NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Hidup di kota besar itu penuh perjuangan, begitu kata orang-orang. Apalagi dengan status sebagai pelajar dan mempunyai seorang ibu yang sakit keras. Bukan hanya harus menghidupi diri sendiri dan sang ibu, biaya perawatan di rumah sakit juga harus dipikirkan.

Tanpa sadar Gerald menghela napas. Matanya menatap keseluruhan gedung SMK Nusa Bangsa yang lumayan luas dan megah. Walau sudah berulang kali ia menolak untuk melanjutkan sekolah, ibunya tetap bersikeras agar Gerald melanjutkan pendidikannya. Padahal, Gerald pikir ia harus lebih mengutamakan kesehatan ibunya dibanding bersekolah.

Teringat kalau ia belum mengetahui dimana letak kelasnya, Gerald tanpa pikir panjang menepuk bahu seorang gadis. Saat gadis itu menoleh dan tersenyum, Gerald dapat merasakan dengan jelas jika dirinya mendadak gugup, seakan saat ini hanya ada dirinya dan gadis itu saja tanpa orang berlalu-lalang di sekitar mereka.

“Murid baru? Kau pasti mencari kelasmu dimana, iya kan?”

Gerald seketika tersadar, merasa malu karena terlalu lama menatap keindahan ciptaan Tuhan di hadapannya ini. “Y-ya… kelas 11-B, kau tahu dimana?”

Matanya menangkap jelas bagaimana senyum sumringah dan ekspresi bahagia sang gadis, entah apa yang membuatnya sebahagia itu. Apakah kelas 11-B adalah kelas yang istimewa? Gerald menyimpan pertanyaan tersebut dalam benaknya sendiri, enggan untuk bertanya.

“Kebetulan aku juga akan kesana, ayo kak!”

Dengan itu, keduanya berjalan beriringan. Ternyata namanya adalah Sofia, dan dia adalah adik kelas Gerald. Beberapa kali keduanya berbincang dan tertawa, bahkan tampak seperti dua orang teman yang sudah lama tidak bertemu dibandingkan dua orang yang baru saja mengenal. Hingga tidak sadar mereka sudah sampai di tempat tujuan mereka.

“Nah, ini dia kelasnya- eh, Kak Hary!” Sofia melambaikan tangan dan melangkah memasuki kelas tersebut. Meninggalkan Gerald yang memperhatikan interaksi Sofia dengan seorang lelaki yang dipanggil Hary itu.

Sofia memberikan susu kotak kepada Hary dengan senyuman lebar, dia memang sudah lama menyimpan perasaan suka pada seniornya yang satu ini. Sementara Hary hanya tersenyum dan menerima susu kotak itu, sudah terbiasa dengan beberapa adik kelas perempuan yang mendatanginya seperti ini.

“Terima kasih Sofia.”

Hary memang mengucapkan terima kasih pada gadis itu, tetapi matanya justru menatap ke arah Gerald yang masih berdiri di depan pintu.

• • •

Kantin saat ini tampak ramai, hampir semua meja sudah dipenuhi oleh murid-murid beruntung yang datang paling cepat ke tempat ini. Gerald membeli sepiring nasi goreng dan menatap ke seluruh kantin. Hanya ada satu meja yang ditempati oleh satu orang, yaitu Hary. Namun, Gerald mendadak ragu karena murid lain saja segan untuk satu meja dengan lelaki itu.

Tak disangka, Hary justru memanggil Gerald untuk duduk bersamanya. Dengan gugup dan sedikit rasa takut, Gerald menghampiri meja Hary. Ia memilih untuk segera makan tanpa membuka percakapan apapun ataupun mengucapkan terima kasih.

“Sofia cantik ya.” Celetukan Hary membuat Gerald mendongakkan kepala, mengernyit heran karena tiba-tiba lelaki dihadapannya membahas soal Sofia.

“Kau berniat mengencaninya?” Gerald akhirnya menyuarakan pemikirannya. Sedikit penasaran juga bagaimana perasaan Hary terhadap Sofia melihat bagaimana perjuangan gadis itu untuk dekat dengan Hary.

Tidak terduga, Hary justru terkekeh pelan, “Aku terlalu sibuk bekerja, tidak ada waktu untuk mengencani siapapun.”

Jawaban Hary membuat Gerald membulatkan mata, “Kau bekerja? Dimana? Apa gajinya besar? Mereka mau menerima anak sekolah seperti kita?”

Perubahan topik yang sangat cepat membuat Hary agak terkejut. Tidak menyangka kalau Gerald justru akan bertanya mengenai pekerjaannya dibanding melanjutkan topik tentang gadis yang ia suka. Sedikit banyak, Hary ragu apakah ia harus menjawab dengan jujur atau tidak.

“Kau sedang membutuhkan uang ya? Ikut saja denganku.”

Jawaban Hary membuat Gerald tersenyum lebar, “Kau serius aku boleh ikut?”

“Asal kau tidak menyesal saja setelah itu.”

Gerald menggeleng cepat, ia sangat memprioritaskan kesehatan ibunya saat ini. Tanpa menyadari kalau pekerjaan ini akan banyak membawa perubahan dalam hidupnya.
• • •

Gerald tidak pernah mengetahui bagaimana sistem kerja dunia malam selama hidupnya, namun Hary berhasil membuatnya mengetahui semua itu. Termasuk adanya sebuah bar di kota Jakarta yang tidak pernah Gerald ketahui sebelumnya. Dan pekerjaan yang diberikan Hary ternyata pekerjaan yang mudah dan tidak membahayakan.

Hanya perlu duduk dan mengobrol dengan para wanita sampai mereka mabuk, kemudian ia bisa mendapatkan uang. Gerald bersyukur karena dengan ini dia bisa membayar biaya perawatan rumah sakit ibunya.

“Dimana Hary?” Pertanyaan itu membuat Gerald sedikit bingung karena ia sendiri tidak tahu dimana keberadaan teman sekolahnya itu. Maka ia hanya menggeleng sebagai jawaban.

Brandon dan Jay adalah dua orang yang harus dijauhi Gerald, itu kata Hary. Namun Gerald pikir, ia tidak harus selalu mendengarkan kata Hary kan? Lagipula, Hary sedang tidak datang malam ini dan ia adalah lelaki dewasa yang bisa menjaga diri sendiri.

“Kau mau uang tambahan?” tanya Jay tiba-tiba.

Entah apa yang ada di pikirannya saat ini, Gerald tanpa sadar menganggukkan kepala.

• • •

Orang bilang penyesalan selalu datang di akhir, dan sayangnya kini Gerald merasakan penyesalan yang luar biasa. Bukan karena bayaran yang kecil, tetapi karena pekerjaan yang baru saja ia lakukan membuat seorang gadis jatuh mental dan harus dirawat di rumah sakit karena kasus pelecehan.

“Aku harus melaporkan diriku ke polisi…” gumam Gerald dengan tangan bergetar.

“Jangan bodoh, Gerald!” teriak Hary kesal. Ia mendudukkan diri di sebelah Gerald kemudian menyerahkan kaleng minuman soda kepada Gerald, “Polisi tidak akan mencium ulah kita, percaya padaku.”

“Tapi, gadis itu menjadi gila!” Gerald balas berteriak. Tangannya menjambak rambutnya sendiri dan air mata tiba-tiba saja turun mengaliri pipinya. Dia merasa luar biasa bersalah karena membawa gadis yang mabuk itu ke hotel tanpa tahu jika ini termasuk tindak penculikan, bahkan pemerkosaan.

Hary menghela napas, meneguk isi minuman soda tersebut, “Sudah kukatakan agar jangan menyesal setelah mengetahui pekerjaanku, tapi kau tidak mau mendengarkan. Peringatan kedua untuk tidak dekat dengan Brandon dan Jay juga tidak kau dengarkan.”

Mata Gerald bergerak tak tentu arah, dia tidak ingin disalahkan, tetapi semua yang dikatakan Hary adalah benar. “Kau juga harus menyerahkan diri ke polisi,” sambung Gerald, sontak membuat Hary tertawa keras.

“Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apa yang kau lakukan, Gerald. Aku tidak melakukan kesalahan apapun. Sudahlah, tenangkan dirimu dan jangan bertindak bodoh,” balas Hary.

Gerald menggelengkan kepala, ia berdiri lalu segera pergi dari rumah temannya itu. Mengabaikan Hary yang terus berteriak memanggil namanya dan menyuruhnya berhenti.

• • •

Cahaya matahari pagi membuat Gerald mengerjapkan matanya, berusaha menyesuaikan pandangannya dengan sinar yang masuk melalui jendela. Ia mendongakkan kepala dan menyadari jika dirinya berada di rumah sakit tempat ibunya dirawat.

“Remaja saat ini semakin menggila saja.” Suara sang ibu membuat Gerald mengernyit bingung lalu menoleh ke arah televisi di ruangan tersebut.

Matanya membulat membaca nama “Sofia” terpampang disana sebagai seorang korban pemerkosaan dan pembunuhan. Gerald menelan ludah kasar, jantungnya seakan berhenti berdetak saat melihat sang pelaku, karena menyadari jika pelaku kejahatan itu adalah temannya sendiri, Hary.

Gerald segera mencari ponsel miliknya dan mendapati 10 panggilan tak terjawab dari Sofia, serta sebuah pesan dari Hary. Pesan itu membuat Gerald nyaris kehilangan kemampuan untuk berdiri tegak, “Sampai bertemu di penjara.”

• • •

Sudah 5 menit sejak kedatangan Gerald, dan dia hanya terus menunduk tanpa mau menatap Hary. “Kalau kau tidak mau bicara, sebaiknya kau pulang.”

“Bagaimana Sofia bisa datang ke rumahmu dan terbunuh?” Gerald akhirnya menyuarakan pertanyaannya dan membuat Hary terkekeh pelan. “Dia menyukaiku, jadi saat aku mengatakan untuk menemuiku di rumah dia langsung menyetujuinya.”

Gerald mengepalkan tangannya, “Kenapa harus Sofia?”

“Kau menyukainya?”

Pertanyaan itu membuat Gerald terdiam, merasa ragu untuk menjawab. Sementara Hary menatap kecewa Gerald, merasa jika satu-satunya orang yang ia anggap teman bahkan tidak mempercayainya untuk menjadi tempat bercerita.

“Kau bahkan tidak percaya padaku, tidak mau mendengarkanku, dan terus bertingkah seperti seorang pengecut.”

“K-kenapa kau sengaja membunuh Sofia?” Gerald menemukan suaranya bergetar saat menyuarakan pertanyaan tersebut.

“Jawaban mana yang ingin kau dengar, karena kau bilang akan menyerahkan diri atau karena kau memintaku untuk menyerahkan diri?”


END
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.