Notes

CITIZEN APPLICATION
FOR GANGNAM ( BRONZE GODS )

Nama Karakter : Jeon Shiwoo
Place, D.O.B : Busan, 13 Januari 1988.
Divisi : Bronze God
Pekerjaan : Lawyer, Detective
Face Claim : 1. Yang Yang ( Chinese Actor ) 2. Ahn Jaehyun

Alasan Join
IC : Shiwoo ke Gangnam dengan tujuan mencari tahu perihal keberadaan sang adik. Pun membawanya kembali ke Busan.
OC : CA city-crime yang bertahan cukup lama, menandakan adminnya yang kompeten.

Plot Pelamaran :

- Kantor Hukum Gangnam
- Adjusted Time and Date

"Jeon Shiwoo?"

Suara wanita paruh baya dalam setelan hitam yang duduk di hadapan pria berusia 30 tahun itu sibuk membolak balik berkas di tangannya. Wanita itu adalah Kim Siyoung, Kepala Advokat.

Jeon Shiwoo, begitu namanya dipanggil, serta merta membungkuk 90°, tak lupa mengukir senyum di wajah.

"Usiamu terbilang muda, untuk mendapatkan penghargaan sebanyak ini." Wanita itu berdeham, lantas meletakkan berkas di tangan ke atas meja. Sorot matanya, dibalik kacamata yang membingkai wajah itu nampak lelah.

"Perkenalkan dirimu dalam satu kalimat, alasan yang membuatmu pindah ke Kantor Advokat Gangnam, keahlian yang anda miliki. Juga kelebihan dan kelemahanmu. Serta alasan yang membuat kami-- pihak Kantor Advokat Gangnam menerimamu disini."

Shiwoo tertegun. Mendeskripsikan diri dalam satu kalimat? Rasanya sulit.

Sementara otak Shiwoo berputar, merangkai kata yang tepat, wanita itu kembali berdeham. Jemarinya yang mulai menampakkan tanda-tanda penuaan itu meraih cangkir berisi teh di atas meja.

"Saya Jeon Shiwoo, berasal dari Busan. Saya mendapatkan gelar sarjana dari Yonsei, lulus Ujian Profesi Advokat dengan skor tertinggi." Jeda sejenak sebelum melanjutkan, "Satu kalimat yang mendeskripsikan diri saya secara menyeluruh adalah; saya kompeten."

Saya kompeten. Shiwoo puas dengan kata-katanya sendiri. Sungguh.

"Kompeten, itu keahlian saya yang mencakup banyak hal. Seorang pengacara pastilah memiliki keahlian dalam berbicara, mampu berpikir kritis dan analitis. Namun tidak semua-- kompeten."

Sorot mata Kim Siyoung yang semula tertuju pada cangkir tehnya, beralih pada sepasang iris kembar Shiwoo. Sebelum pria itu kembali bersuara.

"Seperti yang anda lihat di CV saya. Di kantor sebelumnya, saya adalah pengacara dengan win rate tertinggi. Dan saya adalah pengacara yang menangani kasus pembunuhan Ratu Skotlandia di Korea Selatan."

"Iya, saya tau. Berita hangat di koran dan televisi tahun lalu." Kim Siyoung menimpali.

"Benar. Sedangkan kekurangan saya?" Senyumnya mengembang, dengan satu alis terangkat. "Jika dikatakan secara gamblang, saya tidak punya kekurangan yang bisa menghancurkan karir saya di bidang hukum."

Kim Siyoung tertawa, dia suka kepercayaan diri yang dimiliki Shiwoo. Kaum muda yang optimis.

"Namun, saya tidak begitu lihai bekerja dalam tim, saya lebih suka mengerjakan semuanya sendiri. Terkadang, saya begitu perfeksionis hingga membebani orang di sekeliling saya."

Kim Siyoung mengangguk sembari melipat kedua tangannya di depan dada, "Lalu, apa alasan kami harus menerima anda?"

Shiwoo menghembuskan nafas berat. Ini dia, pertanyaan krusial.

"Seperti yang saya bilang sebelumnya," Ekspresi Shiwoo berubah tegas, "Saya kompeten."

Berakhirlah wawancara Shiwoo dengan Kim Siyoung. Pria itu resmi diterima bekerja disana, setelah dua kali ditolak.

BACKGROUND STORY
BACKGROUND STORY

Jeon Shiwoo memiliki segalanya. Karir yang cemerlang, keluarga yang harmonis dan wajah tampan.

Dia adalah pria yang menjadi kandidat nomor satu; 'pria paling suami-able di Busan.', berkat semua kesempurnaan yang dimilikinya.

Shiwoo tumbuh menjadi pria yang sombong, karena dia memang pantas sombong. Namun, Tuhan seolah menegur dirinya dengan kasus pembunuhan yang melibatkan sang adik sematawayang 2 tahun lalu.

Adiknya itu divonis sebagai tersangka. Namun, usianya yang masih dibawah umur, 15 tahun. Membuat sang adik tidak dipenjara, melainkan ditahan di rumah. Dengan psikiater yang rutin datang ke rumah, bertujuan memperbaiki mental sang adik yang dianggap 'rusak'.

Semuany berjalan lancar. Hingga, sang adik tiba-tiba saja menghilang dari rumah. Hal itu tentu saja menjadi sorotan; PEMBUNUH DI BAWAH UMUR, JEON SIRA HILANG.

Namun, entah karena alasan apa-- yang Shiwoo pun tidak mengerti, berita itu tiba-tiba saja surut. Namun, Sira masih belum ditemukan.

Hingga seseorang berkata pada Shiwoo, adik sematawayangnya itu telah direkrut oleh Black Shadow. Dicuci otaknya, dan dididik sebagai weapon dealer disana, dengan identitas baru.

Shiwoo pun memutuskan kembali kesana, untuk membawa kembali sang adik.