Notes

Ia menepuk tangannya dua kali dan mempertahankan posisi tangannya yang bertepuk sejenak, setelah sebelumnya menaruh pedangnya di dekat kaki kirinya. Hal yang ia biasa lakukan sebelum memasuki bagian dalam kuil. Seperti memberi salam kepada dewa yang memberkati tempat suci ini.

Dan di dalam kuil, ia kini berhadapan dengan banyak sesaji—persembahan bagi dewa—di depan sebuah altar pemujaan. Ia kembali melakukan hal yang dilakukannya sebelum memasuki bagian dalam kuil. Ditambah dengan merapal doa yang berisi permohonan agar urusannya selalu dilancarkan.

Lalu ia beranjak dari depan altar menuju bagian kiri yang terdapat sebuah loket. Loket itu gelap, sehingga ia tidak dapat melihat barang sedikit apa yang ada di dalamnya. Dan ia memulai urusannya begitu ia selesai menyandarkan pedangnya pada bagian sisi loket.

"Permisi," ia menjeda sedikit, "Data poin atas nama Jien Steillson dengan nomor ID C2714. Meister Knight."

Sedetik berselang dari suara terakhirnya, satu tumpuk perkamen tersaji di hadapannya beserta pena dengan tinta penuh. Tangannya langsung menggenggam pena dan mulai mengisi poin pada lembar perkamen yang kosong.

Ia menuliskan data poinnya, http://notes.io/sDQ1.

Setelah beres, ia kembali menumpuk lembaran perkamen tersebut dan menaruh kembali penanya di samping perkamen tersebut. "Sudah selesai berikut data poin yang ingin ditukar dengan skill orbs." Ucapnya.

Setelah mengucapkan itu, tumpukan perkamen dan juga penanya menghilang di gelapnya loket tersebut. Dan sebuah suara kemudian menggema di dalam loket tersebut, "Anda mendapat 121 skill orbs dari data yang baru saja dilapor. Jumlah saat ini adalah 138 skill orbs."

Kepalanya bergerak antagonis ke atas dan ke bawah dua kali, merupakan bentuk respon pahamnya. Ia pun kembali bersuara, "Aktivasi skill-nya juga.".

Dan dihadapannya tersaji selembar perkamen berisi skill-set-tree dari meister yang dipilihnya. Kedua matanya memindai perkamen tersebut dan ia kembali bersuara, " Tornado Slash sejumlah 37 skill orbs dan Regenerate 2 sejumlah 40 skill orbs. Totalnya jadi 77 skill orbs.".

Dalam sekejap perkamen tersebut menghilang sama seperti yang sebelumnya. Tidak ada respon yang diberikan dari sosok dibalik loket dan berarti ini saatnya ia kembali berdiri di hadapan altar.

Diambilnya kembali pedang yang tersandar pada bagian sisi loket dan ia pun berdiri di hadapan altar. Kedua tangannya kembali bertepuk dua kali dan bertahan di posisi tersebut. Kepalanya tertunduk dan menunggu sesuatu terjadi.

Sekelebat cahaya berwarna putih muncul dari patung yang berada di bagian atas altar. Cahaya itu menyelimuti seluruh tubuhnya dan merubah warnanya menjadi merah pekat. Seperti terhisap ke dalam tubuhnya, cahaya itu perlahan menghilang. Dan ia pun kembali menormalkan posisinya.

"Skill teraktivasi. Jumlah saat ini adalah 61 skill orbs." suara itu menggema di setiap sudut ruangan kuil. Itu tandanya kegiatannya di sini sudah selesai.

Ia membungkukkan tubuhnya sejenak, setelahnya ia berbalik menuju bagian luar kuil yang lapang. Ada sesuatu yang ingin dicobanya di sana.

Begitu ia berdiri di tengah-tengah bagian luar kuil, ia membuka sarung pedangnya. Di genggamnya gagang pedang tersebut dengan kedua tangannya dan dibawa pedang itu ke bagian atas kepalanya.

"Tornado Slash!" ia berseru seraya menghempaskan pedangnya ke arah bawah.

Sebuah angin berputar di hadapannya, seperti halnya tornado. Ia pun berjalan mendekati angin tersebut untuk menghempaskan diri. Dan benar saja ia langsung terhempas sampai ujung bagian luar kuil dengan luka di sekujur tubuh depannya—bagian yang bersinggungan dengan angin ciptaannya.

Ringisan keluar dari mulutnya. Lukanya tidak main-main sakitnya. Namun diabaikannya sakit tersebut dan mencoba fokus memperhatikan luka yang kini mulai menutup. 'Lebih cepat dari yang sebelumnya!' batinnya berseru. Puas.