Notes

@pIuviosus - M010538 - G2

Matrial Art Class - Shito Ryu
Shito-ryu diciptakan oleh Kenwa Mabuni pada tahun 1934. Mabuni mulai belajar Shuri-te (bela diri Okinawa) sejak usia 13 tahun. Ia belajar dari dua guru yaitu Anko Itosu dan Kanryo Higaonna, dan belajar "hard-soft" style karena kedua guru itu memiliki metode dan penekanan yang cukup berbeda. Itosu mengajarkan teknik dengan gerakan lurus dan kuat, sedangkan Higaonna menekankan pada gerakan memutar dan metode bertarung pendek.
Gaya Shito-Ryu dikenal memiliki keahlian dalam bermain jurus (kata). Shito-Ryu memiliki 30 sampai 40 jurus. Shito-ryu merupakan karate dengan teknik kombinasi, yang bermaksud menyatukan dua dasar karate. Di satu sisi, shito-ryu memperlihatkan kekuatan fisik dan sikap yang kuat yang merupakan turunan dari gaya Shuri-te seperti Shotokan dan Shorin-ryu. Di sisi lain, shito-ryu juga memiliki gerakan memutar dan gerakan delapan arah, kekuatan perpanasan, dan karakterisktik "hard and soft" dari gaya Naha-te seperti Goju-ryu dan Uechi-ryu.
Shito-ryu mengembangkan 5 metode pertahanan yang dikenal dengan Uke no go gensoku, yaitu:
- Rakka (falling petals)
- Ryusui (running water)
- Kusshin (elasticity)
- Ten'i (transposition)
- Hangeki (counter-attack)
Shito-ryu modern juga menitikberatkan pemanasan. Shito-ryu menekankan kecepatan, dan Pertarungan bisanya dimulai dengan sikap yang lebih tinggi dan jelas dibanding Shotokan.

Martial Art - Shotokan
Shotokan (松濤館流 Shōtōkan-ryū) adalah sebuah aliran karate yang dikembangkan oleh Gichin Funakoshi (1868–1957) dan anaknya Gigo (Yoshitaka) Funakoshi (1906–1945). 
Gichin merupakan salah satu master karate (selain Kenwa Mabuni dan Chōki Motobu) yang memperkenalkan karate ke pulau utama Jepang pada tahun 1910-an dan 1920-an. Namun, anaknya lah, Gigō Funakoshi, yang lebih banyak berperan mempopulerkan karate. 
Funakoshi mendemonstrasikan karate di berbagai universitas. Contohnya Universitas Keio dan Universitas Waseda.
Funakoshi banyak memiliki murid yang melanjutkan perjuangannya mengajarkan karate Shotokan setelah kematiannya pada tahun 1957.
terdapat tiga teknik ;
Kihon (teknik dasar), 
>Kata(jurus) dan 
> Kumite (pertarungan).
dan pada Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk menggunakan senjata seperti tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).
yang pertama kihon;
Kihon (基本:きほ) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.
Yang kedua, Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.
terakhir,Kumite(組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan".Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga,lebih dikenal denganKumite Shiai atau Kumite Pertandingan.
26 kata aliran Shotokan ;
Heian; HEIAN SHODAN, HEIAN NIDAN, HEIAN SANDAN, HEIAN YONDAN, dan HEIAN GODAN
tekki; ada TEKKI SHODAN, TEKKI NIDAN, dan TEKKI SANDAN
BASSAI-DAI, BASSAI-SHO, KANKU-DAI, KANKU-SHO, JITTE, HANGETSU, EMPI, GANKAKU, GION, CHINTE, UNSU, SOCHIN NIJUSHIHO, GOJUSHIHO-DAI, GOJUSHIHO-SHO, MEIKYO, WANKAN, dan terakhir JI'IN.