Notes

PLOT AUDITION
AN ENTERTAINMENT


Song : Good Day - IU(Lee Ji Eun)

AUDITION PLOT

Song : Good Day – IU(Lee Ji Eun)

Seorang gadis bertubuh tinggi dengan busana sopan dan rambut tergerai menambah kesan tersendiri bagi sang puan yang sedang berjalan menasuki sebuah gedung besar di kawasan Cheongdam-dong, Gangnam. Gadis itu melangkahkan kedua tungkai jenjang miliknya dengan pasti menuju ruang tunggu. Melihat beberapa orang tengah menunggu, gadis yang kerap menunjukkan sisi aegyo-nya menduduki salah satu bangku yang tersedia disana lalu menunggu namanya terpanggil oleh seseorang disana.

Terlihat gugup kenya itu mencoba untuk merapikan rambut dengan sela-sela jemarinya, mengatur deru nafas dan tak lupa untuk selalu tersenyum ramah kepada semua orang. Sembari menunggu ia mencoba menyanyikan satu lagu dengan suara yang pelan hingga hampir tidak terdengar oleh peserta lain dengan tujuan agar tidak terlalu membuat keributan disana.

“Kim Chelsea.”
Sebuah panggilan yang membuat dara bersurai panjang itu bangkit dari bangku yang ia duduki saat itu. Ia sedikit merapikan pakaian dan tata rambutnya serta tak lupa menarik nafas panjang agak tidak terlalu gugup karena ini kali pertama bagi sang puan mengikuti sebuah audisi di negara yang baru saja ia tempati. Dengan langkah yang pasti dan raut wajah sangat percaya diri sang gadis berjalan menuju sumber suara di ruangan audisi. Ia berdiri di tengah-tengah ruangan dengan posisi tubuh menghadap ke arah juri.

Memulai dengan sebuah senyuman ceria.”Hello, let me introduce my self. Nama saya Kim Chelsea you or can call me Chels, hm.. umur saya 21 tahun,” Ucapnya kembali tersenyum setelah memperkenalkan dirinya. Tak lupa membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormatnya kepada para juri. Chels mengambil mic yang telah disediakan oleh panitia kemudian mulai memasang ekperesi cerianya saat latar musik mulai terdengar.
Kedua tungkai melangkah ke depan secara bergantian dan seirama dengan intro yang dimainkan, gadis itu mengedipkan mata kanannya dengan lengkungan senyum yang masih setia menghiasi roman dan mulai mendekatkan mic pada bibirnya.


“Eojjom ireoke haneuren deo paran geonji,” Suara alunan dari gabungan beberapa alat musik pengiring mengisi jeda pada bait tersebut.
“Oneulttara wae barameun tto wanbyeokhanji,” Instrumen yang sama kembali mengisi jeda pada bait bagian kedua.


Langkahnya terhenti saat soprannya mulai terdengar menyuarakan nada alto sambil menggerakkan tubuhnya sesuai dengan suara yang ia keluarkan.
Gadis itu mulai melanjutkan langkahnya. “Geunyang moreuneun cheok..hana motdeureun cheok ..jiwobeorin cheok ttan yaegil sijakhalkka~” Lantunan suaranya terdengar sangat merdu saat nada terakhir yang ia ucapkan, telapak tangan kanan ia buka dan didekatkan pada sisi bibirnya seraya membisikan sesuatu.

“Amu mal motae immatchulkka~”Chels melanjutkan setiap melodynya sesekali ia memindah langkah-langkahnya kekiri dan ke kanan hingga gadis itu sampai pada bagian reff lagu tersebut. Sang gadis mendaratkan senyumannya kembali ke arah para juri. Puan berjalan ke sisi kanan panggung sembari sedikit mengangkat tungkai dan kuasa kanannya tatkala mengeluarkan nada sopran beriringan dengan dentuman instrument yang terus berjalan.

Sang dara mengangkat kuasa kanannya sejajar dengan bahunya saat melafalkan syair “Nunmuri chaollaseo gogael deuro~” Lantun sang gadis dengan mezzo-soprannya sembari mengepalkan tangan kanannya yang terayun di udara.
“Heuruji motage.. tto saljjak useo~” Selesai dengan baitnya, posisi tubuh gadis bermata sipit yang sedari tadi setengah miring ke arah kanan langsung mengubah posisinya kearah kiri. Perlahan kearah samping kiri seakan-akan ia hanya sendirian di ruangan ini sambil mengibaskan rambutnya.
“Naege wae ireonunji.. museum areul haneunji.. oneol heatdeon modeoun mal jeo aneul wiro~”Disela-sela penampilannya, Chels menebarkan senyumannya kearah juri yang sedari tadi memperhatikkan gerak-gerik dirinya.
“Hanbeondomo~~ taetdeon mal..”Perlahan ia mengurangi langkahnya tatkala mengepalkan tangan kanan seraya memukul pelan dadanya saat memasuki nada sopran yang terkesan khas terdengar di telinga setiap pendengar. “Ulmyeonso hal jureun na mollatdeo mal..”Intonasi nada milik Kim Chelsea kembali seimbang dengan intonasi sebelumnya diiringi dengan gerakan jari telunjuk yang menyentuh pipinya berulang kali.

“Naneunyo.. oppaga.. johangeol~~ aiku..” Gadis berdarah campuran ini mengedipkan salah satu matanya agar terkesan girly ke arah juri sembari melantunkan bait terakhir dengan suara alto yang terkesan aegyo sesuai dengan mimik wajah milik Chels.

“Hana ..dul..” Jemarinya terangkat mulai dari jari telunjuk lalu jari tengah seperti sedang berhitung sesuai dengan larik yang di lantunkan. Ia menarik nafas panjang untuk memulai nada soprannya menjadi high note yang sudah ia latih selama bertahun-tahun.
“I’m in my dream~~~~”Sambil memejamkan kedua matanya seraya mengubah posisi tubuhnya menghadap ke arah kanan dan sedikit mengangkat kepalanya dengan jarak mic yang perlahan-lahan menjauh dari bibirnya memperlihatkan bagaimana ia mengeluarkan high note tanpa ada cacat saat pengeluaran suara yang begitu ekstra dan terdengar sangat sempurna membuat para juri takjub padanya.

Gadis itu kembali ke posisi semula dengan mimik wajah yang terlihat lebih apa adanya kini ia mulai mengakhiri lantunannya. “Ireoke joheun nal~” Suara alto sebagai penutup dari lagu ini gadis yang akrab dipanggil Chels menyatukan kedua tangannya pada mic yang kembali tepat di depan bibirnya seraya menggelengkan kepalanya kekiri dan kekanan secara perlahan seakan ia sangat merasakan arti dari lagu yang ia bawakan.