Notes

- Semua keluarga Ueda berkecimpung dalam dunia seni, kecuali dirinya.
- Phobia terhadap tempat gelap.
- Tidak bisa minum, ia gampang mabuk.
- Makanan favoritnya adalah ramen dan kue beras.
- Payah dalam hal olahraga, namun dalam urusan lari ia cukup cepat.
- Menyukai film dan novel detektif. Serial favoritnya adalah Sherlock Holmes.
- Maniak kebersihan.
- Tidak bisa menyetir mobil dan memilih bepergian dengan bus atau kereta api.
- Diam-diam mengagumi beberapa karakter disney, tetapi enggan mengakuinya.


Ueda Chisaki terlahir sebagai anak tunggal keluarga Ueda, keluarga seniman terkemuka di Jepang. Ayahnya, Ueda Jun, dikenal sebagai kurator muda yang berbakat dengan penghasilan ratusan juta yen tiap bulan. Sedangkan ibunya, Ueda Ayako, tidak lain adalah pelukis terkenal yang telah menerima beragam penghargaan dunia.

Terlahir dengan latar belakang keluarga seniman, kehidupan Chisaki seolah sebuah drama yang sudah dapat ia lihat alurnya. Memahat, menggambar, bahkan bermusik sudah menjadi makanan sehari-hari untuknya. Segala hal di sekitarnya dibatasi, termasuk sosialisasi dengan teman sebaya. Bahkan pendidikan formal pun didapatkannya dari para tenaga pendidik profesional yang didatangkan langsung ke rumah.

Tiap kali Chisaki mengeluhkan betapa kesepian dirinya, sang ayah hanya menjawab,

"Chisaki ... kau adalah penerus Ayah. Kau yang membuat masa depanmu, jadi Ayah yakin kau tidak butuh teman. Yang perlu kau lakukan hanya fokus dan menyalurkan darah Ueda dalam tubuhmu itu untuk berkarya."

Seiring berjalannya waktu, kondisi mental Chisaki terganggu. Beban keluarga yang Ueda Jun serahkan kepadanya terlalu berat. Hal itulah yang membuat Chisaki mengalami stres, kesepian, hingga berujung pada depresi yang membuatnya nekat hendak mengakhiri hidup.

"Pada akhirnya aku juga pasti mati 'kan, Ayah? Sehebat dan seterkenal apapun diriku nanti, aku juga akan mati 'kan, Ibu?"

Beberapa kali ayah dan ibu Chisaki mendatangkan dokter jiwa untuk menyembuhkan putri mereka. Namun berbagai tindakan gila yang Chisaki lakukan benar-benar membuat para dokter itu angkat tangan.

"Katakan, Chisaki. Katakan apa yang sebenarnya kau inginkan? Kebebasan, teman, atau uang? Lakukan semua yang kau inginkan dan kembalilah menjadi dirimu yang dulu, Nak."

"Aku ingin ... menjadi orang yang bebas."

"Ya, Sayang. Lakukan semua yang kau mau."

"Aku tidak ingin menjadi seniman."

Dengan alasan itulah, seorang Ueda Chisaki yang selama ini hidup dalam sangkar dibebaskan oleh ayah dan ibunya.

Hidup Chisaki untuk berkelana. Untuk menikmati dunia. Dan itu semua dapat dilakukan tanpa harus mengorbankan harapan besar keluarganya. Ia akan membawa nama Ueda tidak hanya untuk dunia seni, tetapi juga dunia lain di luar seni yang bahkan Chisaki sendiri belum pernah lihat.