Notes

BLIND

[ @JG_Saerin96 ]

Sama seperti yang lainnya, Amaya juga melangkah ke depan secara perlahan dan masuk dalam formasi segitiga terbalik itu. Wajahnya yang terlihat datar dengan penutup mata itu pun tertutup oleh cahaya merah yang mendominasi panggung. Sungguh menegangkan sebenarnya. Kenapa? Karena dengan matanya yang tertutup, ia tidak tahu kemana ia mengarah. Dirinya hanya mengikuti alunan musik yang mengiringnya – seraya mengingat langkahnya ketika latihan beberapa hari belakangan ini. pic.twitter.com/F6cxmfhlCW

Ketika Saerin mengatakan ‘lie ie lie liar’, gadis kelahiran tahun ’98 ini tahu bahwa sebentar lagi adalah gilirannya. Ia segera membuka penutup mata itu dan melihat betapa banyaknya penonton yang menyaksikan penampilan timnya.

Digerakanlah jenjangnya beberapa langkah ke kiri – keluar dari formasi – dan sebuah lampu sorot langsung menembak cahayanya kepada sang gadis. Tentu para penonton kembali riuh ketika dapat melihat wajah gadis Jepang itu, bahkan kamera yang sempat menyorot seluruh panggung memfokuskan atensinya pada Amaya yang tengah memberikan tatapan galak. pic.twitter.com/xdSNHquzoZ

Amaya mendekatkan mikrofon itu ke labium merahnya, kemudian mengangkat kuasanya yang sebelah kanan – menunjuk para penonton di depannya.

“Naege mwol deo barae,” tutur gadis itu dalam satu nada seakan tengah menantang seseorang. Hal itu terbukti dari caranya menekan kata ‘barae’.

Sang gadis melangkah ke depan setelah menaruh kembali kuasa kanannya pada posisi yang benar. Seringainya pun hilang, sedang raut wajahnya berubah seolah ia jijik dengan sesuatu. Dapat terdengar tawa sinis keluar dari relungnya sebelum kembali menutur, “geuman syo hae syo hae.”

Pada bagian ‘syo hae syo hae’ yang menggema, Amaya menoleh ke arah kanan dan diikuti oleh keenam temannya yang membelakangi penonton. Melainkan melakukan gerakan kecil itu secara serempak, ketujuh gadis itu melakukannya secara bergilir seperti domino – dimulai dari Amaya hingga Jiyeon yang berada di posisi paling kanan panggung. pic.twitter.com/JQOtpxkpj5

Dengan mikrofon yang ia letakan tepat di depan labiumnya, perlahan sang gadis menggerakan kepalanya kembali ke depan seraya melanjutkan bagiannya.

“Gajgo noldaga piryo eobseojin ... ” ia kembali menutur dengan santai. Tidak lupa sang gadis memberi jeda sebentar pada bagian ‘noldaga’ sebelum kembali menutur dalam satu nada.

“ ... nainde!” suara mezzosopran milik gadis bersurai gelap ini meninggi dan sedikit mengayun pada bagian ini. Dalam waktu yang sama, ia dan keenam temannya dengan serempak memposisikan diri mereka menghadap ke kanan panggung. pic.twitter.com/642CABeKnZ

Amaya memindahkan mikrofon ke kuasanya yang kiri lagi sembari melirik ke arah penonton dengan seringainya dalam sekejap, “jaemieobtago nal beorin geon neoinde!”

Seperti yang ia lakukan sebelumnya, sang gadis memainkan netranya untuk sesekali melirik ke arah penonton – ataupun ke arah lain – seakan ia tidak mau mendengarkan kata orang, namun ingin membela dirinya sendiri. Ia juga menekankan setiap suku kata pada bagian ‘nal beorin geon neoinde’ untuk mendukung pernyataannya. pic.twitter.com/sHjvcHnPsn

Pada saat yang bersamaan di bagian ‘neoinde’, keenam anggota tim A yang lain menoleh ke arah penonton – dengan keadaan dimana mereka masih menggunakan penutup mata – sementara Amaya kembali menghadap sepenuhnya ke depan.

“Wae kkeutkkaji ... ” gadis itu kembali memberikan tatapan menantang sedang jenjangnya mulai berjalan ke depan seakan tengah berbicara pada kamera yang menyorotnya. Sempat ia melentikkan dagunya dengan seringai nakal.

“... gujilgujilhae!” kuasa kanan Amaya pun terangkat dan melakukan gestur seakan ia mengusir orang di depannya. Sementara itu keenam temannya menghadapkan diri mereka ke arah penonton sebelum akhirnya membuka penutup mata itu. pic.twitter.com/nMVwYQuA8t

[ @JG_Rachanee97 ]












[ @JG_Jiyeon98 ]

Tubuhnya berputar setelah melewati beberapa koreografi ringan saat kawannya–Jiyeon–melakukan bagiannya. Membiarkan sorot lampu yang lebih terang bermain di antaranya, membiaskan warna-warna sendu yang menjadi tema penampilan teamnya. pic.twitter.com/Eb5yFXCNQc

Microphone kembali ke peraduan tepat saat sorot matanya menatap kearah ratusan pasang mata yang masih enggan berpaling. Raut wajahnya seolah tercengang, bukan karena keberhasilannya bisa berdiri di atas panggung megah yang sekarang dipijakinya, melainkan sebuah memori yang terputar sesaat.

“Nae nuni meoreo,” dalam satu hembusan napas, sepenggal larik yang menjadi bagiannya di lafalkan dengan lembut, menggunakan falsetto karena harus mencecap nada yang lebih tinggi pada penggalan ‘-reo’. Membiarkan kedua matanya menutup sejenak.

“-amugeotdo mot bol taen, neujeotdeon geoya,” suaranya kembali menguar, memenuhi pendengaran setelah memberikan jeda sekitar setengah ketukan nada. Membuat dara kelahiran ’98 yang tengah memejamkan matanya mulai menyingkirkan kedua kelopak yang menutupi maniknya. pic.twitter.com/NCh5EniBq9

Melemparkan sebuah tatapan kosong dengan menyertakan sebuah senyuman hambar yang terpatri pada guratan wajahnya. Seolah ingin menyampaikan emosi sendu, marah, hingga kecewa pada hiruk pikuk yang tidak tersentuh oleh cahaya sembari membiarkan salah satu rekannya menyahut bagian lanjutan sehingga terdengar bersahutan

“Cheoeumbuteo neon nal sarang haetdeon anya.”

Setelah jeda tiga ketukan dipergunakan oleh Amaya dengan sebaik-baiknya untuk mengatur pernapasan, kuasanya kembali terayun, membawa alat pengeras suara ke peraduan untuk menyanyikan bagian terakhirnya. pic.twitter.com/nY5JD9hHMO

Power ia kerahkan sebaik mungkin, membuat ‘neon nal sarang’ terdengar lebih keras daripada bagian awal. Larik selanjutnya mendapat peningkatan nada, namun tidak membuat power gadis Jepang itu berkurang.

Saat melantunkan bagian akhir, ia membubuhi perpanjangan bunyi vokal a pada kata ‘anya’ dengan power terkuat seraya menarik langkah ke sayap kanan–meninggalkan tempat yang sebelumnya menjadi singgasananya untuk menyelesaikan bagiannya. pic.twitter.com/1lcxF9Tv1c

[ @JG_Rachanee97 ]

[ @JG_Seira97 ]

Membalikkan tubuh ketika mendengar kata ‘eomneunde’ oleh rekannya-Seira, Amaya serta kelima gadis lainnya mulai berjalan mengikuti langkah sang sumber suara. Sorot lampu kini menipis seiring pertemuan ketujuh dara di atas panggung. Bergerak tak beraturan hingga kini mulai tampak suatu barisan zigzag. Namun puan kelahiran Osaka itu terhenti pada bagian center panggung dan mengangkat kembali mikrofon dalam genggamannya. pic.twitter.com/bpIOGt2vay

“Geu mageul geodeo neol bwasseoya dwae ... ” menarik napas dalam, Amaya menyanyikan bagiannya dengan high pitch dengan suara mezzosopran miliknya hingga kelopak mata sang dara terpejam. Penekanan pada ‘Geu’ terdengar jelas menyapa pendengaran tiap insan di hall. Beberapa audiens tampak tertegun, seolah dara kelahiran `98 itu telah menghipnotis mereka dengan suaranya.
Sekon selanjutnya ia membuka kembali penglihatannya perlahan, menatap ke arah penonton dengan tatapan menyesali sesuatu yang tak ia sadari selama ini. Tatapan yang tak pernah seorang Watanabe Amaya perlihatkan kepada khalayak umum. pic.twitter.com/TWUZXxJpUq

“Sumgyeoon silche ... ” menyanyikan larik dengan nada rendah dan penekanan pada kata ‘sumgyeoon’, kuasa sang dara perlahan naik menunjuk lurus ke depan lalu perlahan menutup dan mengepal. Memanjangkan akhir kata ‘silche’, Amaya menatap ke arah kanan panggung sebelum melangkahkan tungkainya ke arah yang ia lihat sebelumnya. pic.twitter.com/yhzF8u5tbl

[ @JG_Michiko98 ]












BOSS
[ @JG_Anitta95 ]

Dengan langkah lebar dan penuh percaya diri, Amaya segera bertukar posisi dengan Anitta, menjadikan dirinya sebagai center di formasi berbentuk M ini.

'Boss Michelle Obama!'

Tungkainya diayun selangkah ke depan dan kemudian menutup dengan kedua lutut tertekuk. Kedua kuasa kemudian ia letakkan di paha, selaras dengan kepala yang tertunduk hingga kini ia terlihat sedikit meringkuk. pic.twitter.com/q4UGobOYdG

Pada ketukan beat berikutnya, dara kelahiran tahun 98 itu membuka kedua kakinya selebar bahu, dengan kedua kuasa membentuk sudut sembilan puluh derajat, seperti kala biaragawan memamerkan otot-otot mereka.

Ketujuh dara itu melakukan koreografi dengan sedikit melompat dan dihentak, sehingga tidak timbul kesan kaku pada gerakan, dan sekaligus mengubah posisi mereka tanpa perlu menunggu jeda lagu, hingga kini, lima dara membuat bentuk segitiga sementara Saerin dan Michiko berada sejajar dengannya, namun berjarak cukup jauh sehingga tidak menghancurkan formasi berbentuk segitiga yang ada. pic.twitter.com/EqYvXKO86G

Dara berdarah Jepang ini melayangkan sebuah senyum yang terlihat angkuh ke kamera, sebelum kembali melakukan kontak mata dengan penonton, yang sebelumnya terputus lantaran dirinya menunduk sesuai koreografi yang ada.

Kedua kuasa yang terangkat tadi ia turunkan sebelah, sementara yang lain ia ayunkan di udara membentuk lingkaran, hingga pada ketukan ketiga ia hempas ke bawah, sembari memiringkan tubuh dan mengangkat sebelah tungkainya seakan hempasan barusan memberikan efek besar pada keseimbangan tubuhnya. pic.twitter.com/tJ0Ql1n3qR

'Purse so heavy gettin' Oprah dollas.'

Pada larik yang baru, kuasa kembar para ratna Team A itu kembali bergerak, diayunkan ke arah kanan dan kiri sebelum kemudian dengan harmonisasi yang apik, mereka melompat ke samping dan secara bergantian, mengayunkan kuasa sembari sedikit menghentak di depan tubuh mereka.

Kala frasa 'Oprah dollas' terdengar, Amaya kembali menaruh kedua kuasa di paha dengan sedikit tertunduk, persis seperti gerakan awal saat dirinya memulai bagian chorus kedua ini. pic.twitter.com/EpLto0BUjt

'Boss Michelle Obama!'

Dengan posisi masih menyamping, ia memutar raga menghadap audience dan mengangkat kedua kuasa dengan jari berbentuk funky, dimana jari manis dan tengah dilipat masuk sementara yang lain dibiarkan tegak. pic.twitter.com/4fFUo4NYiY

Raut wajah ia buat sedikit menantang dan agak menggoda. Manik matanya tidak menatap ke audience, melainkan mengikuti gerak kuasa yang secara perlahan menuruni tubuh rampingnya itu.

Tatkala kata 'Obama' terdengar, Amaya beserta ke enam rekannya secara bersamaan menghempas kuasa itu ke bawah, lalu kembali menatap kamera dan memberikan seulas senyum miring.

'Purse so heavy gettin' Oprah dollas.' pic.twitter.com/pmgDcN6Rsi

Amaya menempatkan kedua kuasa di depan bahu dengan posisi horizontal serta tangan terkepal. Lalu, diiringi beat yang ada, ia memutar dadanya selaras dengan kuasa yang ikut berayun, mengikuti gerak tubuhnya yang berpindah.

Sang dara biarkan kamera yang menyorot dirinya makin mendekat, lalu sebelah kuasa dia ayunkan dua kali seakan memukul dirinya, namun tidak dengan posisi telapak terkepal lagi.

Senyum lebar tampak di paras, sebelum kemudian ia membalikkan tubuh dengan cepat dan menghilang dari fokus kamera, membiarkan Mukki menggantikannya. pic.twitter.com/E5x068yy80

[ @JG_Rachanee97 ]