Notes

“Sudah, jalani saja. Lama-lama kau akan terbiasa.”

Setahun sejak kepindahannya ke Korea, Tan akhirnya bersedia untuk kembali melanjutkan aktivitas seperti biasa yaitu bersekolah. Sejak Ibunya meninggal, ia hampir tidak mau melakukan kegiatan apapun selain makan, tidur, dan pergi ke makam sang Ibunda. Bisa dibilang dirinya masih trauma akan kejadian terdahulu.

Lahir sebagai salah satu anak dari artis terkenal membuatnya menjadi pribadi yang lumayan tertutup selama lebih dari setahun. Itu sudah konsekuensi, mengingat Tan tidak ingin melibatkan dirinya dalam dunia yang tengah digeluti oleh kedua orangtuanya. Apalagi sejak orangtua perempuannya meninggal dunia.

Beruntung hal itu tidak berlangsung lama. Tan memiliki satu motivasi untuk kembali melakukan aktivitasnya seperti dahulu. Motivasi tersebut bukan berasal dari sang Ayah, melainkan dari sang Bibi yang sudah ia anggap sebagai Ibu sendiri.

"Tan, kau mau membuat Bibi bahagia?"
"Bagaimana caranya?"

Sejak saat itu, sang Bibi menginginkan Tan untuk bersekolah di Gwangju. Tan mengiyakan permintaan itu, sampai saat ini, sampai ia masuk ke dalam kelas duabelas. Tidak peduli dengan Ayahnya yang masih saja sibuk dengan pekerjaan sebagai seorang aktor. Hal tersebut membuat Tan memiliki sikap yang sederhana.