Notes

Riuh rendah sorak sorai penonton menggema di seluruh penjuru ruangan ketika keenam sosok gadis bertubuh semampai telah menyelesaikan penampilan pertama mereka. Keenam gadis yang tergabung dalam group ORACLE tersebut kemudian berdiri berjejer dengan cukup rapih. Pandangan Tasha- yang berposisi sebagai leader group- mengedar ke seluruh penjuru venue. Sebuah senyum simpul tersungging guna menyamarkan rasa gugupnya. Tepat setelah MC acara mempersilakan waktu untuk mereka, dengan napas yang masih terengah-engah, Tasha melirik teman-temannya yang lain sebelum bergumam dengan lantang memimpin perkenalan mereka, “hanna, dul, set-“
“Lets make a miracle! Annyeonghaseyo, ORACLE imnida~”
Keenam persona tersebut dengan kompak menundukkan badan mereka sebagai bentuk penghormatan khas negeri gingseng tersebut. Pun semboyan khas grup mereka gemakan dengan begitu semangat dan lantang. Senyum merekah belum jua luput dari paras oriental sang Kenya.
Sejenak memberi jeda, tepuk tangan antusiasme ribuan pasang mata di studio tersebut kembali menggema.
Gadis kelahiran ’96 tersebut kembali menghembuskan napas panjang untuk ke sekian kalinya. Berharap hal itu dapat menetralisir rasa gugupnya. Setelahnya, didekatkanlah micofon kea rah ranum berbalut lipstick peach kesukaannya.
“Nde pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada audiens yang menyempatkan hadir pada debut showcase kami sore hari ini.” Kembali memberi jeda, Tasha sedikit merapihkan anak rambutnya yang berantakan- serta telah bebalut keringat- seaya mengedar pandang.
“Nde annyeonghaseyo … ORACLE’s jaguar, leader, and lead rapper- Tasha Jung imnida!”
“Mohon dukungannya selalu untuk ORACLE~ Saranghae~” Di akhir perkenalannya, Tasha- yang kerap juga dipanggil Saerin tersebut memberi love sign dengan melingkarkan ke dua tangan di atas kepalanya.

[ @ORCLANITTA ]










Senyum merekah tampak jelas pada paras oriental Tasha kala mendengar pertanyaan yang dibacakan oleh sang MC- Daryl. Sebuah jawaban langsung terngiang pasti dalam benaknya. Setelah waktu untuk menjawab telah diberikan kepadanya, sang dara segera mendekatkan kembali microfon kea rah tubir yang kian memudar warna gincunya tersebut.
“Nde terimakasih atas pertanyaannya, Hanif-ssi” Ia membei jeda sejenak sebelum kembali melanjutkan, “untuk lagu favorite pada album debut ini … untuk saya pibadi adalah lagu Blind!” jawabnya mantap.
“Lagu ini memiliki banyak kenangan bagi kami. Seperti yang diketahui, dulu kami sempat mengikuti survival The Throne yang diadakan oleh agency kami tedahulu. Dan saat itu kami sempat membawakan lagu Blind ini. Jadi, setiap kali saya mendengarkan lagu ini, maka saya akan teringat dengan perjuangan kami saat itu. Susah dan senang yang kami lalui besama.” Dihelana napas guna mengontrol emosinya yang mulai tidak stabil kembali. Mengingat teman-teman sepejuangannya- yang tidak semua bias ikut bergabung bersamanya pada sore hari ini.
“Jadi begitulah … Lagu Blind ini selalu menjadi semangat tersendiri bagi saya untuk tidak mudah menyerah … Fighting!”