NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Pintu yang terbuka secara tiba-tiba setelah dua jam nggak menunjukkan tanda-tanda kehidupan membuatku refleks terlonjak kaget. Aku mendapati Haechan berdiri di sana, dengan wajah sendu yang sudah bisa kutebak.

Dia gagal.

"Heh," tegurku pelan. Dia sama sekali nggak menjawab.

"Haechan Santosa, denger nggak?"

Haechan malah melengos begitu saja sambil memakai masker hitamnya kembali sampai aku bangkit dan mensejajarkan langkah dengannya. Padahal, biasanya laki-laki itu akan langsung menurut kalau aku sudah memanggil nama lengkapnya. Kali ini berbeda.

Dia tiba-tiba berhenti berjalan, aku mau nggak mau ikut berhenti sambil menatapnya lantaran mulut cerewet miliknya belum mengeluarkan sepatah katapun. Pada normalnya seorang Haechan akan merasa gatal setiap kali mulutnya tertutup lebih lama dari limat menit, dan melihatnya diam seribu bahasa seperti ini benar-benar mengundang kekhawatiranku untuk mengudara.

"Haechan, kalau diajak ngomong itu jawab."

Suasana serius—yang memang jarang terjadi di antara kami—hari itu terasa menegangkan sekali. Aku nggak mengingat persisnya, tapi yang aku tahu, saat itu Haechan tiba-tiba menarikku ke dalam pelukannya. Begitu saja.

Alisku nyaris menyatu saat balik memeluknya. "Kamu nggak lolos, ya?"

"Bukan," dia akhirnya menjawab. Aku dapat merasakan kepalanya yang dibenamkan ke leherku menggeleng kecil. "Aku keterima."

Aku langsung mendorong tubuh Haechan mejauh dan menatapnya penuh selidik.

"Ya justru itu, Ra!" katanya seraya menurunkan maskernya sampai ke bawah dagu, nada bicaranya terdengar frustrasi. "Aku bakal ke London."

Jantungku rasanya baru saja melewatkan satu degupan. Aku mencerna ucapannya berulang kali, kemudian menatapnya tepat di kedua mata.

"Kamu nggak pernah bilang kalo mau daftar beasiswa ke luar negeri."

"Aku nggak mikir kalo bakal keterima!"

"Bunda tau?"

"Nggak—" Haechan mengusap wajahnya secara kasar. "—aku ngundurin diri aja, ya?"

"Gila kamu? Terus tujuan kamu capek-capek berbulan-bulan buat apa?" aku lantas meninggikan suara.

"Ya terus aku harus gimana, Ra?"

Setelahnya Haechan mendudukkan diri di kursi panjang yang tadinya kuhuni. Berkali-kali kudengar dia mengeluarkan napas berat, seolah-olah semua mimpi ini tiba-tiba menjadi beban baginya.

Dan aku tidak mengerti.

Seharusnya aku menjitak kepalanya—seharusnya aku mengatai dia bodoh karena dia sebaiknya merasa bersyukur dan bahagia, bukan bertingkah seperti orang yang habis kemalingan ayam. Tapi membayangkan Haechan yang harus pergi ke London untuk mewujudkan cita-citanya membuatku meringis. Bagian menyedihkannya, kami belum pernah terpisah selama lebih dari seminggu—untuk beberapa alasan tertentu, dia pasti akan muncul lagi di hadapanku setelah menghilang selama sepekan. Entah itu pergi mudik, ikut karantina olimpiade, atau bahkan sewaktu Haechan kena cacar air dan Mark berulangkali mewanti-wantiku untuk nggak pergi dekat-dekat dengannya (hanya saja Mark nggak tahu kalau aku sudah pernah terserang penyakit yang sama). Semenjak taman kanak-kanak sampai sekarang Haechan sudah lulus SMA dan siap mengejar gelar sarjana.

Aku menghempaskan diri di sebelahnya, namun enggan menatap Haechan. Alih-alih malah memfokuskan pandangan pada tembok putih di lorong lantai satu yang memang agak sepi. Silahkan geplak kepalaku sekarang juga, tapi yang jelas, untuk pertama kalinya aku merasa takut—bukan karena kondisi gedung yang senyap, melainkan karena Haechan.

"Rara."

"Iya?" sahutku tanpa menoleh. Dari sudut mataku, aku melihat Haechan mendongak untuk menatap langit-langit yang berwarna serupa dengan keseluruhan koridor; salah satu warna kesukaanku, putih.

Ada jeda sekitar lima detik sebelum Haechan berkata, "Aku sayang kamu."

Aku takut ...

"Aku juga, Chan."

Takut kehilangan Haechan yang selalu tertawa.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.