Notes

CMKA
Perang yang menentukan nasib dunia semakin dekat. Tentunya diperlukan persiapan serta perencanaan yang matang untuk dapat menghadapi organisasi dengan para anggota yang dapat melumpuhkan pertahanan Negara-negara besar sekalipun.
Sang ketua aliansi telah memikirkannya matang-matang. Atas pertimbangan dari penasehat serta orang-orang yang ia percaya—mereka yang turut membantunya dalam mendirikan aliansi serta mendampinginya, pria paruh baya tersebut tiba pada sebuah keputusan.
“Kita memerlukan sebuah perombakan. Kumpulkan para kesatria.”
Pengumuman mengenai pertemuan pun cepat menyebar ke telinga seluruh anggota aliansi kesatria—terkecuali bagi mereka yang sedang menjalankan misi di luar markas. Segala jenis pekerjaan ditinggalkan sejenak demi pertemuan yang menyatukan kembali sekian banyak anggota aliansi dalam satu ruangan besar.
“Selamat sore, para kesatria,” sambut yang ketua yang berdiri di depan ratusan anggotanya. “Pada kesempatan kali ini, aku akan mengumumkan satu hal penting yang patut kalian ketahui dan pertimbangkan.”
Ketika ia yakin perhatian seluruh anggota benar-benar tertuju padanya, ia melanjutkan, “informasi serta strategi dari masing-masing divisi yang dimiliki oleh aliansi ini kemungkinan besar telah diketahui oleh Catastrophe. Ya, mereka memiliki para mata-mata yang kemungkinan besar pernah bertatap muka dengan beberapa dari kalian tanpa kalian sadari. Tentu saja ini bukan kabar yang mengherankan.”

“Aku dan beberapa orang kepercayaanku telah memikirkan matang-matang.” Ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. “Kira memerlukan sebuah perombakan besar.”
Bisikan-bisikan mulai terdengar di ruangan, memertanyakan perombakan apa yang dimaksudkan.
“Kita akan mengganti ketua dari masing-masing divisi.”
Pertanyaan pun terjawab, seketika ruangan kembali hening.
“Catastrophe tidak akan mengetahui perombakan ini, sehingga aku menduga mereka akan menyusun strategi berdasarkan kepada informasi-informasi yang mereka dapatkan selama ini. Kalaupun seandainya mereka mengetahui kita memiliki para ketua divisi yang baru, mereka tidak memiliki cukup waktu untuk menyusun ulang strategi. Mengapa demikian? Karena dengan memiliki ketua divisi yang baru, ‘otak’ dari divisi tersebut berbeda dengan sebelumnya, sehingga strategi masing-masing divisi pun akan berbeda. Itu yang kuharapkan.”
“Untuk itu, para kesatria. Aku memberikan kesempatan kepada siapapun dari kalian yang merasa pantas untuk mengemban tugas sebagai ketua divisi. Kami tidak akan menunjuk begitu saj orang-orang tertentu sebagai ketua. Ketua divisi akan dipilih melalui proses seleksi, sehingga hasilnya objektif. Prosedurnya, kami akan menyebarkan formulir pendaftaran kepada kalian, kemudian kalian mendaftarakan diri, setelahnya kami akan memberikan beberapa tes untuk menyeleksi kandidat, sehingga pada akhirnya kita mendapatkan lima nama yang pantas untuk menduduki posisi ketua divisi.”
Salah seorang asistennya berdiri di sebelahnya dengan membawa dua buah formulir.
“Cara untuk mendaftar ada dua. Pertama, kalian dapat mendaftarkan diri sendiri, kita sebut dengan jalur independen. Silakan isi formulir kemudian serahkan kepada kami. Cara kedua, adalah jalur rekomendasi. Yang dimaksud dengan rekomendasi di sini adalah, kalian sebagai anggota divisi masing-masing berhak merekomendasikan nama-nama yang menurut kalian pantas untuk memimpin kalian. Satu orang boleh mengajukan satu nama. Beberapa orang boleh bersama-sama mengajukan satu nama pula. Lantas kami akan menanyakan kesediaan dari nama yang kalian usung. Jikalau ia bersedia, maka ia akan mengikuti proses seleksi. Sampai di sini, ada pertanyaan?”

“Baiklah, demikian yang dapat kusampaikan. Aku harap kalian dapat bekerjasama dengan baik sehingga proses pemilihan ini dapat berjalan dengan baik pula. Terima kasih, selamat malam.”