NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Hwang Juvenal Raffly biol.be

>> They laugh at me because i'm different, then I would asking for forgiveness

> Friend? Damn

#Basic infformation

#Name

| | |
|:--------------|:------------------------|
| Birth name | Raffly |
| Adopted name | Juvenal Raffly Giordano |
| Current name | Hwang Juvenal Raffly |

#Virtual Statistic

| | |
|:--------------|:---------------------|
| Age | 16 |
| Date of birth | June 15th, 2000 |
| Place of birth| Padova, Italy |
| Orientation S.| - |
| Zodiac sign | Gemini |
| Ethnicity | Korea |
| Nationality | Half Italy-Korea |
| Status | Evil |
| Real Job | Pimp |
| Job | Novelis |

#Physical Appearance

| | |
|:--------------|:---------------------|
| Height | 178 cm |
| Weight | 60 Kg |
| Blood type | O |
| Hair color | Black |
| Eyes color | Black |
| Skin color | Pale |

# Face claim profile

| | |
|:--------------|:---------------------|
| Name: | Joo Youngmin |
| Group | Boyfriend |

# Kelebihan dan Kekurangan

>> Kelebihan

-Karena dari kecil sudah sering membaca, Raff menjadi anak yang jenius
-Selain membaca buku tentang ilmu pengetahuan, Raff juga membaca banyak karya sastra dari berbagai negara dna hal itu membuatnya tertarik untuk menulis dan sekarang menjadi seorang novelis
-Dia menguasai 3 bahasa: Inggris, Italia, Korea
-Raff dapat menggunakan senjata api
-Raff menguasai Taekwondo

>> Kekurangan

-Tak pernah tertarik menjalin hubungan yang serius seperti cinta
-Jarang tersenyum
-Kasar
-Pemarah
-mesum

#Background Story

>> Chapter 1

> "Sejarah"

Raff hanya tau jika dirinya lahir di Padova dan setelah lahir dia langsung pindah ke Roma bersama kedua orangtuanya. Setidaknya itu kata salah satu pekerja dirumahnya, selebihnya Raff tak pernah ingin tau, lebih tepatnya Raff tak ingin tau. 

Raffly tak sendirian, dia bersama adik kembarnya yang lahir 6 menit setelah dirinya terlahir didunia, namanya Raffael. Raff terdidik sebagai orang yang tertutup begitu juga dengan Fael, dimana mereka didik sebagai robot yang harus bisa melakukan segala sesuatu sendiri ketimbang menjadi manusia yang merupakan mahluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. 

Raff dan Fael yang kebetulan sudah dapat berbicara pada usia 3 tahun dipaksa oleh orang tuanya membaca literatur - literatur tebal bahkan lebih berat dari bobot tubuhnya sendiri. Raff menghabiskan sebagian besar waktunya sekitar 14 jam berada di perpustakaan untuk membaca, sisanya digunakan untuk tidur. 

Satu - satunya anak semumuran yang Raff kenal hanyalah adik kembarnya, Raff maupun Rael tidak pernah mengenal satupun anak yang seumuran dengannya, meskipun tinggal di kota Roma dia tak pernah tau bagaimana rupa kota itu, dia tak pernah sekalipun keluar dari gerbang rumahnya yang megah. 

Ada satu hal yang selalu Raff begitu juga Fael inginkan, memiliki seorang teman yang bisa membuatnya, setidaknya dia ingin menjadi seorang manusia seperti yang dia baca, seorang manusia sebagai mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. 

Sekali saja, Raff ingin jadi manusia. 

>> Chapter 2

> "Mereka tak menginginkanku tapi itu tak masalah"

Suatu hari, orang tuanya mengajaknya keluar rumah di saat usianya baru menginjak 5 tahun. Kota Roma benar - benar jauh lebih indah daripada yang diketahuinya dari sebuah buku, tubuh Raff bergetar melihat semua yang dia baca ada didepan matanya. 

Orang tuanya membawa Raff dan Fael jauh dari Roma dan dia sangat tau bahwa ini jalan menuju Padova, kota kelahirannya. Mreka berdua tak banyak bertanya ketika ibunya menyuruhnya untuk menunggu didepan sebuah bangunan tua yang terawat. 

Mobil orang tua mereka pergi meninggalkannya dan mereka hanya berdiri di depan gerbang megah itu, mereka hanya menatap kepergian kedua orang tuanya, tak ada perasaan apapun yang dia rasakan, robot dia memang seorang robot dan tak ada satupun robot didunia ini yang punya perasaan. 

Seseorang wanita keluar dari bangunan tua itu dengan beberapa anak yang berlarian memenuhi halaman depan yang dipenuhi rerumputan hijau, untuk pertama kalinya Raff dan Fael melihat anak - anak yang sepermainan dengannya, Raff dan Fael hanya melihatnya dari sela - sela gerbang. 

Wanita itu menghampiri Raff dan Fael yang hanya berdiri didepan gerbang menatap anak-anak yang sedang bermain, wanita itu membuka gerbang itu dan dengan senyumannya mempersilahkan Raff dan Fael untuk masuk, Raff hanya menatapnya dengan wajah kebingungan. 

"Ayo masuk," katanya sambil tersenyum kepada wanita yang tak terlihat Sepeti orang Itali, itu juga terdengar dari logatnya. 

"Terimakasih madam," kata Raff dengan suara khas anak - anak sambil menggenggam tangan Fael, "kami menunggu orang tuaku." Tetap saja, Raff terutama Fael tak melepaskan pandangannya dari anak-anak yang bermain dengan permainan yang hanya dia baca dari buku. 

"Aku sangat takut orang tuamu tak akan pernah kembali," kata wanita tua itu sambil tersenyum. Raff ikut tersenyum dan menatap ujung jalan tempat mobil orang tuanya menghilang sambil menggenggam tangan Fael lebih erat.  

"Aku juga tak pernah berharap mereka kembali,"  katanya sambil meneteskan air mata dan terisak sementara Fael hanya menatap sang kakak yang sedang menangis.  

Dia menyadarinya, mereka bahkan tak diinginkan oleh kedua orang tuanya. 

Sepersekian detik kemudian, Raff merasakan sesuatu yang hangat menjalar ke seluruh tubuhnya membuatnya merinding dan berhenti menangis. 

"Aku disini sayang, aku memelukmu," kata wanita itu dengan sangat lembut. 

Raff membalas pelukan itu, Fael juga ikut memeluk Raff yang menangis.

Untuk pertama kalinya, Raff merasa kalau dia adalah seorang manusia dan impiannya telah tercapai, bahkan lebih dari apa yang ia inginkan.

>> Chapter 3

> "Aku tak peduli, orang - orang tak tau kalau mereka sangat menyayangiku bahkan lebih dari orang tua kandung ku sendiri"

Raff tumbuh sebagai anak yang selalu tersenyum, ceria dan tak pernah menangis. Raff tumbuh dengan kasih sayang yang melimpah sehingga dia memberikan kasih sayangnya kepada siapapun.

Raff juga tumbuh sebagai anak yang jenius akibat buku - buku yang pernah dia baca saat di Roma, Raff punya banyak teman dan hampir tak punya seorangpun musuh. 

Tak terasa waktu bergulir dan Raff kini duduk dibangku kelas tiga di sekolah menengah pertama. 

Sesuatu yang selalu anak - anak panti asuhan dambakan didapat oleh Raff, dia diadopsi oleh salah satu pasangan yang tak bisa punya anak. 

Tentu saja karena mereka berdua adalah seorang pria. 

Raff sedikit terkejut karena dia akan diadopsi oleh pasangan gay tapi dia tidak peduli. 

Raff menangis dan salah satu dari mereka memeluknya dengan sangat lembut mirip seperti pelukan Madam Rose, pelukan dari seorang ibu yang selalu dia inginkan. 

Raff bahagia karena  Tuhan sangat menyayanginya. 

>> Chapter 4

> "Dunia adalah tempat bermuara orang - orang kejam dan mereka merusak kehidupan orang - orang tak bersalah tetapi orang tuaku masih disini, aku baik - baik saja"

Kedua orang tua angkat Raff berasal dari dua bangsa yang berbeda. Ayahnya yang bernama Mateo Patrocinio berkebangsaan Spanyol dan ayah- maksudnya ibunya bernama Hwang In-su yang berkebangsaan Korea.

Raff selalu suka, ketika ayahnya bercerita tentang pertemuannya dan bagaimana mereka berdua bertemu hingga pada akhirnya salaing berkomitmen sehidup semati.

Waktu itu di bukan Oktober, ketika dedaunan pohon Ginkgo menguning dan berguguran. Mateo yang ketika itu menempuh pendidikan menengah atasnya di Korea dan kebetulan In-su adalah kakak kelasnya, entah sejak kapan mereka berdua saling mengenal dan menjadi sahabat, Tuhan sudah menggoreskan itu semua.

"Cintaku tumbuh saat matahari juga menumbuhkan kuncup baru, cinta itu berkembang dan tumbuh sampai aku tak sadar bahwa cinta itu telah tumbuh semegah pohon Ginkgo"

Raff tersenyum, sementara ibunya sudah tersipu malu kala sang ayah bercerita tentang kisah mereka berdua yang akan menjadi sejarah sepanjang masa untuk Raff.

"Kukatakan cintaku saat dedaunan pohon Ginkgo berguguran." Wajah tua itu mulai tersenyum dengan hangat dan menatap lelaki satunya yang lebih tua darinya, "Meskipun cintaku tumbuh bersama pohon Ginkgo, aku tak mau cinta itu juga harus berguguran seperti daun Ginkgo."

Raff hanya tertawa ketika ayahnya menggoda ibunya, hari - harinya hanya dipenuhi oleh canda tawa karena masalah yang ada didepannya tak pernah membuatnya jatuh terlalu dalam, dia punya kedua orang tuanya dan itu lebih dari cukup untuk Raff.

>> Chapter 5

> "Aku sangat menyayangi kedua orang tuaku, tak salah jika mereka berdua adalah lelaki, mereka saling mencintai dan mencitai tak pernah salah"

Suatu hari, banyak sekali orang - orang yang datang ke rumah Raff. Berteriak - teriak dengan membabi buta, mereka berteriak - teriak dengan bahasa Itali dan Korea yang tak Raff mengerti. Ayah Raff diseret keluar dari rumah mereka begitu juga ibunya dan dirinya yang tak mengerti apa yang sedang terjadi.

Raff memeluk pinggang ramping ibunya ketika dengan brutal lelaki tua itu mencambukinya dengan sangat tidak manusiawi. Bahkan pada saat itu ibunya masih saja memikirkan dirinya, ibunya tak ingin cambuk itu mengenai tubuh Raff, dia peluk tubuh Raff yang hampir lebih besar dari dirinya agar cambuk itu tak mengenai tubuh Raff.

Raff meraung dengan bahasanya dan tak ada satupun yang berniat menolong mereka berdua. Mereka menatap Raff dengan tatapan itu, sama seperti orang tua kandungnya dulu.

Inilah titik awal, dimana semua kebahagiaan yang Raff punya pergi meninggalkannya.

>> Chapter 6

> "Aku selalu mempertanyakan tentang kesalahan kedua orang tuaku yang saling mencintai itu, mereka tak pernah membunuh juga tak pernah melukai satu sama lain dan mereka sangat menyayangiku"

Raff pergi ke Korea Selatan, tempat ibunya dilahirkan. Raff yang tak bisa bahasa Korea sama sekali langsung dimasukkan kedalam sebuah sekolah.

Raff menjadi anak yang pendiam, bukannya tak ingin berteman, Raff hanya bisa bahasa Itali dan Inggris, ini juga menjadi sulit ketika di rumah Raff selalu mendapatkan kekerasan dari nenek dan kakeknya.

"Ibu! aku pulang...," seru Raff sambil memeluk ibunya dengan sangat erat.

Ada sebuah peraturan di rumah ini yang hanya mengikat Raff, Raff tak boleh memanggil ibunya dengan sebutan 'ibu' tentu saja karena dia lelaki dan seharusnya Raff memanggilnya ayah. Jika melanggar, Raff akan mendapatkan hukuman cambukan.

Tetapi Raff tak peduli, berapa kalipun dia di cambuk, ibunya tetap ibunya dan dia akan memanggilnya begitu.

>> Chapter 7

> "Betapa mengerikannya ketika aku gagal menjaga ibu, ayah betapa lemahnya aku maafkan aku karena tak bisa menjaganya dengan baik"

Tak pernah Raff bayangkan ketika tiba - tiba, seorang perempuan datang dan mereka membicarakan acara pernikahan.

Raff menentang keras hal itu, ibu dan ayahnya belum bercerai dan mereka masih saling mencintai. Raff juga tak mau ibunya menikah dengan seseorang yang tidak dia cintai.

Bahkan Raff dikurung selama rangkaian acara pernikahan itu berlangsung, mereka menyiksa Raff dengan membiarkannya terkunci didalam kamarnya selama 3 hari tanpa makanan dan minuman yang cukup.

Membuat Raff jatuh sakit dan kesehatannya memburuk sejak saat itu.

Keadaan makin buruk saja, ketika Raff menjadi objek candaan teman sekelasnya hanya karena satu alasan yang sangat bodoh.

Raff pendiam, itu alasannya.

Membuat Raff makin terpuruk, ditambah dengan kabar kalau ternyata ayahnya meninggal entah karena apa.Raff maupun ibunya tak tau lagi harus melakukan apa.

>> Chapter 8

> "Ketika perempuan bedebah itu menghunuskan pisaunya ke jantung ibuku, matanya berkata kalau dia bahagia, dahulu aku sangat membencinya tapi sekarang aku dapat merasakan apa yang dia rasakan"

Wanita itu jauh lebih kejam daripada nenek dan kakeknya, dia bahkan seringkali pergi berhari - hari dan tak jarang dia pulang dengan keadaan mabuk.

Raff tak pernah sekalipun memperlakukan wanita itu dengan baik, tentu saja karena wanita itu juga tak memperlakukan Raff dengan baik.

Dia punya kebiasaan yang sangat aneh, dia akan tiba - tiba akan menyiksa Raff padahal Raff tak melakukan apapun sebelumnya.

Luka - luka itu membekas di tubuhnya dan beberapa diantaranya sangat terlihat. Hal itu pun tak luput dari bahan candaan teman - temannya, betapa sakitnya dia dan tak ada yang bisa dia mintai tolong.

Raff tak bisa melakukan apapun, ketika didepan matanya wanita itu membunuh ibunya, menghunuskan pisau berkali - kali ke tubuh ibunya. Raff terlalu terkejut bahkan untuk berteriak meminta bantuan orang dewasa lainnya.

Wanita itu menolehkan pandangannya kepada Raff setelah dia berhasil melenyapkan nyawa ibunya, Raff menatap matanya dan Raff dapat melihatnya dengan jelas, seberapa bahagianya dia karena telah membunuh ibunya.

>> Chapter 9

> "Karena aku tak akan pernah meminta maaf atas kesalahan orang lain"

Hari itu menjadi hari yang sangat melelahkan untuk Raff, dimana luka ditubuhnya masih terasa sakit, luka dihatinya karena teman - temannya masih belum tersembuhkan dan ditambah ibunya yang telah pergi menyusul ayahnya.

"Aku merindukan kalian," gumamnya didepan nisan ibunya sambil menangis tanpa suara, "aku ingin bersama kalian."

Penderitaannya tak berakhir sampai disitu, kini dia hanya tinggal bersama wanita itu dan tingkah lakunya makin tak karuan d dia makin tidak peduli dengan Raff, itu sebenarnya sedikit mengurangi penderitaan Raff.

Sampai pada suatu hari dimana dia tak lagi bisa menahan lagi perasaanya, saat dia mencoba untuk membunuh salah satu dari mereka yang selalu menjadikan Raff bahan candaan, puas? belum.

Raff membunuh mereka satu persatu tanpa belas kasihan, bukankah ini setimpal?

Entah apa yang dia pikirnya, tak hanya menghabisi nyawa mereka, Raff memakan daging korbannya dan meminum darah mereka.

Dia benar - benar telah dirasuki.

Ketika dia telah membunuh 21 orang dikelasnya dan saat semua orang masih belum mengetahui siapa pembunuh yang kejam itu, sekolah memutuskan untuk memecahkan kelas mereka, Raff pindah kekelas lain bersama 4 orang teman sekelasnya.

Raff pikir, ini telah berakhir karena dendamnya terbalaskan, tetapi perasaan ingin membunuh itu masih ada, lidahnya yang menuntut darah dan daging manusia dan dia tak bisa menahannya. Dia membunuh semua anak dikelas barunya kurang lebih 44 orang, hanya karena dia menginginkannya dan pada detik itu juga dia ditangkap oleh pihak sekolah dan langsung diserahkan kepada polisi.

Sebelumnya pengadilan telah memutuskan hukuman mati untuk Raff tetapi beberapa pihak tak setuju karena umur Raff yang bahkan belum genap 15 tahun itu dan pada akhirnya Raff mendapatkan hukuman penjara seumur hidup di penjara khusus untuk narapidana dewasa yang juga melakukan kejahatan yang tak manusiawi seperti dirinya.


>> Chapter 10

> "Aku yang telah kehilangan hidupku, tak tau lagi harus berbuat apa"

Raff menidurkan tubuhnya dan untuk pertama kalinya dia menangis. Jujur saja dia sudah tak tahan lagi untuk berada di penjara ini padahal dia baru menjalani masa percobaan, hukuman yang selanjutnya masih menunggunya didepan sana. Raff terpukul, sangat ketika dia kehilangan ayahnya, lalu ibunya dan sekarang kebebasannya. Raff tertawa tiba - tiba membuat narapidana disel lain menatapnya.

Bahkan mereka yang sama rendahnya dengan Raff masih dapat menatap Raff dengan tatapan itu.

Raff tak pernah berinteraksi dengan siapapun atau apapun, dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tertidur. Tak seorangpun pernah datang mengunjunginya.

Raff sangat kesepian tapi dia mulai bisa menerima semuanya.

Sampai pada suatu saat, seorang lelaki datang menjenguknya dan setelah sekian lama dia tak pernah mengeluarkan suaranya, lelaki itu menawarkan kebebasan kepada Raff, tentu saja Raff tak akan menyia - nyiakannya.

# Saran untuk Agency

Adminnya bisa aktif dan tegas dengan konsep yang telah dibuat.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.