Notes

❝Dia memang bukan darah daging kita ... tapi dia tetap anak kita.❞

✾ ✾ ✾

Senin, 28 Juli 2002, tepat pada pukul 05.00 pagi, telah lahir seorang bayi berjenis kelamin perempuan di sebuah rumah kecil berukuran 3x4. Bangunan kecil yang sebenarnya terlalu sempit untuk disebut sebagai 'rumah' itu menjadi saksi atas pecahnya tangisan pertama sang kecil.

'Maaf, Tuan. Istri anda tidak dapat tertolong.'

Ya, ibu dari bayi perempuan yang baru akan memulai petualangannya di dunia tersebut harus pergi untuk selamanya karena pendarahan hebat yang terjadi kala proses melahirkan. Ayahnya yang tak dapat menerima kenyataan jika sang istri tercinta telah menghadap Yang Maha Kuasa, menjadi tertekan hingga hampir kehilangan akal sehatnya.

Tiga minggu berlalu. Shin Daejong kembali melakukan aktifitasnya seperti biasa sebagai supir pribadi dari seorang pengusaha besar bernama Han Jungwook. Selama tiga minggu itu, Daejong memikirkan nasib buah hatinya yang akan hidup sebagai orang tak mampu dan seorang piatu.

Mengetahui atasannya dan sang istri yang telah menikah selama 4 tahun namun belum juga diberi keturunan, membuat Daejong mengambil keputusan besar yang sangat mengejutkan. Ia memberikan anak semata wayangnya pada sang atasan, Jungwook. Bukan, bukan karena Daejong tidak sayang pada putrinya. Namun pria itu ingin anaknya memiliki kehidupan yang layak. Hidup berkecukupan dengan penuh kasih sayang dari orang tua yang utuh.

Bayi mungil yang sebelumnya memiliki nama 'Shin Sojung' itu pun akhirnya mendapat nama baru. Tertanggal 18 Agustus 2002, nama lengkap sang hawa berubah menjadi 'Han Sojung' lantaran mengambil marga dari ayah angkatnya. Tak hanya nama, akte kelahiran, dan identitasnya yang lain pun berubah. Apapun yang berhubungan dengan Shin Daejong telah hilang dari kehidupan Sojung.

✾ ✾ ✾

15 tahun berlalu.

Selama tujuh belas tahun itu, Sojung hidup di bawah kasih sayang Han Jungwook dan istrinya, Han Hyunjoo. Apapun yang diminta oleh Sojung dapat terkabul hanya dalam satu kerlingan mata.

Hingga sesuatu yang sama sekali tak ingin didengar oleh seluruh anak di dunia ini, tak terkecuali Sojung, justru menelusup masuk ke dalam rungu sang dara.

"Kau terlalu berlebihan memberikan kasih sayangmu pada Sojung."

"Memangnya kenapa? Dia anak kita, Hyunjoo-ya."

"Tapi dia bukan darah daging kita, Oppa."

"Hyunjoo-ya, Sojung memang bukan darah daging kita ... tapi dia tetap anak kita."

Bagai petir di siang bolong. Hati Sojung seolah baru saja dihunus tombak. Pedih dan sakit langsung terasa di ulu hatinya.

Gadis yang kini telah menginjak usia 16 tahun itu kembali ke kamarnya. Niatnya untuk mengambil minum guna membasahi kerongkongannya langsung hilang seketika. Rasa haus telah berganti menjadi pilu yang menusuk hatinya.

✾ ✾ ✾

Sojung menjalani aktifitasnya seperti hari-hari yang lalu. Bedanya hanya terletak pada perihal ketahuannya atas status dirinya yang bukanlah darah daging dari Han Jungwook dan Han Hyunjoo. Gadis itu berakting. Ia berlaku seolah tak mengetahui apa-apa karena tak ingin menyakiti ayahnya. Selain itu, Sojung pun sudah tak peduli lagi. Ia tak ingin tahu siapa orang tua kandungnya. Yang Sojung inginkan hanyalah tetap bahagia bersama keluarganya yang sekarang. Ia sudah sangat bersyukur memiliki keluarga kecilnya itu.

Kala dirinya dinyatakan lulus dari bangku SMP dengan nilai terbaik di sekolahnya, Sojung justru belum memiliki rencana apapun mengenai di mana ia akan melanjutkan sekolahnya. Namun kedua orang tuanya menyarankan Yongsan International School untuk menjadi rumah kedua Sojung yang selanjutnya. Sekolah itu memang sudah sangat tidak asing untuk Sojung karena itu dulunya adalah tempat Han Jungwook, sang ayah, menimba ilmu.

Lantaran Sojung adalah anak yang penurut, ia pun mengatakan 'iya' kala ayahnya bertanya apakah gadis itu mau melanjutkan sekolahnya di Yongsan. Yang Sojung tidak ketahui alasan sebenarnya Jungwook dan Hyunjoo menyekolahkan Sojung di Yongsan adalah karena mereka tidak ingin Sojung tahu jika ia bukanlah anak kandung dari keluarga Han.

Namun, yang justru orang tua Sojung tidak tahu adalah gadis itu telah mengetahui statusnya sejak beberapa bulan yang lalu.