Apakah itu?" Jinwoo menaik turunkan alisnya seraya mengembangkan sebuah senyum.

"Itu pertanyaan teka-teki apa ulangan sih? Ribet banget."

"Banyak komentar kayak facebook. Cepat jawab."

"Hm- makhluk..." sang dara masih mencoba menebak "...jadi-jadian?"

"Iya jadi dong sayang" Jinwoo tersenyum puas.

Sementara sang gadis masih belum menangkap jawabannya.

"Jadi-jadian?" sang dara kembali bergumam.

Lalu death glare ia lemparkan pada Jinwoo.

"Aku selesai main." ujar sang dara dengan nada sarkas.

"Yah, marah. Harusnya kamu senang dong."

"Kamu tuh ngeselin ya? Kayak ponsel aku."

"Kok aku disamain sama ponsel?"

"Iya."

"Yaudah maaf. Aku gak lagi-lagi. Aku lagi kacau dan aku cinta kamu."

Hening sejenak. Hanya terdengar bisik-bisik perbincangan orang lain dan angin yang menerpa wajah keduanya.

"Aku kacau dan aku cinta kamu. You're my drugs."

Hening kembali menyelimuti dua insan manusia itu.