Notes

Raganya berputar menghadap ke arah audiens setelah melakukan perjalanan ke bagian sayap kiri panggung. Lightning stage bermain, beam–lights merah dan ungu dibiarkan tetap beradu memenuhi panggung, sedang breakups–light terang menyorot ke arah jelita pemangku nama keluarga Kang.

Dengan pembawaan yang tenang, kuasa yang membawa microphone mengayun, menempatkan benda yang berfungsi menghantar gelombang bunyi pada pengeras suara ke dekat ranum merahnya.

“Kkeutnasseo,” dengan suara rendah ia mengawali dengan cepat. Membawakan penggalan syair dengan penekanan pada tiap penggalan suku katanya.

Kepalanya tertunduk, seolah tengah menjelaskan sekelebat bayangan menyakitkan yang membuat napasnya tersendat. Menegaskan bahwa kejadian yang dialaminya telah berakhir sesuai dengan penggalan yang dibawakan.

“Neoreul hyanghan nae mameun,” kepalanya terangkat perlahan, mengiringi soprannya yang kembali menguar dalam range suara C4 hingga G5/A5.

Membawakan lariknya dengan tempo grave; lambat, berat, tenang, dan sedih. Kelopak matanya mengedip lambat selaras dengan beam–lights yang memainkan warnanya pada area belakang stage untuk mengiringi musik latar belakang yang mengalun.

Artikulasinya terdengar jelas, sehingga dipastikan para penilai maupun audiens masih bisa mendengar lirik yang dilafalkan dengan baik.

Kedua netra obsidiannya menatap lurus ke depan; ke arah hiruk pikuk yang tengah bergeming, melemparkan sorot mata sarat akan perasaan benci yang kini mulai mengakar dalam dirinya pada ratusan pasang mata yang bertatap.

“Miryeon eobseo ijeneun,” dalam sekali hembusam napas, ia melafazkan awalan baris terakhir lirik yang menjadi bagiannya dengan halus.

Membawakan ‘miryeon eobseo’ seiringan dengan salah satu sudut bibirnya yang tertarik, membuat sebuah senyum miring. Mengiring bunyi vokal o yang mengalami perpanjangan selama satu ketukan.

Frasa ‘ijeneun’ membawa kepala Seira menghadap ke sisi kanan, seolah mengatakan kalau ia menampik semua perasaannya, menjelaskan bahwa ia sudah tidak merasa sedih karena kehilangan seseorang yang pernah dikasihinya.

Kuasanya menyingkir dari peraduan kembali ke sisi tubuhnya, menandai bahwa bagiannya telah usai membuat spotlight terang juga kamera yang menyorot ke arahnya mulai berpindah ke arah Jiyeon.