Notes

Miss You
By: Jessica Chloe Issabella (GF_ChoiYuna97)

#Author PoV#
Seulgi duduk termenung menikmati udara sejuk di salah satu kursi yang berada di halaman belakang SVA, saat tadi pagi ia bangun dari tidurnya, Ia bingung mau melakukan apa, jadi ia memutuskan pergi ke halaman belakang SVA.
Tiba-tiba datanglah Mark dengan senyum sangat lebar.
"Seulgiiiii~", Seulgi menolehkan kepalanya saat terdengar seseorang memanggil namanya.
Dengan segera Mark mendudukkan dirinya dan memeluk Seulgi erat.
"Aku punya kabar bagus, aku terpilih menjadi ketua VNA selanjutnya"
#SeulgiPOV#
Seketika aku terdiam mendengar ucapan mark tersebut, entah kenapa perasaanku tak enak mendengarnya.
"Jinjja? Chukkae." ucapku pelan. Mark langsung melepaskan pelukannya dan menatapku aneh. "Are you okay? Sepertinya kamu tidak senang aku jadi ketua VNA."
Aku tersenyum kecil dan menggelleng pelan. "Gwenchana, aniya. Mana mungkin aku tidak senang."
"Jinjja?" Mark menatapku lekat. Aigo, tatapannya membuatku sangat gugup.
"Jinjjayo. Hey, jangan menatapku seperti Itu.", ujarku mengalihkan pandanganku ke depan.
"Waeyo? Kau gugup eoh? Hahhaha.", Mark tertawa lumayan keras. Tanpa basa basi, aku langsung menjitak kepalanya dan ia meringis kesakitan. "Seul... Ini sakit.", keluhnya.
"Makanya jangan mengejekku.", ucapku tanpa mengalihkan pandanganku.
"Arraseo, mianhae."
****
Semenjak Mark menjadi ketua VNA, ia terus saja sibuk. Selalu saja banyak tugas yang harus ia kerjakan setiap harinya. Pantas saja waktu itu, aku merasakan perasaan yang aneh. Jujur, aku kesepian dan sangat merindukannya. Tapi, apa yang bisa kuperbuat? Aku hanya bisa diam. Aku tidak mau menganggunya.
****
#AuthorPOV#
Hari ini tepat ulang tahun SVA yang ke 1 tahun, semua siswa sibuk mempersiapkan acara perayaan ulang tahun SVA yang akan diadakan nanti malam, termasuk Mark yang terus berkeliling, melihat apa saja yang kurang. Saat sedang berkeliling, Miss Ellen, selaku owner SVA menghampirinya.
"Mark, semua sudah siap kan?" Tanya Miss Ellen. Mark yang tampak tengah mengerjakan sesuatu, tersentak ketika melihat orang nomor 1 di SVA itu berada di sampingnya.
Mark membungkukkan badannya sembilan puluh derajat. "Sudah, miss.", jawab Mark hormat.
"Bagus, pastikan tidak ada yang tertinggal sedikit pun." pesan Miss Ellen.
Mark mengangguk hormat. "Pasti, Miss.".
Setelahnya, Miss Ellen melangkahkan kakinya pergi dengan segera.
****
Malam pun telah tiba, seluruh siswa SVA, para teacher bahkan alumni mulai berdatangan menuju Great Hall SVA, tempat pelaksanaan ulang tahun SVA.
Saat jam menunjukkan pukul 6 sore, acara dimulai. Acara dibuka oleh sedikit pidato dari Sir Zenn dan Sir Kai selaku principal dan vice principal SVA.
Acara ulang tahun SVA itu tampak sangat meriah ditambah penampilan dari para teacher, vampire baru, vampire lama, dan juga alumni.
#Seulgi POV#
"Sekarang, mari kita sambut penampilan dari Seulgi!" Seru sang MC acara.
Kakiku melangkah dengan gugup menuju ke atas panggung saat namaku di panggil.
"Selamat malam, semua. Malam hari ini, aku akan menyanyikan sebuah lagu dari Girls’ Day yang berjudul ‘I Miss You’.", ujarku gugup. Hua, tanganku gemetaran.
#AuthorPOV#
Semua orang menatap Seulgi dengan tatapan kagum. Tapi tidak dengan Mark, tatapannya sendu.
***
Riuh tepuk tangan memenuhi greathall SVA setelah Seulgi selesai bernyanyi, sebelum turun dari panggung, ia membungkukkan badannya sembilan puluh derajat.
Saat Seulgi ingin kembali duduk di kursinya, tiba-tiba Mark menarik tangannya meninggalkan Great Hall.
Saat telah sampai di tempat yang lumayan sepi, ia memeluk Seulgi erat.
"Mianhae," bisik Mark.
Seulgi mengerutkan dahinya di pelukan Mark. "kenapa kamu minta maaf?"
"Karena semenjak jadi ketua VNA, aku sibuk, dan tidak punya waktu bersamamu.", jawab Mark pelan.
"Astaga. Gwenchana, aku mengerti posisimu kok.", Seulgi tersenyum kecil sambil mengelus punggung namja yang telah menemani harinya itu selama 2 bulan ini.
"Aku bisa mengundurkan diri sekarang, agar kita punya banyak waktu seperti dulu.", Seulgi langsung melepaskan pelukan mereka, lalu menatap tajam Mark.
"Apa yang kamu bilang? Aku tidak mau kamu mengundurkan diri."
"Tap-"
"Tidak ada tapi-tapian, pokoknya jangan pernah berniat, berpikir, atau bahkan benar-benar mengundurkan diri, arraseo?"
Mark mengangguk pelan.
"Aku tidak mau kamu berhenti karena aku, dan aku tau, kamu pasti bahagia menjadi ketua VNA. Kalau kamu bahagia, aku juga akan bahagia.", ujar Seulgi menatap kekasihnya itu.
"Gomawo."