Notes

DUNIA SIHIR ABAD PERTENGAHAN

Pada tahun 1450 sampai 1750, di wilayah Eropa 110.000 orang dituduh melakukan sihir dan dari 110.000 orang tertuduh tersebut, hanya 60.000 orang yang dinyatakan bersalah dan dihukum mati. Hukuman mati yang dikeluarkan bervariasi berikut beberapa hukuman mati bagi para penyihir pada abad pertengahan.

- Di Eropa, pada umumnya hukuman matinya penyihir tersebut akan dibakar hidup-hidup.
- Di Spanyol, penyihir dihukum dengan upacara: Auto de Fé.
- Di Inggris dan Skotlandia, hukuman yang diterima oleh para penyihir adalah dengan digantung.

Catatan: Auto de Fé berasal dari bahasa Portugis yang berarti "tindakan iman" adalah sebuah ritual penebusan dosa publik bidah mengutuk dan murtad yang terjadi ketika Inkuisisi Spanyol. Hukuman paling ekstrem dikenakan kepada mereka yang dihukum adalah eksekusi dengan membakar orang yang dihukum di tiang.

STATUTA
Statuta atau statute merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan konstitusi lembaga atau himpunan peraturan yang ditetapkan oleh persetujuan internasional mengenai kerja suatu kesatuan hukum yang berada di bawah supervisi internasional. Statuta dapat juga disebut sebagai peraturan-peraturan yang dibuat suatu lembaga, tetapi tidak mengikat layaknya undang-undang.

Terdapat tiga statuta yang dibuat oleh Inggris tentang sihir, di antaranya adalah:

- Statuta Pertama (terbit tahun 1542): Menyatakan bahwa sihir merupakan kejahatan.
- Statuta Kedua (terbit tahun 1563): Berisi tentang penetapan hukuman akibat melukai orang atau merusak properti dengan sihir. Jika pertama kali melakukan pelanggaran, penyihir tersebut akan dipenjara selama setahun. Lalu harus melakukan pillory (semacam hukuman mirip pasung). Mereka harus melakukan itu sebanyak empat kali di depan publik. Namun, jika telah dua kali melanggar, orang tersebut dihukum mati.
- Statuta Ketiga (terbit tahun 1604): Berisi bahwa jenazah orang-orang yang telah meninggal tidak boleh diambil dari kuburannya atau digunakan dalam ilmu sihir.

Selain itu, statuta ketiga juga mengganti hukuman bagi setiap pelanggaran yang dilakukan. Sebelumnya, jika melakukan sekali pelanggaran, hukumannya adalah penjara. Setelahnya, sekali pelanggaran sama dengan hukuman mati. Keinginan untuk melakukan kejahatan dianggap sama dengan benar-benar melakukan kejahatan dan karena itu, dihukum sesuai dengan hukuman jika melakukan kejahatan (yaitu hukuman mati).