NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io



Mungkin hanya tuhan yang dapat menyatukan dan memisahkan insan manusia. Lewat apa saja dan berbagai alasan yang tidak bisa ditebak maupun di tolak mentah-mentah. Sebut saja cerita ini adalah sebuah akhir (atau awal yang baru/?) dari cerita yang kita jalani selama 5 tahun ini. Hanya kau dan aku yang menjadi tokoh utama. Tidak ada protagonist dan antagonis. Oh.. ralat. Ada situasi antagonis. Situasi ini adalah kamu harus meninggalkanku setelah apapun yang kita lalui.

Aku hanya seorang wanita muda setengah tua yang berusia 25 tahun yang berdiri di pinggir pantai dengan kibasan angina yang cukup bisa dibilang kencang, aku melipat kedua tanganku dengan menyembunyikan kedua telapak tangan di bawah ketiakku. Melihat gelapnya langit yang di penuhi bintang-bintang yang bersinar dengan bulan yang membentuk bulatan sempurna yang cukup bisa menerangiku malam ini. Aku sendirian. “Kemana dia ?”, batinku. “Ah.. aku lupa..”, gumamku dengan senyum tipis di bibirku. “Kau sudah bahagia..”, kataku sambal mendongakkan kepalaku keatas untuk melihat bintang-bintang mala mini dan tanpa sadar air mataku terjatuh membasahi pipiku. Aku memeluk lututku di pinggir pantai itu dengan air mata yang keluar dan sekarang sudah membasahi bajuku.

1 bulan yang lalu….

“Kring…. Kring… Kring…”, suara handphone-ku berbunyi menandakan ada yang menelponku. Aku yang sedang memasak di dapur pun terperanjat mendengarnya. Dengan langkah cepat aku ke kamarku dengan senyum yang lebar. Kenapa ? Karena hari ini kekasihku mengajakku kencan setelah sekian lama dia sibuk bekerja dan menyelesaikan kuliahnya sehingga waktu untuk menghubungiku pun jarang. Hari ini tanggal 7 juli 2017. Itu hari jadi kami yang ke 36 bulan, ya.. 3 tahun. Dengan cepat aku mengambil handphone-ku yang berada di atas meja dan menggeser layarnya untuk menerima panggilan itu yang bernama “My Boyfie”. “Halloooowww selamat pagiihh my baby honey bunny sweety hehehe”, ku menjawab panggilan itu dengan hati yang gembira karna mendengar suaranya membuatku bahagia. “hmmm okay sejam lagi aku tunggu di depan rumah ya… see u sayang….”, kataku diikuti dengan mematikan panggilan itu dan kembali ke dapur menyiapkan segala makanan yang akan dibawa buat pergi hari ini. Waktu menunjukkan pukul 8.00, aku sudah rapi dengan balutan dress biru muda selutut dengan motif bunga-bunga dan memegang paperbag yang berisikan beberapa makanan yang aku masak untuk hari ini. Aku keluar rumah dan tak lupa aku kunci rumahku setelah mendengar klakson mobil depan rumahku. Kunaiki satu-persatu tangga rumahku untuk menemui mobil itu karena rumahku berada di bawah permukaan jalan raya. Aku membuka pintu mobil itu dan menduduki kursi samping pengemudi yang tak lain adalah kekasihku. Ku taruh paperbag itu di kursi belakang dan memasang safety belt dengan diikuti senyumku yang sangat lebar saat melihat kekasihku. Mobil itu pun pergi meninggalkan rumahku, menuju tempat yang dituju olehnya yang aku tak tau mau kemana. Tapi… dengan ingatanku, aku ingat ini jalan mengarah kemana…. Ahh… ke sekolahku, dimana aku dengannya pertama kali bertemu dan akhirnya timbul rasa diantara kami. Di parkirkannya mobilnya di parkiran, lalu kami berdua pun keluar dan menuju lorong kelas yang sepi karena ini masih masa liburan anak sekolah jadi sekolah itu sangat sepi tidak ada orang. Kami menjelajahi beberapa kelas dan lorong demi lorong pun kami lalui dengan bergenggaman tangan sambal menceritakan beberapa kenangan yang membuat kami berdua tertawa mengingatnya . “Coba liat deh disana, ingat gak? Kamu pernah nangis disana karena kamu di telpon sama mama kamu kalo kucing kesayangan kamu meninggal di tabrak orang depan rumah, terus kamu nangis terisak-isak disana dan aku datang meluk kamu , tenangin kamu terus aku ceritakan lelucon papah aku ke kamu saat itu, jadi kamu kembali tertawa hahahaha”, katanya sambil menunjuk bangku taman yang berada di belakag halaman sekolah. Aku pun melihat bangku itu dan berkata “Iya aku ingat banget hahaha aku nangis sampe mataku bengkak tapi kamu buat aku ketawa sampe perut aku sakit hahaha mengingat lelucon itupun aku masih tertawa sampe sekarang hahahaha” sambal tertawa dan tetap menggenggam tangannya erat. Setelah berkeliling sekolah dan menceritakan kenangan-kenangan indah di sekolah ini, oh iya kami belum mempunyai hubungan saat itu kami hanya sebatas “teman dekat” tapi kami tau kami mempunyai perasaan satu sama lain. Kami pun kembali ke mobil dan pergi ketempat selanjutnya.


Mobilnya pun sampai di taman bermain, ia menyuruhku memasak makanan favoritnya untuk dibawa hari ini ternyata untuk piknik di taman ini seperti 3 tahun yang lalu yang kami lakukan disaat kami lulus dari sekolah dan di terima perguruan tinggi, kami merayakan kebahagiaan kami di taman ini dan kebetulan perguruan tinggi kami satu kota jadi kami pun tidak terpisah. Kami keluar dari mobil dengan membawa paperbag yang berisi makanan yang aku masak tadi pagi dan menuju taman itu, kami duduk di salah satu bangku taman yang bisa dibilang cukup lebar, aku buka paperbag tadi dan mengeluarkan beberapa kotak makan yang berisi makanan favorit “My Love”, aku membuka satu-persatu kotak itu dan aku menyuapinya seperti apa yang aku lakukan dulu. Setelah makanan itu habis aku pun merapikan dan memasukkannya kembali kedalam paperbag dan menaruhnya di bawah kursi, tepat setelah aku menaruh barang itu kepalanya di rebahkan di kedua pahaku lalu memejamkan matanya karna saat itu langit cukup cerah, aku membenarkan posisi duduk ku agar ia nyaman, sesekali aku mengelus kepalanya serta mengusapnya, “aku merindukan wajah ini, aku merindukan kehangatannya”, batinku sambil terus mengusap-usap pipinya dan tiba-tiba ia memegang tanganku dan membuka matanya lalu mencium tanganku, dan berkata “aku juga merindukanmu”. Mataku hampir meneteskan air mata mendengarnya tapi ku menahannya dengan memberi senyuman lebar kepadanya. Ia bangun dari posisinya lalu mengajakku pergi berkeliling menjelajahi indahnya taman itu. “itu tuh inget gak ? kita main lempar batu di danau itu, siapa yang melemparnya paling jauh itu menang dan yang kalah akan mendapat hukuman, saat itu hukumannya kau suruh aku beli ice cream paling mahal di toko itu karna aku kalah denganmu pfffft”, kataku mengingat semua kejadian yang terjadi dulu, lalu akupun menarik tangannya untuk pergi ke toko itu. “sekarang gantian belikan aku ice cream juga ya?ya?ya?”, pintaku sambil memeluk lengannya. “iya iya bawel ih haha”, jawabnya diikuti dengan telunjuknya yang menyentuh hidungku, lalu melepaskan lengannya dari pelukanku untuk masuk kedalam toko itu. Aku menunggunya di luar toko itu, setelah beberapa menit kemudian ia keluar dengan 2 ice cream cone ditangannya dengan senyumnya yang kulihat seperti aku bertemu pertama kali dengannya 4 tahun silam. Aku mengambil ice cream itu dari tangannya lalu mengecup pipinya dengan cepat dan berkata “thanks honey”. Dengan lahap kami menghabiskan ice cream itu, setelah habis kami pun membersihkan sekitar mulut dan melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya. Kami meninggalkan taman itu dengan kenangan kami dan membuat kembali kenangan itu.


Tujuan terakhir dari nostalgia kami hari ini yaitu pantai. Waktu menunjukkan waktu 05.47 pm, matahari sudah berada di ujung barat bersiap-siap menenggelamnkan dirinya. Iya. Di tempat ini kami memulai hubungan kami untuk menjadi sepasang kekasih. Aku sangat sekali kenangan itu, saat itu matahari setengah menenggelamkan tubuhnya dari permukaan ia berlutut depan ku dengan seikat bunga di tangannya bertanya dengan mata polosnya dan berkata “apakah kau mau menjadi bagian dari hidupku dengan menjadi kekasihku ?”. Dengan mata berair aku mengambil seikat bunga itu dari tangannya diikuti dengannya yang berdiri dan langsung memelukku di tengah goresan pasir yang membentuk hati yang di buatnya dengan desiran ombak yang mulai menghapusnya diikuti angin yang meniup sedang saat itu. Ia melakukan “akan” hal gila itu lagi tapi dengan sedikit suasana yang berbeda, matahari belum menenggelamkan tubuhnya sedikitpun. Ia mengajakku dengan menggenggam tanganku untuk pergi mendekati ombak, memegang pundakku dan membuatku tubuhku menghadap tubuhnya lalu mulai menggenggam tanganku dan ia berkata “Aku sayang kamu dan maafkan aku”. Aku menatapnya dengan di balut senyumanku dan menjawab “Maaf untuk apa sayang ?”. Ia mulai merogoh tas kecil di samping pinggangnya dan mengeluarkan secarik kertas yang terlihat seperti undangan pernikahan. Aku menyambur kertas itu dan melihat namanya bersanding dengan nama orang lain. “Apa maksudnya ini ?” kataku dengan mata yang mulai berair, dan mulai melangkah mundur menjauhinya. “Maafkan aku, Cuma ini yang aku bisa katakan”, katanya dengan mata yang terlihat berair aku lihat. Aku mencoba untuk tidak mengeluarkan air mata tapi aku tidak bisa pertahananku hancur di saat aku mengambil langkah kedua untuk mundur dan membalikkan badanku untuk pergi meninggalkannya di tempat dimana kami memulai semuanya sampai 3 tahun lamanya. The End..
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.