Notes

Dimas Rizky Praditya - ZE-301
1. Siapa yang memperkenalkan tinju pada abad ke 18?
a. Jamea Freeman
b. Mike Tyson
c. Muhammad Ali
d. Chris Jhon

2. Pada tahun berapa Jamea Freeman menjadi juara di Inggris?
a.1721
b. 1730
c. 1743
d. 1756

3. Pada zaman yunani kuno, Theagenes menggunakan sarung tinju. Apa nama dari sarung tinju tersebut?
a. Thaos
b. Cestus
c. Iliad
d. Himantes

4. Apakah sebutan untuk pukulan yang mengarah ke kepala tujuannya untuk menghilangkan konsenterasi lawan?
a. Jab
b. Uppercut
c. Hook
d. Wipping

5. Disebut apakah seorang petinju terjatuh akibat pukulan, namun berhasil bangkit dan meneruskan pertandingan, sebelum wasit menyelesaikan hitungan sampai 10?
a. Clinch
b. Southpaw Boxer
c. Knockout
d. Knockdown

6. Apa perbedaan tinju profesional dengan tinju amatir?
7. Apa perbedaan tinju profesional dengan tinju yang dipertandingkan di Olimpiade?
8. Mengapa tinju memiliki begitu banyak kelas-kelas berat?
9. Bagaimana suatu pertandingan tinju profesional dinilai?
10. Mengapa ada 12 ronde dalam tinju?




Jawaban

1. A. Jamea Freeman
2. B. 1730
3. B. Cestus
4. C. Hook
5. D. Knockdown
6. Untuk petinju profesional, tinju adalah pekerjaan penuh mereka dan mereka memang dibayar untuk hal ini oleh organisasi sponsor. Sedangkan petinju amatir masih bisa melakukan pekerjaan lain sembari berpartisipasi dalam pertandingan tertentu. Mereka tidak berhak untuk meminta remunerasi untuk suatu pertandingan, namun mereka bisa mendapatkan uang tambahan dari iklan, promosi dan penghargaan.

7. Ini beberapa perbedaan diantara tinju Profesional dan Olimpiade

contoh,Tinju Amatir:

Jumlah Ronde: -Dalam tinju amatir, jumlah rondenya selalu fix semisal 3. Dalam tinju profesional angka ini bisa bervariasi dari 2 hingga 12. Pertandingan besar seperti kejuaraan terdiri dari 12 ronde. Sebelumnya dulu 15 ronde.

Penutup Kepala: - Penutup kepala wajib dalam pertandingan amatir sedangkan tidak diperbolehkan dalam tinju profesional.

Telanjang Dada: - Wajib bagi petinju Profesional untuk bertelanjang dada sedangkan pada tinju amatir atau olimpiade, mereka perlu memakai kaos biru atau merah.

Tanda putih di Sarung Tinju: - Dalam tinju Olimpiade, sarung tinju diberi tanda dengan tanda putih pada area pukul dari sarung tinjunya. Tanda ini jika terkena tubuh kemudian juri memberikan poin. Tidak seperti ini dalam tinju Pro.

Juri: - Dalam tinju Olimpiade, ada 5 juri. Jika setidaknya tiga dari kelima juri memberikan poin untuk pukulan tertentu, barulah skornya dihitung. Tinju Pro hanya memiliki 3 juri.

Sistem Penilaian: - Dalam tinju amatir, penilaian dilakukan berdasar poin yang diberikan. Dalam pertandingan Pro, juri memutuskan dominasi petinju dalam Ronde.

Pemenang: - Dalam tinju amatir, pemenang diputuskan berdasar jumlah total poin yang diberikan. Dalam tinju Pro, diputuskan berdasarkan dominasi dalam rondenya yang diberikan oleh 3 juri. Jika 2 dari ketiga juri menghadiahkan sebuah ronde pada seorang petinju maka disebut keputusan terpisah, sebaliknya disebut keputusan sepakat.

Aturan KO:- Dalam tinju Pro, KO diputuskan oleh wasit jika terjadi luka dalam, cidera. Dalam tinju Olimpiade, wasit juga bisa menghentikan pertandingan jika ia merasa bahwa musuh itu tak sepadan dengan lawannya. Cara-cara KO dalam tinju Amatir disebut sebagai RSCO, RSCI, RSCOS dan RSCOS.

Diperbolehkan melukai: - Pada umumnya dalam tinju profesional, lebih banyak melukai itu diijinkan daripada di tinju Amatir.

Jenis penghargaan: - Dalam tinju Olimpiade, penghargaan bagi pemenangnya adalah sebuah medali emas sedangkan dalam tinju Pro adalah sebuah sabuk.

8. Alasannya adalah untuk mendapatkan kompetitor yang lebih sepadan ukurannya, untuk membuat pertandingan lebih kompetitif dan juga untuk menghindari ketidaksesuaian yang bisa berbahaya bagi petinju yang lebih kecil.

9. Jika KO atau diskualifikasi tidak terjadi, pertarungan ditentukan oleh keputusan. Pada awal abad keduapuluh, menjadi umum untuk seorang wasit atau juri memberikan nilai pertandingan dengan jumlah ronde yang dimenangkan. Di akhir pertarungan, para juri menambahkan skor mereka untuk semua ronde, dan masing-masing kemudian memutuskan seorang pemenang. 

10. Mereka biasanya lebih lama. Hingga tahun 80an kebanyakan kejuaraan di tinju profesional memiliki 15 ronde panjangnya. Tapi di tahun 1982 petinju Duk Koo Kim terjatuh koma saat ronde ke-14 dalam perebutan gelar Kelas Ringan WBA di Caesars Palace Las Vegas. Ia meninggal empat hari kemudian di rumah sakit. Kim tak pernah bertanding sebanyak 15 ronde sebelumnya. Kematian itu mengejutkan dunia tinju dan dilaporkan bahwa dua orang melakukan bunuh diri sebagai akibatnya. Sesaat setelahnya, pada konferensi tahunan dewan tinju dunia, sebuah pengukuran keamanan kesehatan ekstra bagi para petinju diumumkan. Termasuk pengurangan pertandingan gelar dari 15 ronde menjadi 12. Organisasi tinju lainnya dengan cepat menyesuaikan dan di tahun 90an 12 ronde adalah aturan yang baru.