Notes

TUGAS PSIKOLOGI (PENGGANTI KELAS)
•
OLEH : BAENCNA - B5727
•
"Cinta atau Obsesi?"

Obsesi, menurut KBBI ialah “Gangguan jiwa berupa pikiran yang selalu menggoda seseorang dan sangat sukar dihilangkan". Sedangkan, cinta menurut Psikolog Ashley Montagu adalah sebuah perasaan memperhatikan, menyayangi dan menyukai yang mendalam yang biasanya disertai dengan rasa rindu dan hasrat terhadap sang objek.

Banyak orang yang menyalah artikan obsesinya akan seseorang sebagai cinta. Dalam konteks hubungan, obsesi bisa diartikan sebagai pikiran atau bayangan tentang “objek cinta“, serta dorongan menjalin hubungan atau berdua dengan “objek cinta“. Bayangan dan dorongan ini muncul tiba-tiba dan sulit dihilangkan sehingga mengganggu dan menimbulkan kecemasan tersendiri. Akibatnya, seseorang yang mengalami obsesi ini akan terus mengejar si "objek cinta" dan tidak bisa menerima penolakan.

Cinta dan Obsesi jelas merupakan dua hal yang sangat berbeda. Orang yang terobsesi juga cenderung jatuh cinta dengan “bayangan si objek cinta” yang ia buat di benaknya sendiri. Bukan jatuh cinta dengan diri si kekasih sesungguhnya. Sementara, cinta yang sehat menerima pasangan apa adanya, mengijinkan pasangan menjadi diri sendiri, dan berkembang menjadi lebih baik.

Ada beberapa kasus dimana obsesi berkedok cinta ini menjadi gangguan mental yang lebih parah. Misalnya, orang yang terobsesi dengan objek cintanya hingga melakukan hal ekstrim untuk membuktikan perasaannya kepada si "objek cinta".

Contohnya misalnya adalah kejadian yang menimpa Britney Spears, dimana salah satu penggemarnya yang mengaku mencintainya berubah menjadi stalker menyeramkan. Nama penggemar tersebut adalah Masahiko Shizawa. Shizawa meninggalkan Jepang demi membuntuti Britney. Dia bahkan mengirimkan sang artis ribuan surat dan foto. Di salah satu suratnya, Shizawa menulis "Semoga kali ini bodyguardmu tidak akan menghalangiku untuk menangkapmu".

Sama juga dengan fans dari The Beatles yang menembak John Lennon dikarenakan ia sangat mencintai band tersebut, dan masih banyak kasus lainnya.

Menurut pendapat saya, materi obsesi atau cinta ini menarik untuk dibahas karena cinta, yang selalu indah dibayangan kebanyakan orang, bisa berubah menjadi obsesi. Obsesi sendiri, bisa menimbulkan sikap-sikap gangguan mental lain yang membuat seseorang melakukan hal-hal diluar batas wajar.

Sourches :
http://psychology.binus.ac.id/2017/03/16/8368/
http://www.glamourmagazine.co.uk/gallery/celebrity-stalker-cases