NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

1902, Busan.

Seorang wanita tengah berjalan tertatih-tatih kala sebuah kericuhan di daerahnya terjadi. Entah karena apa, namun untuk seseorang yabg tengah mengandung, bahkan hampir melahirkan seperti dirinya, itu adalah masalah besar. Terlebih, suaminya turut serta dalam kericuhan tersebut. Sejak dulu, suaminya itu memang bukan orang yang bertanggung jawab. Sehingga wanita itu harus menanggung sebuah beban.

.
.
.
.

Dan bahkan, melahirkan anak yang dikandungnya seorang diri sebelum sebuah Bom meledak dari kejauhan dan menyebabkan gedung terbentuk menjadi serpihan-serpihan. Dan serpihan tersebut mengenai kepala wanita itu hingga meninggal. . .

1907, Seoul

Seorang gadis berumur 5 tahun tengah membersihkan halaman sebuah rumah yang cukup besar. Ia terus berpikir, apakah sebuah keberuntungan ia dapat hidup, atau sebaliknya.

Kedua netranya menelik sekitar, seolah menyapu pandangan. Hingga netranya terpaku pada seorang pria dengan pakaian yang cukup rapi berdiri dihadapannya. Sesekali netranya menelik wanita pemilik Panti Asuhan yang selama ini menjadi tempat tinggalnya tepat di dekat pintu.

"Seunghwa, aku ayahmu. Mari pulang?" Ucap seorang pria dengan suara beratnya.

Kini dahinya berkerut sedikit, sudah 5 tahun ia hidup dan ayahnya baru mencarinya?
Mungkin karena Panti Asuhan yang dalam masa ini memang kekurangan dana untuk menampung semua anak-anak korban kericuhan 5 tahun yang lalu, sehingga ingin mengurangi beban Panti Asuhan. Ya, dirinya adalah beban itu.
Ia pun ikut pulang bersama orang yang mengaku Ayahnya.

1923, Seoul

Bukan hal biasa lagi jika Ayahnya pulang dengan mabuk-mabukan, dan dirinya yang sedang merapikan rumahnya, ditarik oleh Ayahnya itu.

"Kau akan kubawa ke tempat yang sangat indah."

Ia mengerutkan keningnya. Ayahnya selalu saja menyiksa ketika mabuk, dan sekarang berbicara lembut? Dan bahkan menyuruhnya berpakaian bagus.

Ia hanya menuruti kemauan Ayahnya, hingga akhirnya ia di bawa ke sebuah tempat yang gelap, dengan orang-orang ber jas hitam yang sepertinya mereka semua orang yang memiliki uang banyak.

Tatapan mereka seolah ingin memakannya, ia terkejut mendengar kenyataan bahwa Ayahnya sendiri akan menjualnya. Ia pun melangkahkan kakinya mundur perlahan, dan berlari meninggalkan tempat itu. Entah bagaimana caranya, ia harus pergi dari tempat itu. Dan beruntungnya, ia menemukan cahaya terang, ia sudah di luar namun seseorang menariknya dan membungkam mulutnya.

"Ssst, diamlah. Bergerak sedikit kita akan tertangkap." Ucap seseorang dari belakangnya. Suara orang yang cukup berumur baginya. Dan orang tersebut menembakkan sesuatu yang membuat kaki orang-orang itu jatuh tersungkur. Namun masih dalam keadaan tersadar.

Ia berbalik dan menatap seseorang berpakaian serba putih, seperti seorang dokter. Ia pun segera berterima kasih dengan cara membungkukan tubuhnya.

"Hidup adalah pilihan, hidup, atau mati." Ucap pria itu, dirinya yang sedang membungkuk pun menatap pria itu yang berjalan menjauh. Entah kenapa, ia mengikutinya.

"Kau bisa membunuh seseorang? Bunuhlah aku. Aku sudah tidak tahan untuk hidup." Ucapnya pada pria itu. Ia memang sungguh tidak tahan dengan hidupnya.

"Kau sangat berguna, ingin ikut denganku?"

"Kumohon. . . Bawalah aku pergi dari tempat ini. . ." Air matanya tanpa sadar terjatuh, mengalir pada wajahnya. Entah apa yang terjadi nanti, ia hanya ingin keluar dari tempatnya.

.
.
.
.

Entah perjalanan tersebut memakan waktu berapa lama. Yang ia tahu, ia sudah berada di dalam rumah yang amat besar. Dan lagi, bau obat yang sangat menyengat. Tubuhnya terbaring di sebuah tempat tidur yang di khususkan untuk pasien. Tangannya serta kakinya terikat.

Pria itu menunjukkan suntikan dengan cairan aneh di dalamnya, wajah pria itu tersenyum.

"Tidak apa-apa. Kau nampak lelah, mulai sekarang, kau adalah Anakku. Kau paham?" Ucapnya seraya menyuntikkan cairan tersebut.

Matanya kini memerah, gigi taringnya memanjang. Bahkan ikatan yang ada pada tangan serta kakinya terlepas. Matanya kembali normal, namun masih merasakan pusing di seluruh kepalanya.

"A-apa ini. . . ."

"Welcome, Venette Lucia Stanley."

     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.