Notes

Ia membuka-buka kembali catatannya. Setengah pelajaran, ia hanya menyimak dalam diam dan- benar-benar tak banyak mencatat seperti yang disarankan Profesornya. Kelas Leadership berlangsung lancar, tenang, dan tidak banyak pertanyaan berarti di benaknya, walau terus terang, kelas sebelah terlalu berisik sehingga mengganggu konsentrasinya di separuh jam akhir mata pelajaran.

Mengambil pensil grafit dan buku tugasnya, ia memulai menulis review-nya.

「Nama: Dia Karkinos; Green Lion House

Pembelajaran hari ini mengenai kepemimpinan, memberi saya pemahaman yang berbeda mengenai kepemimpinan. Selama ini, yang saya ketahui mengenai kepemimpinan, adalah tampuk tertinggi sebuah sistem, yang mana ia memiliki wewenang untuk mengarahkan kerja sistem tersebut. Namun, bukankah itu artinya pemimpin tersebut tidak mengayomi dan menginspirasi? Gaya kepemimpinan yang seperti itu, jika jatuh ke tangan yang salah, tentu akan sangat berbahaya bagi sitem. Jikapun jatuh ke tangan orang yang baik, seseorang tidak akan dapat memimpin selamanya, jadi jika suatu saat ia terguling atau wafat, sitem akan kelimpungan mencari penggantinya karena tidak adanya kemandirian dan akhirnya runtuh juga.

Karena itulah, diperlukannya pemimpin yang selain dapat menjaga kelangsungan sistem dengan baik, juga bisa memicu dan membimbing regenerasi munculnya pemimpin-pemimpin handal masa depan lainnya. Begitulah review saya di kelas Leadership hari ini, semoga berkenan.

Sign, Karkinos.」

Ia memandang puas review-nya, biarpun setengah tak yakin apa bahasanya mudah dimengerti atau tidak. Lalu, ia bangkit menuju kantor sang Profesor, untuk mengumpulkan tugasnya sebelum waktu habis.