Notes

Di sebuah kota di Inggris terjadi pembunuhan terhadap seorang pengusaha kaya bernama Viktim. Ia ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.

Sahabat dari Viktim yang pertama kali menemukan kematian sang pengusaha saat akan membicarakan suatu pekerjaan. Ia menemukan mayat Viktim dan juga secarik kertas ditangannya.

Si sahabat segera melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib dan menemui seorang detektif untuk mencari tau siapa pelaku dari kasus pembunuhan tersebut.

Di kertas tersebut tertulis :
"SECOND ASDFGHJK", "QWERTY". Dan "FIRST 5", aufeinanderfolgende.

"Aufeinanderfolgende," gumam detektif saat membaca deretan tulisan tersebut.

"Apa kau sudah menemukan pelakunya?" tanya sahabat pada detektif.

Detektif menggeleng dan meminta bantuan pada sang sahabat untuk mengumpulkan beberapa orang terdekat korban.

Dan berkumpullah penasihat keuangan korban, chef, anak dari korban, penerjemah pribadi, dan tentu saja sahabat dari korban.

Setelah semua tersangka berkumpul di ruangan, detektif mulai melakukan penyelidikan dengan mengintrogasi satu persatu. Dimulai dengan Alvin, sahabat Viktim.

"Aku hanya datang untuk membicarakan pekerjaan dan menemukan Viktim telah tewas di ruang kerjanya dengan kertas clue yang sudah aku berikan," jelas Alvin

"Apa kalian pernah punya masalah sebelumnya?" tanya sang detektif dan dibalas gelengan kepala oleh Alvin.

"Kami berteman baik dan tidak memiliki masalah apapun sebelumnya."

Detektif mengangguk lalu melanjutkan introgasinya pada tersangka kedua.

"Nama saya Vatovsky dan saya merupakan seorang penasihat keuangan dari Tuan Viktim. Ia sering meminta nasehat pada saya soal keuangan dan penghasilannya," jelas Vatovsky.

"Apa kalian pernah punya masalah sebelumnya?" tanya sang detektif.

Vatovsky berpikir untuk beberapa saat, "Kami beberapa kali berdebat mengenai keuangan, karena terkadang kami tidak sependapat."

Setelah mendapatkan jawaban dari Vatovsky, detektif kembali melanjutkan introgasi pada tersangka ketiga.

Saat akan ditanya si tersangka tampak gugup, terlihat dari gerak-gerik dan matanya.

Detektif tersenyum, "Apa yang membuat anda gugup, Nona?"

Gadis muda itu menjawab setelah beberapa tarikan nafas, "A-aku tidak terbiasa untuk berbicara dengan orang asing."

"Tenanglah, saya hanya akan menanyakan mengenai beberapa hal. Salah satunya, nama anda dan apa hubungan anda dengan korban?"

"Nama saya Jell dan beliau adalah ayah saya," jawab Jell.

"Apa kalian pernah bertengkar atau mempunyai masalah?" tanya sang detektif lagi.

Jell mengangguk, "Terkadang ayah sangat sibuk dan terlihat tidak peduli denganku. Aku iri dengan pekerjaannya, tapi aku sayang ayah."

Sang detektif hanya mengangguk pelan lalu berlanjut ke tersangka selanjutnya.

"Nama saya Vladimir, bekerja sebagai seorang penerjemah bahasa dan angka untuk beliau. Karena Tuan Viktim orang Jerman dan tidak terlalu mengerti bahasa Inggris, jadi saya cukup dekat dengannya dalam hal pekerjaan."

"Apa kalian punya masalah sebelumnya?" tanya detektif.

"Tidak banyak, beliau sering meminta bantuan pada saya untuk menerjemahkan surat dari rekan kerjanya. Saya akui dia orang yang sangat sibuk dan sukses, jadi saya cukup iri dengan kesuksesan beliau." jelas Vladimir.

Sang detektif tersenyum lagi dan berlanjut ke tersangka terakhir.

Orang tersebut menjawab pertanyaan detektif dengan tenang dan senyum tipis, mungkin memang karakter orang ini yang selalu ceria didepan orang-orang.

"Saya Jlizk, seorang chef untuk keluarga Tuan Viktim."

"Apa kalian memiliki masalah sebelumnya?" tanya detektif.

"Terkadang Tuan Viktim sangat pemilih dalam hal makan, sehingga aku terkadang kesal dengan sikapnya itu," jawab Jlizk.

Detektif mengucapkan terima kasih pada orang-orang tersebut dan langsung dapat menyimpulkan siapa pelaku dari pembunuhan ini.

Beberapa polisi langsung masuk dan menangkap Vladimir yang berusaha memberontak.

"Bagaimana bisa anda menuduh saya sebagai pembunuh?" tanya Vladimir dengan nada tidak terima.

Sang detektif hanya melemparkan senyum misterius. Kemudian menjelaskan bagaimana ia bisa langsung tau pelaku dari kasus ini.
More options