NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Aku terbangun di esok harinya dengan keadaan sama berantakannya dengan kemarin. Setelah dari makam aku langsung tidur, tidak ada niat sedikitpun untuk membersihkan diri atau mengisi perut. Lelah sudah terlalu banyak menyabotase bagian demi bagian dari tubuhku berdampak kemalasan yang menimpa begitu hebat.

Menyibak selimut, aku beranjak dari posisi tidurku. Entah mengapa rasanya jadi ringan sekali. Apakah aku tertidur seharian penuh? Memang tirai jendela sama sekali belum kusentuh. Benda seperti jam pun juga tidak ada—aku hidup selama ini bergantung pada ponselku yang kini entah kutaruh di mana.

Perutku yang belum terisi mengeluarkan suara protesannya, meminta diisi. Namun kupikir mandi terlebih dahulu merupakan hal yang bagus, jadi kulakukan itu.

Satu jam kuhabiskan untuk membersihkan diri sekaligus menenangkan diri dengan berendam. Tak banyak hal yang ingin kupikirkan saat ini. Alhasil aku lebih memilih untuk tidur sejenak agar pikiranku tidak ke mana-mana. Untunglah setengah jam berikutnya aku terbangun. Khawatir, biasanya dengan keadaan hati kacau seperti ini biasanya membuat semua hal juga turut kacau dan bisa saja aku terbangun empat jam setelahnya atau bahkan lebih.

Aku membuka lemari, mengambil pakaian. Tak ada kegiatan berarti hari ini, jadi seharian aku hanya akan bersantai merilekskan diri. Kuputuskan untuk memakai hoodie yang menjadi hadiahku tahun ini. Ukurannya dua atau tiga tingkat dari ukuran pakaianku yang biasa, berwarna krim moka dan terdapat tali putih yang menjadi aksennya. Ia bilang aku harus memakainya sering-sering, begitu kutanyakan alasannya ia mengatakan bahwa untuk membuatnya senang, dan ia mengakhiri kalimatnya dengan kekehan menyebalkan namun menawan bagiku.

Dan aku ingin membuatnya senang sebanyak apapun walau dari bawah sini sekalipun.

Suara perut kembali menguar, aku tidak bisa untuk berpura-pura tidak mendengarnya dan berakhir mengabaikannya. Lagipula Nyonya Heinrich sudah bilang kepadaku untuk tetap hidup, sebagaimana hari-hari sebelumnya. Jadi kuputuskan untuk tetap makan, meskipun nafsu satu pun tidak ada.

Berjalan ke dapur, aku menemukan ponselku di atas meja ruang televisi. Keadaannya dalam keadaan mati, maka dari itu kutekan tombol power sambil tetap melangkah. Video default yang menampilkan merk dari ponselku berakhir cukup lama dari yang biasanya. Kuketuk layarnya menggunakan ruas jari telunjukku, hal yang kuyakin cukup membantu mempercepat prosesnya yang agak melambat.

"Ish!" ponselku tak kunjung menunjukkan kondisi baiknya. Ah, ini menyebal—

"Pfft, pagi-pagi begini sudah cemberut."

Deg!

Tunggu sebentar.

Suara itu sangat sial terlampau familiarnya, kekehan setelahnya juga. Mendengarnya kembali seperti sudah satu dekade terlewati tanpanya. Rasa rindu yang sudah memenuhi setiap ruang di dada menyeruak bersamaan seperti ledakan. Berdampak pada air mataku yang turun dalam diam. Aku.. aku benar-benar tidak bisa berkata bahkan berpikir apapun.

Sampai kedua ujung sandal rumah yang bertemu dengan ujung sandal rumah milikku masuk dalam area pandanganku. Mengacaukan pikiranku.

Waktu seperti benar-benar melambat. Aku perlahan mendongak, takut-takut, mengalihkan atensiku dari ponsel menuju apa yang—tidak, seseorang yang kini berada di hadapanku.

Dan itu benar dia.

Dia yang beberapa hari lalu masih mengadu argumen denganku. Dia yang keesokan paginya ditemukan terbaring dalam posisi fetal, memeluk bagian perutnya yang penuh noda kecokelatan di atas genangan cairan senada yang sudah mengering. Dia yang kemarin raganya kembali pada bumi, menghilang untuk selamanya.

Tapi.dia.di.sini.sekarang!

"Jien—" aku sudah tak bernafas. Kedua tangan miliknya menepuk kedua bahuku.

"—Kenapa kau menangis, hm?" aku sudah tak menapak. Salah satu tangannya berpindah, mengapit daguku dengan jari-jarinya untuk mengarahkan wajahku agar lurus dengan wajahnya.

Selanjutnya, aku tak dapat menahan lagi. Jadi kupeluk langsung dirinya, mengalungkan dengan erat kedua tanganku di tengkuknya dengan gera
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.