NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Saman

Perkenalkan aku ai. Kelasku sedang mengadakan camping disalah satu tempat yang berada di bogor. Tiba harinya saat camping akan dilaksanakan, aku segera menaiki bus dan bercengkrama dengan teman temanku. Ketua kelas berkata bahwa pada malam terakhir akan ada api unggun dan masing-masing anak dibagi kelompok untuk menampilkan sesuatu ketika api unggun nanti.

Ketua pun mulai membagikan kelompok, dan kelompokku anggotanya wanita semua. Kami merencanakan akan menampilkan tarian ketika api unggun nanti.

2 jam kemudian, kami pun tiba ditempat perkemahan kami. Aku melihat sekeliling, ntah kenapa tempat ini sepi sekali padahal banyak pemukiman penduduk. Kami mulai berjalan ke lapangan luas yang berada didekat sungai, dan meletakkan barang-barang disana. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, kami para wanita memasak, sedangkan yang laki-laki membangun tenda. Setelah selesai, kami pun makan bersama.

Selesai makan adalah free time, kebanyakan dari kami ada yang tidur ditenda, ada yang bergosip ria, dan ada yang sedang bermain uno. Aku bosan sekali sehingga memutuskan berjalan-jalan disekitar sini.

Aku mulai menyusuri sungai, lalu berjalan ke arah pemukiman penduduk. "Sepi sekali" pikirku. Tak ada satupun orang yang keluar dari rumahnya, aku merapatkan jaketku dan melanjutkan berjalan, hingga sampailah di balairoom. Balairoom itu cukup besar, namun sepi. Banyak debu dan dedaunan yang berserakan dilantai depannya, menandakan tempat ini tak pernah dikunjungi.

Aku berusaha membuka pintu balairoom tersebut, namun tak bisa terbuka. "Ah terkunci" gerutuku. Aku pun menyerah lalu melanjutkan berjalan. Samar-samar aku mendengar suara tepukan tangan, ramai sekali. Aku mencari asal suara itu, yang ternyata berasal dari dalam balairoom. Aku pun kebingungan, karena penasaran, aku mengintip ke dalam dari jendela yang terpasang dibalairoom tersebut.

"Gelap" gumamku. Aku tak bisa melihat apa-apa. Namum suara tepukan itu semakin jelas, aku memicingkan mataku dan mendapati ada orang didalam balairoom tersebut. Bukan hanya seorang, namun.. Banyak. 12-an sepertinya. Suara tepukan itu semakin keras, aku berjalan lagi menuju pintu dan berusaha membukanya, namun tetap terkunci. "Ah apasih, apa mereka tak ingin diihat?" gerutuku lagi. Tiba-tiba suara tepukan itu pun menghilang, aku melihat lagi dari jendela dan ku dapati balairoom tersebut kosong.

"Ah mereka sudah selesai? Apa aku menganggu ya?" gumamku lagi. Aku melihat jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 5 sore, aku pun memutuskan untuk kembali ke tenda.

--

Malam harinya kami mengadakan jurit malam, ya kegiatan favoritku. Aku dipasangkan dengan salah seorang temanku, ia bernama chacha. Ketika tiba giliran kami, kami membawa sebuah lampu senter dan air minum. Kami mulai berjalan menyusuri pemukiman yang gelap gulita. "Sebenarnya ada yang tinggal disini tidak sih ai?" tanya chacha penasaran. Aku hanya menaikkan kedua bahu dan menggelengkan kepalaku tanda tidak tahu.

Kami terus berjalan hingga sampailah dibalairoom yang sore tadi aku kunjungi. Saat sedang asik mengobrol dengan chacha, aku mendengar suara tepukan itu lagi, sangat jelas. "Cha apa kau mendengar itu?" tanyaku. Chacha menganggukkan kepalanya, ia mulai memasang wajah takutnya. "Ai, kita kembali ke tenda saja yuk" ajaknya. Aku menggelengkan kepala "sebentar cha aku ingin melihat ke dalam" ujarku.

Aku pun mengintip dari jendela dan diikutin oleh chacha. Didalam balairoom tersebut terdapat orang-orang yang duduk sebaris dan menari, dengan posisi membelakangi kami. "Itu.. Tari saman kan?" tanyaku. Chacha mengiyakan dan kita melanjutkan melihat.

Tiba-tiba tepukan itu berhenti. Orang-orang itu duduk tegak. Lampu balairoom mulai hidup mati hidup mati, lalu redup, dan tiba-tiba mati. Chacha yang terkejut segera jongkok dan menundukkan kepalanya. "Aku takut.." bisiknya. Aku berusaha menenangkan chacha dan melihat lagi ke dalam balairoom. Gelap, sangat gelap. Samar-samar aku melihat ada bayangan yang berjalan, aku menajamkan penglihatanku, dan bayangan itu lenyap.

Aku mendengar chacha mulai menangis, aku tak tega dan langsung menolong chacha berdiri.

"DEBUM!"
suara itu pun terdengar, aku mulai gemetar dan melihat ke arah jendela, ada makhluk disana, makhluk dengan mata bolongnya, ada yang kepalanya terbelah dua, makhluk-makhluk itu melotot ke arahku, salah satu diantara mereka tertawa dan menyengir lebar.

Aku menarik tangan chacha dan segara lari meninggalkan tempat itu. Kami terus berlari hingga sampailah dipemukiman warga. Kami masuk ke salah satu rumah yang pintunya tidak terkunci dan menutup pintunya. Aku dan chacha duduk bersender dipintu tersebut.

Chacha terus menangis, dan aku gemetar masih tidak percaya dengan apa yang kulihat tadi. Dari luar terdengar sebuah suara

"Dum tam dum, dum tam dum, dum tam, tam tam."
"Play with us... Hihihi"

Aku menutup wajahku dan berdoa semoga makhluk-makhluk tadi tidak menemukan kami.

"Hey, play with us"

Suara itu terdengar jelas... disebelahku. Aku menengok dan mendapati makhluk itu berada disampingku. "Mari kita nari saman bersama!" teriaknya.

Aku terdiam tak bisa berkata-kata, makhluk-makhluk lainnya mulai memasuki rumah dan tertawa sambil menyanyikan salah satu lagu tari saman. Chacha yang sudah tak kuat langsung berlari keluar dari rumah tersebut, meninggalkan aku seorang diri. Aku menatap makhluk-makhluk itu takut, salah satu dari mereka membuka mulut, mulut yang sangat besar, dan penuh belatung didalamnya. Aku pun pingsan.

Keesokan harinya aku terbangun dan mendapati diriku sudah berada ditenda. Teman-temanku cemas melihatku, mereka bertanya-tanya apa yang terjadi padaku, dan dimana chacha, karena ia belum kembali. Aku hanya menggelengkan kepalaku bingung, aku tak mengingat apapun yang terjadi semalam.

Hingga tiba hari terakhir, dan malam api unggun. Kelompokku sudah merencanakan untuk menari jaipongan asal, karena kami latihan hanya sebentar. Chacha masih tidak ditemukan, dan sepertinya teman-temanku mulai lupa padanya.

Ketika kelompokku dipanggil, kami pun maju dan mulai menari. Awalnya masih lancar, namun tiba-tiba badanku kaku tidak bisa digerakkan. Aku jatuh terduduk, tanganku bergerak dengan sendirinya, mulutku mulai menyanyikan lagu saman. "Ah tubuhku bergerak sendiri! Tolong aku!" ujarku memelas sambil menangis. Teman-temanku ketakutan ketika melihatku.

Tanganku terus bergerak, aku merasakan ada yang keluar dari kelopak mataku, darah. Dan dari tanganku keluar belatung-belatung yang menjijikkan. "Tolong aku sudah tidak kuat!" teriakku sambil menangis. Aku merasa badanku semakin membesar, dan akhirnya meledak. Memuncratkan segala isi dari dalam tubuhku.

----

Camping kelas ips 3 telah usai, kami segera pulang menuju jakarta.

Tanpa kami sadari, atau kami tidak ingat, kami telah kehilangan dua teman kami.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.