Notes

Wenday : Multimedia Operator
Leyna : Stage Manager (Pembunuh)
Leen : Polisi
Luc : Polisi
Arin : Person In Charge
Keenan : Back Stage Facilitator (Pembunuh)
Rios : Show Director
Elliot : Lighting Operator
MC1 : Sir Aaron
MC2 : Miss Bella
Korban : Producer

MC 1: “selamat malam anak-anak!!” ucap sir Aaron bersemangat. “Malam ini saya tidak sendirian. Saya ditemani oleh salah satu guru yang sangat cantik” tambahnya.
MC 2: “hallo anak-anak” sapa miss Bella. “terima kasih, saya memang cantik sir” tambah miss Bella tersenyum malu.
MC 1: ”saya salah ngomong sepertinya” canda sir Aaron
MC 2 : “akui saja hahaha” ucap miss Bella sambil tertawa.
MC 1: “iya miss” ucap Sir Aaron dengan nada mengalah (?). “oke!! Apa kalian sudah siap dengan acara malam ini?” tanya sir aaron kepada para murid
MC 2 : “sepertinya para murid sudah tidak sabar ya”
MC 1 : “baiklah, tidak usah menunggu lama. Acara akan dijelaskan oleh partner saya yang cantik ini”
MC 2: ”saya dipuji terus.. jadi malu” ucap miss Bella. “acara ini dibuat untung...” ucapan Miss Bella terpotong oleh sesuatu yang jatuh dihadapannya yang menimbulkan bunyi keras.
MC 1: "A-apa ini? Apa yang terjadi?" ucap Sir Aaron.

Seketika suasana menjadi hening. Semua mata fokus kepada benda yang jatuh tadi.
”Mayat! “ teriak salah satu murid. Kemudian suara teriakan murid-murid terdengar diruangan yang tersebut. Sir Aaron berjalan menuju tempat mayat itu jatuh. Mengamati mayat tersebut dari dekat. Sedangkan miss Bella mencoba untuk menenangkan para murid.
MC 2 : “tenanglah.. kita tunggu polisi datang” ucap miss bella menenangkan para murid.
+ + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
Polisi sampai di gedung acara berlangsung.
Luc : “permisi. Biarkan kami lewat” perintah Luc kepada para murid yang menghalangi jalan.
Luc berjongkok didepan mayat tersebut, mengamati mayat tersebut dengan sesama. “siapa pria ini?” tanya Luc.

Elliot : "Dia Denmike, Producer kami sedaritadi ia mengurung diri di ruangannya mengerjakan berkas pertanggung jawaban dan semacamnya" jawab Elliot.

Arin : "Bukan kami yang membunuhnya...” ucap Arin dari belakang tubuh Elliot “karena saat acara berlangsung jam 7 sampai setengah 8 malam ini kami punya alibi kuat yaitu mengatur jalannya acara dan tidak ada waktu membunuh" tambahnya

Kemudian Leen duduk disisi kiri mayat tersebut. Memegang leher mayat tersebut lalu memegang pergelangan tangan kiri mayat itu.
Leen : "Tidak, mayatnya sudah hampir beku, kemungkinan dia meninggal 4-5 jam yang lalu, dimana kalian saat pukul 3-4 sore ini?" ucap leen setelah memeriksan mayat tersebut.
MC1 : "Saya dan Bella dalam waktu itu mempelajari script, benar kan?" tutur sir Aaron
MC2 : miss bella menganggukan kepala bertanda sependapat dengan sir Aaron.
Arin : "Saya berada di ruang make up bersama Guest Star"
Elliot : "Saya ada di backstage mengatur lightning dalam stage bersama Wenday"
Wenday : "Saya mengatur proyektor dan lainnya bersama Elliot" ucap wenday yang menambahkan
Leyna : "Sa...ya tidak hanya disatu tempat karena saya Stage Manager” ucap Leyna terbatah-batah “saya memeriksa segala hal yang dibutuhkan nantinya se..per..ti multimedia, lightning, Guest Star dan lainnya" ucap leyna gugup.
Keenan : "Saya ada di backstage, memeriksa perlengkapan"

Leen : “hmm” mengangguk sambil mencatat semua laporan mereka.
Luc : "Sepertinya ia dikaitkan dengan tali ini” melepaskan jeratan tali yang melingkar pada leher korban. ”lampu stage tidak mungkin hanya diam, karena gerakan lampu stage yang terlalu sering, penyangga ini tidak kuat menahan beban tubuh korban dan mengakibatkan korban terjatuh."tambahnya.
Leen : "Dilihat dari penampilan korban yang sedikit acak acakan kemungkinan sang pelaku dan korban berkelahi, menurut saya perempuan tidak mungkin melakukannya" ucap Leen dengan nada serius.

Elliot : "Laki laki eh?” Elliot berkomentar “Itu pasti kau Keenan, mengakulah kau yang membunuh Pak Denmike kan saat itu kau pernah berkata padaku bahwa kau ingin membunuhnya" tuduh Elliot kepada Keenan.
Keenan : "Yang benar saja, untuk apa aku membunuhnya, bahkan tidak ada manfaat apapun" ucap Keenan dengan nada santai
Elliot : "Hanya kau yang memiliki alibi lemah, kau pasti membalas dendam kedua orang tuamu kan" ucap Elliot lagi dengan nada menuduh.
Keenan : "Bagaimana denganmu? Bukan kah kau pernah bilang ingin membunuhnya juga saat ia mengambil semua idemu dan menjadi tenar sendiri?"
Elliot : Elliot diam. Tidak berkata apapun, ia hanya mengerang mendengar ucapan Keenan.
Arin : “sudahlah.. jangan saling menuduh seperti itu” ucap Arin mencairan suasana.
Luc : /memeriksa tubuh korban dan menemukan kertas di saku celana korban/ “apa ini?” tanya Luc mengeluarkan kertas dari dalam saku celana korban. “pesan kematian” ucap Luc lagi,

Leen : “apa maksud tanda ini?” tanya Leen
Wenday : “entahlah, kami tidak tahu” ucapnya mengendikkan bahu.
Leen : "Semuanya jangan ada yang keluar dari ruangan ini, saya dan Luc akan mulai memeriksa, dari crew panggung dimana barang barang kalian?"
Leyna : "Ada di ruang make up" jawab Leyna
Luc : "Oke sekarang kita ke ruang make up" perintah Luc dan semua crew menuju ruang make up.
Luc : "Keluarkan barang barang kalian" perintah Luc.
Rios : “untuk apa ?” tanya Rios tiba-tiba. “sudah jelas Denmike mati bunuh diri” ucap Rios.
Wenday : “sudahlah, turuti saja kata polisi itu” mencoba membujuk Rios.
Rios : “menyusahkan. Ketika hidup menyusahkan bahkan saat mati juga” ucap Rios lalu mengeluarkan barang2nya dari dalam tas.

Wenday : "Sisir, alat jahit, sapu tangan, laptop" ucap wenday mengeluarkan isi tasnya.
Arin : "Buku, parfum, alat make up, sisir" ucap Arin mengeluarkan isi tasnya.
Leyna : "Alat tulis, cermin, buku, dompet" ucap Leyna mengeluarkan isi tasnya.
Keenan : "Snack, rokok, pematik, dompet” ucap Keenan mengeluarkan isi tasnya.
Rios : "Laptop, dompet, mouse, buku" ucap Rios dengan malas sambil mengeluarkan isi tasnya.
Elliot : "Gunting, alat tulis, sapu tangan, buku" ucap Elliot mengeluarkan isi tasnya.

Leen : /memeriksa semua barang/ "Hm untuk barang tajam hanya alat jahit Wenday dan gunting Elliot, kami akan megambil kedua barang ini dan memeriksanya"

Tiba-tiba lampu diruangan make up mati. Suasana menjadi gelap gulita.

Luc : “ada apa ini?” tanya Luc yang kebingungan
Rios : “mati lampu” jawab Rios singkat
Elliot : “Aku akan memeriksa tempat listrik, kalian tunggulah disini" ucap elliot lalu berjalan keluar ruangan
Rios : "Aku ikut" ucap Rios menyusul Elliot.
Beberapa menit kemudian lampu diruangan make up menyala dan terdengar suara para murid dari ruang pentas.

Leen : "Luc! Para murid!" teriaknya dan berlari ke arah panggung
Luc : Luc terkejut menemukan (@ murid )tergeletak dengan pisau dan sebuah kertas menancap didahinya dan menemukan kertas lalu mengambilnya.

KERTAS > “Selamat datang di tempatku! Setiap saat akan ada murid yang mati, jika kalian benar menjawab pertanyaanku dalam 7 menit aku akan memberikan sebuah clue untuk mengetahui siapa aku, jika kalian salah atau terlambat aku akan mengambil 2 orang dan membawanya ke neraka bersamaku hahaha.”

Pertanyaan pertama /sandi atau apapun/ bisikkan pada salah satu polisi di depan kalian dan polisi menteriakkan jawaban pastinya. Selamat bermain!

-sembari menunggu peserta-

Keenan : "Siapa yang berani melakukannya" ucap Keenan geram.
Arin : "Apa kita juga akan mati?" ucapnya dengan ketakutan
Wenday : /memeluk arin/ "Optimis lah, kita pasti bisa selamat"
Rios : /mencengkeram lengan leyna/ "Apa kau yang melakukannya leyna?"
Leyna : /melepaskan cengkeraman rios/ "Untuk apa?"
Rios : "Kau pasti kesal karena produser yang terus menyuruhmu tanpa istirahat, dan kau sangat suka sesuatu yang sadis"
Leyna : /mendecih/ "Hanya itu? Wenday juga, jangan bodoh"
Arin : "Kurang 1 menit cepat kalian bisikkan ke polisi!"

Leen : /meneriakkan jawaban/
Keenan : /menoleh ke sekitar/ "Apa jawaban itu benar?"
/mati lampu/

Wenday : "Sial lagi lagi! Pegang tangan teman sebelah kalian, jangan sampai lengah!"
Elliot : "Aku akan kembali ke ruang listrik, hanya disana satu satunya tempat yang bisa menyalakan semua lampu ini" ucap elliot dan berlari ke ruang listrik.

Rios : “ayolah. Aku sudah malas dengan ini” ucap Rios ketika lampu ruangan kembali menyala.

Leyna : /terdengar suara teriakan dari arah peserta/berlari kearah peserta/terkejut menemukan (@.....murid) tergeletak dengan mulut sobek dan rahang hampir lepas/mengambil sebuah kertas yang tergeletak di samping mayat/

-kertas-

Aku tidak menduga kalian sepintar itu, aku beri petunjuk tentang aku /petunjuk/ pergilah ke gudang dan temukan pertanyaan kedua!