Notes

TETRIS

AU! Typos! Mini fanfic HOSHIRO

By 白

Sssrt- ssrttt-

Malam ini sudah agak larut. Sekitar pukul 11 di kamar temaram seorang anak kecil -bukan- pemuda nyaris dewasa yang diketahui sedang menghamparkan kertas kulit berat dan pena bulu untuk sarana menulis. Mengerjakan peer Chakra Control-nya dengan terbungkuk bungkuk.
Tidak, latar dari cerita ini tentu saja abad 21. Tetapi memang begitulah peraturan sekolah pemuda berambut mint itu. Sekolah sihir. Pemuda itu adalah seorang wizard yang nerd dengan sifat angin-anginan. Namanya Shirokawa Tenma, nama "Pegasus" bodoh yang tersemat membuatnya jengah dan malah lebih suka dipanggil Shiro.
Sementara bersandar di punggung Shiro, adalah seorang muggle yang sedang bermain Classic Game-boy. Namanya Furuya Hoshi. Berambut hitam, dengan pipi layaknya kue pao, gigi kelinci, dan mata kecil. Ia menggemaskan deh......

Ehem, begini, Hoshi adalah pacar Shiro jadi jangan menyentuhnya.

Kedua anak adam itu terdiam di kegiatan masing-masing. Sampai sepertinya mereka bosan, yang ditandai dengan Shiro terkantuk kantuk dan Hoshi yang mengganti ganti game yang dimainkannya.

".......bahwa perasaan cinta bisa memengaruhi aliran chakra yang bisa memperkuat jumon dan bahkan mengubah bentuk dari jumon kebahagiaan-" gumam Shiro bosan.

Entah mengapa Hoshi bisa mendengarnya sekilas dari riuhnya background music dari gadgetnya.

"Kok pelajaranmu membahas cinta segala?" sambar Hoshi.

"Aku tidak tau, ini tertulis di catatanku sebelumnya" dengan agak kaget karena seruan tiba-tiba dari sang pacar, Shiro membela diri.

Hoshi memasang wajah serius untuk berpikir -yang malah terlihat semakin lucu dengan kening berkerut dan pipi gembilnya-

"Hmmm...... menurutmu bagamana wujud cinta itu?"

Shiro yang ditanya seperti itu, merilekskan tubuhnya dengan bersandar ke ranjang di belakangnya dan memejamkan mata.

"Bagi nerd sepertiku, cinta itu berupa perasaan absurd yang tak bisa dilihat dan diganggu gugat. Cinta itu melibatkan organ dalam tubuh yang merespons semua tindakan yang dilakukan orang yang kamu cintai. Apapun perasaannya, kau juga merasakan, walaupun dari luar itu semua tak bisa terlihat"

Hoshi memandang si pucat rambut mint dengan ekspresi: bisakah-kau-bicara-dengan-bahasa-manusia?

Lalu hening. Entah mereka sibuk dengan pikiran masing masing atau sekedar mencerna kalimat Shiro barusan.

Sekitar 20 menit, Hoshi angkat bicara lagi. Menatap Shiro yang- ah, ternyata sedang menyembunyikan wajahnya yang merona.

Si rambut hitam berdeham dan bertanya kembali, dengan suara yang lebih lembut.

"Lalu menurutmu, keabsurd-an cinta itu seperti apa?"

"............"

Hening. Hanya suara background music Tetris yang terbengkalai memecah keheningan.

Shiro seperti terhenyak.

"Tetris"

Alis Hoshi bertaut "Tetris?"

Gulp. Shiro harus menjelaskannya dengan bahasa manusia nih!

Shiro menghela nafas dan duduk menghadap pacar muggle-separuh hamster-nya yang imut namun bisa juga cool.

"Cinta adalah tetris- maksudku, Tetris adalah permainan sederhana dimana ada 7 bidak berlainan bentuk dipasangkan agar memenuhi celah, dan tidak membuat celah baru, agar sempurna dan mendapatkan poin.
Begitu pula dengan cinta, bidak bida berbeda menganalogikan semua sifat yang masing masing kita punya. Tumpang tindih menyelaraskan satu sama lain aar bisa perfect match dan dan tak ada celah kejanggalan.
Kadang, sifat buruk kita terus menerus datang seperti salah satu bidak yang datang beberapa kali beruntun. Itu hanya membuat celah renggang semakin lebar dan membuat kita cepat game over- begitu juga kalau kita bermain sesuka hati saja. Kadang pula ada sifat yang kita tunggu disaat kepenatan sudah tinggi seperti menara: yaitu sifat pengertian. Saat bidak itu datang, kepenatan akan tumbang dan menyisakan kelegaan yang lebar.
Mungkin kita amatlah berhati hati dalam menghindari celah, tapi celah tentu saja bisa bisa terbentuk kapan saja. Atur strategi bersama para bidak lainnya agar celah dapat tertutup dan hilang-"

Shiro sudah lama sekali tidak berbicara panjang lebar seperti ini. Ia mengatur nafas dan menjelaskan lagi, karena tak sanggup menatap wajah polos kekasihnya yang sekarang sedang tersenyum-senyum aneh, maka Shiro berbalik memunggunginya.

"-dan ada juga strategi untuk mendapatkan poin yang sekaligus dan besar. Yaitu sengaja membuat celah besar, lalu menghancurkannya sekaligus, Itu berarti egomu yang besar akan tumbang oleh bidak yang tepat. Dapat meruntuhkannya sekaligus, itulah pengorbanan......"

Shiro menunduk dan kembali mengatur mimik mukanya yang dia rasa akan berantakan. Pipinya merona hebat. Ah- aku tak suka ini....

Ia merasakan tangan (kekar) seseorang memeluk pinggangnya dari belakang dan mendekapnya masuk ke pelukkan. Menyisakan sang wizard kecil yang dirasukki rasa panik. Ugh- nafas Hoshi terlalu dekat......

"Kalau begitu, bagaimana dengan 'tumpang tindih untuk mengisimu' dilakukan sekarang saja? Kau lupa ya sekarang ulang tahunku? Aku curiga kamu ini cinta sungguhan kepadaku atau tidak"

Shiro menatap jam di meja belajar dan kalender. 00.07 15th of June

'Tche, hanya hal hal dewasa yang kau tanggapi' umpatnya dalam hati

********