NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman sumber daya alam yang dimiliki. Karena Indonesia mempunyai lautan dan hutan tropis yang sangat luas, serta Indonesia juga memiliki keanekaragam satwa. Tak hanya itu indonesia juga memiliki banyak sekali sumber tambang seperti; emas, nikel, batu bara, biji besi, timah dan lain – lain. Bahan tambang tersebut tersebar di seluruh wilayah indonesia. Tetapi sumber daya alam indoneisa tidak semuanya dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia itu sendiri. Justru ada masyarakat indonesia yang mengalami kesulitan ekonomi padahal mereka mendiami wilayah yang mempunya penghasilan sumber daya alam tinggi, contohnya papua. Di wilayah Papua terdapat PT Freeport Indonesia, unit usaha perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport-McMoRan, sepanjang tahun 2015 membukukan pendapatan sebesar US$ 3,29 miliar atau sekitar Rp 44 triliun. Angka itu melonjak 24 persen dibandingkan 2015 sebesar US$ 2,65 miliar atau sekitar Rp 35,3 triliun. Tak hanya itu laba operasi Freeport Indonesia tahun 2016 juga melonjak 128 persen dari sebelumnya US$ 449 juta (Rp 5,98 triliun) pada 2015 menjadi US$ 1,02 miliar (Rp 13,6 triliun) di 2016. Perusaahan merealisasi belanja modal US$ 1,02 miliar (Rp 13,6 triliun) atau naik 13,7 persen dibandingkan 2015 yang sebesar US$ 901 juta (Rp 12 triliun) (bisnis.tempo.co, 2017). Tetapi kehidupan pada masyarakat papua berbanding terbalik dengan pendapatan yang dihasilkan oleh PT Freeprt Indonesia, karena masyarakat papua mengalami kekurangan gizi atau malnutrisi. Hal ini mengakibatkan terjadinya kesenjangan ekonomi yang terlalu jauh antara masyarakat lokal dengan PT Freeport.
Tak hanya pada sektor tambang, tetapi sektor perkebunan juga mengalami hal yang serupa. Dikarenakan pada sektor perkebunan, indonesia menempati posisi 10 besar untuk beberapa hasil perkebunan yang mempunyai nilai komoditas ekspor yang tinggi. Hasil perkebunan itu seperti; kakao, teh, kopi, kapas, dan karet. Tetapi pada kenyataannya hasil perkebunan tersebut tidak dinikmati seutuhnya oleh masyarakat indonesia, dan mirisnya lagi kita sebagai masyarakat indonesia meenikmati hasil perkebunan yang merupakan sisa ekspor atau hasil perkebunan yang memiliki kualitas rendah. Pada hasil pertanian kakao, Indonesia adalah penghasil biji kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Biji kakao Indonesia kebanyakan merupakan jenis kakao yang disebut Criollo. Produsen coklat besar dunia seperti Nestle, mengandalkan pasokan bahan mentah dari Indonesia untuk kegiatan produksinya. Chocolatiers atau pembuat coklat ternama dunia seperti Alain Ducasse dari Perancis juga banyak mengolah biji kakao Indonesia jadi coklat eksklusif. Meski berbahan lokal, setelah sampai lagi di Indonesia biji kakao itu jadi coklat impor yang terlalu mahal bagi sebagian besar orang Indonesia (Rozi, 2017). "Tiap tahun akan ada ekspor biji kakao tetapi tidak akan lebih dari 25.000 ton hingga 30.000 ton per tahun," ujar Ketua Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo), Zulhefi Sikumbang kepada Kontan.co.id, Minggu (18/2). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor biji kakao pada bulan Januari 2018 mengalami peningkatan. Nilai ekspor biji kakao pada Januari 2018 sebesar US$ 3,62 juta naik 59,28% dibandingkan dengan Desember 2017 yang sebesar US$ 2,27 juta. Sementara bila dibandingkan dengan bulan Januari tahun 2017 sebelumnya, lonjakan nilai ekspor biji kakao mencapai 171,45%. Hal itu diperlihatkan oleh nilai ekspor bulan Januari 2018 yang hanya sebesar US$ 1,33 juta (industri.kontan.co.id, industri.kontan.co.id, 2018)
Hal tersebut juga tersebut juga terjadi pada hasil perkebunan teh. Merek-merek lokal yang dijual di minimarket atau supermarket hanyalah kumpulan teh kualitas rendah dari batang, daun tua, dan banyak bahan non-teh. Sementara lebih dari 60% hasil produksi terbaik diekspor untuk perusahaan-perusahaan besar seperti Twinings dan Lipton dengan harga yang rendah (Rozi, 2017). Indonesia mencatatkan ekspor teh Indonesia ke dunia tahun 2017 sebesar 117,96 juta dollar AS, atau meningkat 1,04 persen dibanding tahun 2016 yang sebesar 116,75 juta dollar AS (Ika, 2018).
Indonesia menduduki peringkat lima besar negara pengekspor kopi di dunia. Dengan total produksi kopi 622 ribu metrik ton per tahun, hal terebut wajar jika Indonesia komoditas kopi menjadi salah satu komoditas ekspor andalan kita. Bahkan, Indonesia juga terkenal memiliki 100 varian kopi Arabika yang sudah terkenal sejak dulu kala. Tapi sayang beribu sayang, kualitas kopi Indonesia yang begitu nikmat itu tak bisa begitu saja dinikmati rakyat biasa secara luas. Biji kopi pilihan dengan mutu terbaik diekspor ke luar negeri sehingga menyisakan barang kualitas lebih rendah untuk dijual di negeri sendiri. Yah meski kualitasnya tetap SNI, tapi tetap aja warga sendiri dapat sisa kopi yang disamarkan oleh rasa gula dan krim. Mirisnya di negara penghasil kopi terbesar dan berkualitas tinggi, justru lidah masyarakatnya terbiasa dengan kopi murahan. Tapi yang perlu disyukuri adalah gerakan warung kopi dan kafe kecil yang menjamur belakangan ini. Kopi-kopi origin Indonesia jadi punya tempat eksposur untuk sampai ke lidah orang biasa. Padal Kementerian Perdagangan RI mencatat realisasi ekspor produk kopi hingga September 2016 mencapai 650,2 juta dolar AS menjadikan Indonesia berada di posisi keempat sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia (Tempo.co, 2016)
Komoditas tekstil asal Indonesia juga tak kalah bersaing di pasar Internasional. Dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 150 triliun pada 2015, jelas saja produk tekstil sangat diandalkan untuk menyumbang pendapatan negara. Sebagai gambaran , Badan Pengurus Nasional Asosiasi Pertekstilan Indonesia (BPN API) merilis kinerja industri TPT Indonesia di tahun 2017, dan di bandingkan tahun 2016. Data itu menunjukkan nilai ekspor produk TPT Indonesia tumbuh 6% dari US$ 11,83 miliar di 2016 menjadi US$ 12,54 miliar di 2017 (Kontan.co.id, 2018). Kualitas yang baik jadi andalan industri tekstil kita. Tepai, dengan nilai ekspor sebanyak itu, sah jika mengatakan kualitas tekstil Indonesia memang bagus. Sementara kualitas bagus tersebut dinikmati warga luar negeri, warga Indonesia sendiri menikmati pakaian dengan kualitas di bawah rata-rata. Bahkan, yang dipakai warga kita sendiri adalah produk-produk tekstil luar negeri dengan rendah yang diimpor masuk ke Indonesia. (Rozi, 2017).
komoditas karet Indonesia ternyata juga menjadi langganan ekspor Keret merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia. Tahun 2013, sektor karet alam menyumbang 4,61% dari total ekspor nonmigas Indonesia sebesar US$ 149,92 miliar. Indonesia merupakan negara penyuplai terbesar ke-2 di dunia setelah Thailand.
Volume ekspor karet di tahun 2013 lalu tercatat meningkat sebesar 260.000 ton atau 10,7% dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 2,44 juta ton. Sedangkan nilai ekspornya menurun sebesar 12,1% dibandingkan tahun 2012 yang mencapai US$ 7,86 miliar.
Negara tujuan utama ekspor karet pada 2013 adalah Amerika Serikat (AS) dengan volume mencapai 609.800 ton atau menguasai 22,6% dari total ekspor karet, diikuti RRT sebesar 511.700 ton atau 18,9%, dan Jepang 425.900 ton atau 15,8%.

Menurut data Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2013, produksi karet alam Indonesia mencapai 3,2 juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 16% atau 0,5 juta ton teralokasikan untuk pemenuhan kebutuhan domestik, sedangkan 84% atau sebanyak 2,7 juta ton untuk kebutuhan ekspor yang senilai US$ 6,91 miliar. Hal ini mengakibatkan ekspor karet Indonesia cukup terkenal di luar negeri. Karet juga termasuk dalam jajaran komoditas ekspor andalan Indonesia. Selain karena jumlah, kualitasnya juga bagus.Sayangnya ketika ia kembali masuk ke Indonesia, harganya melambung tinggi.


     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.