Notes

Negara Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alam. Berada di wilayah tropis tepatnya di dekat garis khatulistiwa membuat keragaman hayati di Indonesia sangat beragam. Kekayaan alam Indonesia ini tentu saja perlu kita jaga dengan sebaik mungkin karena merupakan harta yang sangat berharga bagi negara kita tercinta.

Salah satu kekayaan negara kita yang sangat penting karena memiliki banyak manfaat adalah hutan. Definisi hutan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah 1 tanah luas yg ditumbuhi pohon-pohon (biasanya tidak dipelihara orang); 2 tumbuhan yg tumbuh di atas tanah yg luas (biasanya di wilayah pegunungan). Definisi lainnya yaitu menurut Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, pengertian hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Dari dua definisi di atas, dapat kita pahami bahwa hutan merupakan wilayah yang perlu dijaga karena memiliki banyak kekayaan hayati di dalamnya, baik tumbuhan maupun binatang. Namun sayangnya, hutan-hutan di Indonesia seringkali mengalami masalah yang menyebabkan berkurangnya luas hutan Indonesia. Salah satu dari masalah itu adalah kebakaran hutan.

Kebakaran hutan merupakan salah satu masalah lingkungan yang cukup sering dialami oleh Indonesia. Menurut data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) divisi Geospasial, sudah setidaknya terjadi 15 kebakaran hutan dalam 3 tahun terakhir. Sudah selayaknya dilakukan penanganan yang serius untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan di masa-masa yang akan datang.

Sebelum beralih ke pencegahan maupun penanganan mengenai kebakaran hutan, perlu diketahui terlebih dahulu definisi kebakaran hutan. Menurut Peraturan Menteri Kehutanan, kebakaran hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan atau hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan. Lalu, pakar kehutanan Prof. Bambang Hero Saharjo juga memberikan pernyataan mengenai definisi kebakaran hutan, yaitu pembakaran yang penjalaran apinya bebas serta mengkonsumsi bahan bakar alam dari hutan seperti serasah, rumput, ranting/cabang pohon mati yang tetap berdiri, log, tunggak pohon, gulma, semak belukar, dedaunan dan pohon-pohon.

Perlu dibedakan antara kebakaran hutan dan pembakaran hutan. Pembakaran identik dengan kejadian yang disengaja pada satu lokasi dan luasan yang telah ditentukan. Gunanya untuk membuka lahan, meremajakan hutan atau mengendalikan hama. Sedangkan kebakaran hutan lebih pada kejadian yang tidak disengaja dan tak terkendali. Pada prakteknya proses pembakaran bisa menjadi tidak terkendali dan menjadi penyebab dari terjadinya kebakaran hutan. Sehingga, pembakaran hutan merupakan salah satu penyebab dari kebakaran hutan.

Selain pembakaran hutan, penyebab lain yang bisa menyebabkan terjadinga kebakaran hutan adalah cuaca panas yang sangat ekstrem. Pada saat musim kemarau panjang, energi panas dari matahari secara alami dapat menyebabkan terbentuknya api sehingga terjadi kebakaran hutan. Kebakaran ini terjadi di lahan atau tanah gambut. Kebakaran jenis ini paling banyak terjadi di indonesia, khususnya di daerah Kalimantan dan Sumatera.

Penyebab lainnya adalah akibat petir yang menyambar. Petir tersebut biasanya terjadi di akhir musim kemarau, dimana hujan mulai turun. Petir yang menyambar area hutan yang sudah kering akan menyebabkan kebakaran hutan. Kebakaran jenis ini biasanya merupakan kebakaran kecil dan cenderung akan cepat padam karena selalu di akhiri dengan hujan.