Notes

— SWM Draft (Seojun) —

Scene 3:

iya ... ini salah satu staff UKS, namanya Lim Yoona, beri salam. 

(@cna_ayarin)

Kejadian tidak terduga terjadi, Seojun harus mengantarkan sosok gadis yang pagi tadi sempat ia marahi. Bersama dengan Lina, keduanya hendak memasuki ruangan kelas; tempat di mana gadis Jung itu akan menimba ilmu selama kurang lebih satu tahun lamanya.

Seojun yang mendapati Yoona menyapa kedua insan tersebut akhirnya harus menghentikkan langkah tepat di depan kelas. Tentu saja guna menjawab pertanyaan yang diberikan gadis yang berprofesi sebagai penjaga UKS itu.

Seojun mengangguk atas pertanyaan yang dilontarkan. "Iya ...," jawabnya. Lantas, menaruh arah pandang kedua mata pada Lina. "Ini salah satu staff UKS, namanya Lim Yoona. Beri salam," imbuh Seojun menambahi dengan ucapan yang sarat akan sebuah perintah.

(@AN_Jaekyung96)

###

Kita mulai pelajarannya … (mulai mengajar dan menuliskan sesuatu di papan tulis)

(@CM_Myungsoo)

Setelah memberikan perkenalan dan menyuruh anak baru itu duduk, selesailah tugas Seojun untuk sementara waktu. Kedua tarsal sang adam bergerak menuju meja miliknya, mengambil kapur yang akan menjadi medianya dalam menyampaikan materi yang akan diberikan.

Seojun menatap para murid barang sejenak waktu, mengedarkan pandangan pada seisi kelas. "Kita mulai pelajarannya ...," ujar sang taruna sebelum bergerak menuju papan tulis. Mulai menulis beberapa materi sebelum disampaikan secara lisan.

(Lupa yang jadi Ryu siapa)

###

(mendengar lina dan ryu) Hei dua anak tahu! Diam lah, atau nasib kalian saya keluarkan dari kelas!

Tatkala Seojun menulis materi pelajaran hari itu di papan tulis, samar-samar terdengar memasuki rungu—sebuah intrupsi yang mengganggu fokus atensi sang adam. Tentu saja hal itu membuat Seojun merasa jengkel sebab dianggap menggangu jam pelajaran.

Kuasa yang tengah bergerak terhenti, tak melanjutkan apa yang dilakon. Seojun menghela napas seraya menutup mata; menahan amarah yang mulai bergejolak. Lantas, pria yang berprofesi sebagai seorang guru itu menoleh. Mendapati sosok Lina dan Ryu yang tengah mengobrol.

"Hei, dua anak tahu!" seru Seojun menghentak seraya berkacak pinggang. Tatapan sarat akan ketidaksukaan yang terpancar jelas. "Diam lah, atau nasib kalian saya keluarkan dari kelas!" ancam sang guru, menunjuk kedua insan yang tengah menjadi objek kemarahan secara bergantian.