Notes

Percayalah pada keberuntunganmu lalu pergilah menuju reruntuhan kuil suku maya yang tak pernah menjadi perhatian arkeolog. Tak peduli sebesar apapun ukuran situs itu, carilah kuil yang terbesar dan tertinggi lalu panjatlah kuil itu.
Jika kamu memang terpilih olehnya, diruang pemujaan dipuncaknya, kamu akan menemukan sebuah cermin kecil dengan bingkai yang terbuat bukan dari material apapun yang tidak kau ketahui. Tapi jika kamu memang tak layak, kamu tak akan menemukan apapun dan jiwamu selamanya terjebak dalam ruang puja tersebut. Seringkali situasinya seperti itu. Cermin itu hanya merupakan representasi atas benda sebenarnya yang kamu cari. Cermin itu seharusnya tidak menampakkan bayanganmu dan hanya berupa gumpalan awan kelabu. Tapi jika memang iya, kamu akan terperangkap disitu selamanya dan diperbudak oleh saudara kembar penjaga cermin itu.
Tapi jika memang cermin itu tidak menampakkan bayanganmu maka letakkan cermin itu dilantai, tusuk jarimu dengan apapun yang bisa kamu temukan dan beri makan cermin itu dengan darahmu. Perlahan bingkai cermin itu akan terbakar membentuk rangkaian ukiran ular dan anjing. cerminnya akan berpendar dan samar samar warna pelangi seperti minyak akan memenuhi permukaannya. Cahayanya akan semakin terang, hingga kau pikir itu akan membutakan matamu. Maka tutuplah matamu. Jika tidak, matamu akan meleleh dan menyatu dengan cermin itu. Kamu akan merasakan perbedaan saat berada di duniamu dalam transisi, dan saat kamu berada dalam cermin itu, maka jangan khawatir jika kamu tak sengaja membuka mata dan terlempar kedalam dunia antara. Meski begitu jangan buka matamu sama sekali jika kamu belum benar benar yakin. Setelahnya kamu akan berada dalam satu ruangan luas yang sepenuhnya terbuat dari emas dan salah satu dindingnya miring ke sudut yang ganjil.

Ruangan itu kosong, meski begitu di dindingnya terdapat bekas perabotan yang dulu mengisi ruangan itu. Carilah bekas yang kamu yakini ukurannya cocok dengan cermin yang kamu lihat pada ruang pemujaan sebelumnya. Jika kamu tak bisa menemukannya, kamu akan selamanya terjebak dalam dunia itu, abngunan antah berantah pada ribuan tahun yang lalu. Jika kamu menemukan bekasnya, posisikan tanganmu seolah kamu sedang memegang cermin itu dan ambil dari tempatnya. Udara tempat cermin khayalanmu akan memadat dan berubah menajdi cermin sungguhan. Inilah benda yang kamu cari. Meski begitu kamu belum bisa menggunakannya atau membawanya pulang. Keluarlah dari ruangan itu.

Seperti halnya ruangan tadi, lorong yang kamu lewati juga sepenuhnya terbuat dari emas. Kamu akna melihat kejayaan tempat itu pada masanya dulu, menyisakan rasa melankolis akan kampung halaman yang pekat dihatimu. Tak ada hal baik yang menunggumu ditempat itu. Jadi bergegaslah menuju keluar dan carilah udakan di sisi bangunan emas itu, seperti kuil suku maya lainnya dan dakilah udakan itu secepat mungkin karena sejarah sedang terulang saat itu, dimana pasukan sang ular pipih, quetzalcoatl, sedang mengejarmu. Sesungguhnya ialah sang Regent, dan ia ingin tau seberapa jauh ketahananmu.
Dipuncaknya kamu akan mendapati bahwa bangunan itu berbentuk piramida berpuncak datar. Kamu juga akan menemui makhluk berkepala anjing dengan tubuh penuh kudis dan kaki yang terbalik sehingga jarinya menghadap kebelakang. Ialah Xolotl. Kamu kana mengetahui dari sejarah bahwa Xolotl adalah saudara kembar Quetzacoatl. Meski begitu, dalam kasus ini ialah tangan kanan sang Regent. Pasukan Ular Pipih akna berhenti memburumu. Jangan merasa lega, disinilah ujian sebenarnya dimulai.
Tatap kedua mata Xolotl dengan tajam meski rupanya mungkin akan membuatmu muntah. Dalam bahasa Toltec yang kasar lebih mirip gonggongan, dia akan berbicara tentang apa yang seharusnya tidak diketahui manusia, kamu akna mengerti karena dia berbicara langsung dengan hatimu selain dengan lisannya. Pengetahuan itu akan membuat siapapun gila, mengetahui rahasia pahit yang ada jutaan tahun dibelakang kepala umat manusia. Mungkin kamu memang hanya ditakdirkan untuk disiksa oleh Xolotl, karena kebanyakan manusia pencari benda ini berakhir seperti itu. Tapi bersyukurlah jika batinmu kebal dengan hal seperti itu. Jika ia sudah selesai, langit akan berkelebat seolah awan bergerak dengan cepat. Itu bukan awan, melainkan penguji sah mu Quetzacoatl.
Sebelum emndarat, sang Ular Pipih akan memangsa salah satu diantara dirimu dan Xolotl. Berbaringlah rata dengan landasan bangunan itu secepat mungkin. tempelkan kepalamu pada landasannya dan jangan pernah mengangkan kepalamu. Jika kamu beruntung, ia akan memakan Xolotl. Tunggu sampai ia selesai mengunyahnya lalu kembali ke sosoknya, makhluk tinggi, memiliki paruh, matanya kuning mengkilat seperti ular dan kulitnya licin. Dia akan menyeringan padamu dan mengulurkan tangan. Meminta cermin itu darimu. Jangan kamu serahkan itu padanya. Dia akan memaksamu dengan segala cara yang mungkin, kamu harus menghentikannya bagaimanapun juga. Kamu bisa mencoba bergulat dengannya, tapi tubuhnya menjulang hinggal 10kaki.

Maka karena suasana hatiku sedang baik, kuberitahukan padamu, lebih baik kamu banting cerminnya hingga pecah berkeping-keping. Pecahannya bisa kamu jadikan senjata. Sabet bagian tubuhnya sebanyak mungkin. tapi ajngan membuat darahnya terbuang sia-sia. Jika ia sudah lemah, lebih baik kamu hantam kepalanya dengan sikumu, itu cukup untuk membuatnya kehilangan kesadaran. Kembalilah ke cermin yang sudah pecah itu. Susun kembali menjadi satu. Dari mayat Quetzacoatl, kumpulkan darahnya dan tangkupkan tanganmu. Darahnya mungkin akan membakar tanganm tapi itu lebih baik daripada terjebak selama 10.000 tahun di tempat itu. Cerminnya akan kembali menyatu dan mulai berpendar seperti sebelumnya, namun lebih terang dan cepat. Genggam erat pinggiran cermin itu, meskipun itu menggores tanganmu dan membuat tanganmu berdarah. Jika tidak, seluruh usahamu akan gagal. Pejamkan matamu hingga kamu kembali ke masamu.
Kamu akan kembali ke ruang puja yang tadi. Cermin yang kamu pakai ke masa silam itu kamu dapati telah retak dan menampakkan bayanganmu. Cermin itu tak bisa digunakan. Meski begitu bawa juga cermin itu dan turun dari ruang pemujaan. Pecahkan kaca yang sudah retak itu hingga menjadi puluhan keping dan tancapkan potongannya mengelilingi bangunan yang tadi kamu gunakan. Kamu akan tau makhluk apa yang telah kamu bawa dari dunia itu. Potongan cermin itu membantu makhluk buas itu keluar dan memporak porandakan kota. Setelah semuanya selesai, pergi dari reruntuhan itu dan jangan pernah kembali.
Cermin itu, dapat memperlihatkan tulang dibawah kulitmu. Jika kamu beruntung, ia akan memerlihatkan daratan tak tersentuh yang pernah ada dibumi. Atau dalam kesempatan yang lebih spesifik seperti jajaran planet atau gerhana, cermin itu akan menampakkan dengan jelas pemandangan dunia di masa depan. Entah apa yang akan kamu lihat. Jika kamu beri makan cermin itu, kamu bisa melihat apapun yang kamu inginkan. Kamu bisa saja memberi makan cermin itu dengan seluruh darahmu. Tapi ketahuilah, cermin itu memikat pemiliknya dan cermin itu memiliki kesadaran, ia bisa mengendalikanmu bila kamu lemah. Dia bisa membuatmu membunuh orang lain atau mingkin dirimu sendiri. Dan setiap tetes darah yang kamu berikan padanya mengan dung jiwa dan akal sehatmu. Kamu tau apa yang kami maksud.
Kembalikan benda ini kepada kami atau gunakan untuk dirimu sendiri. Itu terserah padamu.