Notes

Kisah Kejadian Sihir yang Terjadi di Rumah

Sore itu ayah kami pulang dan membawakan hadiah untukku dan adikku, tapi hadiah kami berbeda. Aku mendapatkan boneka beruang dan adikku mendapatkan boneka lumba-lumba. Adikku menginginkan boneka milikku, namun aku tidak mau memberikannya. Kemudian ayah merapalkan suatu mantra dan bam keduanya menjadi boneka kembar yang mirip, kami pun tidak berebut lagi. Mantra yang di rapalkan ayah adalah Geminio.

Saat itu aku menemukan adikku yang sedang menangis di kamarnya lalu aku bertanya padanya kenapa ia menangis, ternyata ia telah merusakan radio berbentuk hello kitty milikku. Karena ia sudah jujur, aku tidak bisa marah padanya. Aku pun ikut menangis lalu ibu menghampiri kami dan bertanya. Aku hanya menunjukkan radioku yang sudah tidak berbentuk itu. Ibu pun tersenyum dan merapalkan mantra reparo dan radioku kembali seperti semula.

Malam itu aku dan adikku masih asik bermain-main, tiba-tiba saja ruangan menjadi gelap adikku pun berteriak. Aku menyipitkan mataku saat tiba-tiba ada suatu cahaya dari anak tangga. Ternyata ibu mnghampiri kami dengan tongkatnya yang bercahaya. Kami pun menghampiri ibu dan aku bertanya. Lalu ibu merapalkan Nox cahaya itu mati kemudian ibu kembali merapalkan Lumos. Cahaya pun kembali menerangi ruangan.

Hujan sudah reda, aku dan adikku pun kembali bermain di luar. Ketika sedang asik berlarian kakiku menginjak batu berlumut yang membuatku tergelincir lenganku tertimpa tubuhku sendiri. Ibu pun menghampiriku dan membawaku duduk di teras rumah, namun lenganku terasa nyeri. Lalu ibu mengusapnya pelan dan aku ingat mantra yang dirapalkan ibu 'Brackium Emendo'. Mantra yang membuat lenganku sembuh.

Sore itu aku berada di halaman belakang melempar-lemparkan bola yang ada di genggamanku lalu menangkapnya lagi. Tanpa kusadari aku melemparkannya terlalu tinggi membuat bola tersebut tersangkut pada pohon rimbun disudut halaman. Kebetulan ayah sedang berada diteras sambil menikmati kopinya. Aku pun segera berlari kecil ke arah ayah, memintanya untuk mengambilkan bola tersebut. Alih-alih mngambilnya, ayah hanya merapalkan suatu mantra yang membuat bolaku menghampiri ayah. Aku tersenyum saat menerima bola yang diberi ayah sambil bergumam pelan mantra yang ayah rapalkan tadi, Accio.

Gizelle Maylaffayza McGonagall
( jigizelle - 4th - 655 - Ministry )