Notes

RIANTO ASTONO - SAY NO TO INTEREST

[SAY NO TO INTEREST #1]
Mengapa target audience berdasarkan interest ada di urutan buncit?
Interest adalah sesuatu yang sangat BROAD dan sulit dikendalikan. Tidak ada standar yang jelas kapan Facebook memasukkan seorang user ke dalam interest tertentu.
Rancu.

Maka, secara pasti saya menyarankan targeting berdasarkan interest sebagai pilihan terakhir. Konversinya jelek dan buruk.
Bahkan salah satu guru Facebook saya, John Loomer meletakkan interest di posisi ke-13 dalam daftar target audience yang diprioritaskan. Urutan ke 13 dari 13, juga paling buncit :v

Kita boleh melakukan targeting menggunakan interest, hanya jika tak lagi punya pilihan lain.
Tapi rasanya pilihan selalu ada.

Lookalike audience adalah salah satu jenis audience yang lebih baik dibandingkan interest.
Facebook secara cerdas mampu menemukan orang-orang yang menyerupai audience milik kita.
Untuk membuat lookalike audience, kita membutuhkan satu dari tiga bahan baku ini :
- Custom audience
- Conversion tracking pixel
- Page

Salah satu cara termudah untuk melakukannya adalah dengan membangun custom audience menggunakan Redience, sebab bisa dilakukan sekarang juga tanpa harus memiliki website.
Next, saya akan lanjut dengan jenis audience yang berada satu level diatas lookalike audience yang juga berasal dari lookalike audience.
Jangan bingung dulu. Mendingan jempol aja dulu :D




[SAY NO TO INTEREST #2]
Well, kita sudah tahu jika tergeting berdasarkan interest is not recommended at all dan bisa jadi merupakan biang kerok keboncosan selama ini :v
Lalu kita juga sudah tahu jika Lookalike Audience yang dapat dbuat dengan custom audience merupakan pilihan yang lebih bagus.
Meski demikian, bukan berarti interest tidak punya kegunaan sama sekali.

LOOKALIKE AUDIENCE yang di LAYER dengan INTEREST dan BEHAVORIAL secara mengejutkan melompat ke urutan 7 dalam daftar audience versi John Loomer. Itu hampir 100% lebih baik!
Pertanyaannya, makhluk apa itu? :v

Begini :
Jika kita membuat lookalike audience dari (misalnya) custom audience dengan size 1%, maka kita akan mendapatkan jumlah audience berkisar antara 600-900 ribuan.
Kemudian, lookalike audience yang besar itu kita LAYER dengan interest sehingga menjadi lebih kecil.

Contoh kasus target pecinta kucing :
Maka, lookalike audience kita LAYER dengan interest cat dan sejenisnya.
Jika perlu, kita LAYER juga dengan demografis, misalnya lokasi, gender dan usia tertentu sehingga didapatkan size audience yang ideal : 100-500ribuan (disesuaikan dengan budget).

Bayangkan, Facebook mencari orang-orang yang mirip dengan custom audience kita yang memiliki minat dengan kucing, kemudian disaring kembali dengan interest kucing.
Alamat ketemu dah biangnya kucing :v

Bandingkan jika kita hanya menarget interest kucing dari broad audience Facebook yang luas itu.
Jangankan biangnya kucing, biang keringat mungkin juga ikut masuk :v
100 jempol dulu ah, baru lanjut lagi :v




[SAY NO TO INTEREST #3]
Lanjut ...
Pertanyaannya sekarang :
"Bagaimana cara mengumpulkan custom audience secara tepat, tertarget dan mudah?"

Ingat, custom audience adalah "bahan baku" yang akan digunakan untuk membuat LOOKALIKE AUDIENCE.
Dan bahan baku namanya, tentulah fungsinya teramat penting.

Salah dan lengah dalam memilih bahan baku, hasil akhirnya pasti kacau-balau.
Nah, untuk menjabarkan sekaligus menjawab pertanyaan tersebut diatas, seperti biasa, mari pemanasan jempol dulu ^_^




[SAY NO TO INTEREST #4]
Beginilah beberapa cara yang saya lakukan untuk mendapatkan "bahan baku" custom audience (CA) :

1. Menggunakan SEO traffic dari website yang saya miliki dengan cara meletakkan Facebook pixel.
- Untuk micro niche website, keseluruhan traffic menjadi 1 CA.
- Untuk web dengan niche yang beragam, CA disegmen berdasarkan laman.
*Kekurangan cara ini adalah harus menunggu dan tidak bisa langsung, apalagi jika web Anda masih unyu dan memang tidak teroptimasi untuk search engine.
*Ini cara pertama yang saya gunakan, karena saya memang memiliki banyak web dengan traffic organik dari berbagai macam niche.

2. Lead magnet untuk list building. Tentang pentingnya list building, rasanya tidak perlu dijabarkan lagi.
- Target berdasarkan interest yang lebih broad
- Sembari list building, sembari softselling (redirect di thank you page), sembari membangun CA.
- Case study yang mirip ada di buku Facebook Marketing Rocks

3. Hardselling dengan CTW menggunakan interest yang lebih broad. Pastikan membuat adscopy yang "jualan", dengan gambar produk + harga. Dengan ini, kita bisa filter audience yang tertarik atau cuma iseng.
*CTW digunakan karena kita objective ini paling cocok untuk membangun CA karena pixel ditanam di website.
*Sembari jualan, kita membangun CA. Tapi jangan berharap akan terjadi banyak sales. Kemungkinan besar justru boncos.
*Namun inilah cara yg saya gunakan untuk membangun CA ketika tidak memiliki SEO traffic dan tidak ingin listbuilding karena alasan tertentu.
Nah, ketiga cara diatas membutuhkan website sebagai tempat menyisipkan pixel.