Notes

-; Plot Kedatangan
-; Waktu menyesuaikan
-; Solo Plot

Sinar matahari masuk melalui celah - celah tirai jendela, cahaya itu mengenai wajah seorang gadis yang masih terbuai dalam mimpinya. Gadis itu masih menikmati saat saat nyawanya masih melayang di dalam dunianya sendiri. Namun ketenangannya terusik saat sinar itu menyilaukan matanya. Mau tak mau gadis itu harus bangun dari tidur panjangnya.
Gadis itu meregangkan otot - otot lengan dan lehernya. Lalu menghirup udara pagi yang sangat segar.
"Aku masih ngantuk, lebih baik kembali tidur. Lagi pula ini 'kan akhir pekan" Gadis itu menjatuhkan dirinya di atas kasur yang empuk.

Namun ia teringat akan sebuah amplom berisikan karcis yang di kirim seseorang tidak di kenalnya semalam.

Pikiran itu membuatnya benar benar terusik dan bangun dari posisi tidurnya.
Karcis kapal menuju Mahoutokoro. Begitulah tulisan yang tertera di amplop tersebut.

Setelah mencari informasi tentang Mahoutokoro, akhirnya dia membulatkan tekat untuk mencari ilmu dan mempelajari hal hal yang belum pernah dia pelajari.

Mahoutokoro adalah satu-satunya sekolah sihir di Asia Timur. Mahoutokoro mendidik muridnya untuk lebih fokus mempelajari spiritual kuno dan sihir elemental, juga mempelajari sihir yang murni dari alam sekitar.

------------------------------------------------------------------
Carina terbang pukul enam esok harinya. Suara desiran pesawat yang mendarat dan take off terdengar jelas di telinga Carina. Saat ini dia berada di salah satu bandara internasional Di Amerika. Perjalanan Amerika - Jepang sekitar 11 jam dengan jarak terbang sekitar 11.000 km, melintasi lautan Pasifik, lautan Bering.
Akhirnya tiba di Jepang.
Tujuan selanjutnya yaitu, menuju stasiun kereta api dengan jalur rel Kitakinki Tengo, dengan jalur perjalanan Miyazu, Kyoto.
Hampir dua jam dalam perjalanan di gerbong kereta, sampailah di stasiun kereta Amanoshidate, Kyoto.
Perjalanan Carina kali ini sangat melelahkan, di tambah dengan berjalan kaki menuju Amanoshidate Sandbar. Namun rasa lelah, penatnya terbayarkan pemandangan yang memanjakan matanya itu.
Carina terlalu gembira sekaligus tegang sehingga dia tidak menyadari sebuah kabut tebal menyelimuti pulau nan cantik itu, yang di sertai dengan datangnya kapal kuno, antik. "Pejalanan sesungguhnya di mulai" gumamnya.

Kurang lebih satu setengah jam dia berlayar kapal kuno antik itu bertepi di pantai Onogoro dan di sambut dengan "makhluk" yang unik, beberapa menyebutnya Hantu Lentera Kertas yang memiliki nama Burabura dengan sifat yang ramah dan baik hati memandu Carina menuju kastil Mahoutokoro.