Notes
![]() ![]() Notes - notes.io |
Part 2.
By. Chuutik x Zza.
"Segala sesuatu yang kau perbuat kepada orang lain juga akan kembali kepadamu. Itulah yang namanya [Karma].
Acara ini disungguhkan bagi pemirsa sekalian untuk berhati-hati ATAS apa yang kalian PERBUAT selama kehidupan permirsa sekalian. Karena kalian tidak mengetahui apa yang akan terjadi atas "perbuatan" kalian.
Kembali bersama saya, Kunikida Doppo-"
"Edogawa Ranpo!!"
"Izumi Kyouka."
"Kembali lagi dengan acara, KARMA STRAY DOGS!!!"
Sorot cahaya kemana-mana dan akhirnya berfokus pada layar bertulisan judul acara. Kamera menyorot beberapa partisipan.
"Jadi, Ranpo-san, partisipan mana yang ingin anda baca angkanya?"
"Uhmm," Ranpo memasang pose berpikir. "Partisipan ini selalu tidak beruntung. Keinginan terbesarnya selalu tidak terkabulkan."
"Apa itu karma yang tengah dijalani si partisipan?" tanya Kyouka buka suara. Staff memarahinya karena jarang bicara padahal sudah dibayar.
"Entahlah."
Kunikida berkerut kening, "Entahlah? Apa maksud anda, Ranpo-san?"
"Partisipan ini sangat sulit dibaca." Ranpo menunjukkan papan. Hanya coret-coretan yang ada di papannya. "Aku membacanya sebagai iblis, tetapi rasanya tidak cocok untuk disebut sebagai iblis. Kira-kira begitulah."
"...wow," Kyouka ditegur karena masih jarang bicara. Akhirnya Yasha Shirayuki menempelkan lakban ke staff yang cerewet.
"...daripada kita penasaran, mari kita langsung sambut partisipan kita!"
"Dan juga sebenarnya aku tidak mau membacanya. Aku membacanya karena pesan dari staff-san. [Partisipan nomor 19 terus menggoda kamerawati kita. Tolong segera dibaca dan dipulangkan.] OKE, silakan, Partisipan nomor 19!!"
[ Dazai Osamu. Pria dengan kelahiran 19 Juni. Dia selalu merasa putus asa. Dia sudah mencoba melakukan bunuh diri beberapa kali, namun gagal. Dia juga bisa merasakan hawa-hawa makhluk halus dan mampu memprediksi masa depan.]
"Partisipan dengan karma luar biasa sekali ya. Apa benar anda bisa memprediksi masa depan?" tanya Kunikida yang mulai kepo.
"Tentu saja," ucap sang partisipan. "Biar kuprediksikan bahkan sampai umur 30 tahun Anda tidak akan mendapatkan jodoh."
"A-APA KATAMU?! JANGAN SEENAKNYA SAJA-"
"Kunikida-san, ini live, jangan malu-maluin," ucap Kyouka menperingatkan.
"E-Ekhm. Baiklah."
"Dan akan kuprediksikan jika kamu, Kunikida akan jatuh terpeleset bungkusan ramune!"
"JANGAN BICARA SEMBARANGAN-"
"Kunikida-san, ini live, jangan malu-maluin," ucap Kyouka memperingatkan LAGI.
"E-Ekhm. Baiklah, jadi sebelum kita lanjutkan--"
Benar saja. Ketika Kunikida ingin berjalan, kakinya menyentuh bungkusan ramune yang sukses membuat pantatnya bertemu lantai sedetik kemudian.
"Kunikida-san, ini live, jangan malu-maluin,"
"AKU JATUH, TOLONGIN NAPA?!"
[Acara akan dilanjutkan setelah pariwara berikut ini.]
"Baiklah, maaf atas acara tadi, mari kita lanjutkan. Silakan kepada saudara Dazai untuk tetapTENANG dan mulai menceritakan masalah anda."
"Gini mas. Aku itu capek. Lelah."
"Manusia ini bisa lelah juga, ya," timpal Kunikida. Kayaknya dia punya dendam pribadi dengan partisipan kali ini.
"Mau bunuh diri...."
Jeng. Jeng. Jeng.
Scene-nya terpause.
"BUNUH DIRI?!" Kunikida langsung nyaut. Tumben dia yang heboh, bukan si Ranpo.
"Iya. Tapi gagal terus. Saya mau bunuh diri sama cewe cantik tapi susah nyarinya. Saya udah pernah ketembak, minum racun, jatuh ke selokan, hanyut di sungai. Tapi masih hidup. Apa badan ini udah punya ilmu kebal dari sononya?"
"Mau mati ya jangan ngajak-ngajak mas. DOSA!"
Kunikida menentang dengan tegas.
"Tapi mati sendirian kan sepi."
"Ujung-ujungnya kan bakal sendirian juga di kubur."
"Ditanam bareng-bareng dong."
"YA GA BISA!!"
Kamera langsung fokus menyorot partisipan, Kunikida sempat dirukiyah karna mendadak emosinya meledak tak karuan.
"Jadi kamu mau dibantu apa dengan datang kesini?"
Ranpo yang sedari tadi asik mencoret-coret meja whiteboard akhirnya buka suara.
"Mau dibantuin nyari cewe cantik."
"...."
"INI BUKAN TEMPAT MENCARI JODOH!!"
Partisipan tertawa-tawa, "Yaaah, tapi disini tempat mencari solusi~ Solusinya adalah cewek cantik! Setelah aku mendapat cewe cantik, aku tidak akan putus asa karena aku bisa tenang bunuh diri! Kurasa hanya itulah satu-satunya jalan agar bunuh diriku berhasil."
"Tapi, anda tahu sendiri kan." Kunikida memasang mimik serius. Dimarahi staff-san soalnya. "Bunuh diri itu tidak baik."
"Iya, tau."
"...."
"Hmm. Sebentar. Saya mendapatkan vision disini."
Ranpo mengambil papan dan spidol. Dengan cepat, ia mulai menggambarkan sosok penampakan yang ia lihat barusan.
"Saya lihat ini. Dia bakal menghantui kamu."
JENG. JENG.
"I-Ini...." Dazai terlihat sangat terkejut.
"...JELEK BANGET GAMBARNYA HAHAHAHA,"
"Mampus. Tidak akan ada cewek cantik yang mau bunuh diri denganmu."
"Hei, aku mengomentari gambar, bukan wujud. Hantu tidak bisa diajak bunuh diri karena dia sudah mati!"
"Suruh aja dia mati lagi."
"Mas Kunikida ini bodoh juga ya."
"APA KATAMU?!!"
"Tidak, sepertinya dia bukan hantu." Ranpo bersuara sambil menatap Dazai serius.
"Aku hanya melihat penglihatan. Entah ini perempuan di masa depanmu atau mungkin hantu yang akan mendekatimu, aku sangat sulit membacamu."
"Perempuan?" Dazai melihat papan itu lagi. "Memangnya dia tampak seperti perempuan?"
"Perempuan kayaknya?"
"Masa sih perempuan?"
"Gambarnya terlalu jelek. Jangan-jangan dia laki-laki."
"Trap? Itu lagi populer di Jepang."
"Kunikida, jangan-jangan kamu trap juga."
"RAMBUT PANJANG INI ALAMI!"
Kyouka terdiam. "Anu.... Daripada membahas jenis kelaminnya, kenapa tidak membahas apa yang harus Dazai-san lakukan ketika bertemu dengan sosok misterius ini...?"
"Yang akan kulakukan jika bertemu dengannya? Jika perempuan, akan kuajak bunuh diri. Jika dia laki-laki, euh."
"Tapi dia akan menghantuimu."
"Kuhantui balik."
"KAMU KENAPA SIH, DARITADI NYEBELIN TERUS PARTISIPAN INI??!" Kunikida teriak-teriak ngegas. Remnya hilang.
"Kunikidaaa.... Daritadi marah2 mulu. Jangan-jangan kamu iri sama saya ya? Iyaaa~?"
Raut wajah Dazai berubah.
Kunikida langsung triggered.
"Apaan iri sama orang ga waras kayak kamu."
"Iya kaan~"
"Iya. Kayaknya Kunikida iri. Tiba-tiba marah tanpa alasan...."
Kyouka buka suara.
"Kunikida, kamu mau dihantui cewe juga ya?" Ranpo menyimpulkan hal yang diluar dugaan.
"Mungkin Kunikida takut benar-benar tidak berjodoh sampai tiga puluh tahun, Ranpo-san," bisik Kyouka.
"Prediksiku tidak pernah salah lhoo~"
"KALIAAN...?!"
"Coba baca Kunikida sesekali, Ranpo-san. Kasihan lho, kasihan."
"Aku tidak akan membiarkannya! Partisipan didahulukan! Lagipula aku ini pembawa acara!!" Kunikida menaikkan kacamata serius, berusaha tenang.
"Kunikida, biar kuprediksikan deh. Kamu ngga akan benar-benar jomblo sampai tiga puluh tahun kok. Manusia bisa mengubah nasibnya!"
"O-Oh, benarkah?"
"Jika Kamu menghindari kontak dengan perempuan berkulit terlalu putih karena makeup atau perempuan yang berkacamata, kamu pasti akan menemukan jodoh deh!"
"P-Prediksimu selalu benar, 'kan?"
"Ayo, ayo, cepat dicatat!"
Kunikida buru-buru mengambil papan dan spidol. "Menghindari perempuan berkulit putih makeup dan berkacamata...." ucapnya sambil menulis.
"Tapi bohong."
Lalu spidol patah.
"K-KAU!! SIALAN, DAZAAIII!!"
[Acara dilanjutkan setelah pariwara berikut ini.]
"Baiklah. Acara untuk bagian partisipan ini sudah nyaris selesai. AKHIRNYAA!!"
"Kunikida, slow."
"B-Baiklah, Ranpo-san. Jadi, Ranpo-san ada yang ingin diperingatkan untuk Dazai?"
"Hmm, gimana ya." Ranpo mengetuk-etuk meja. "Aku hanya bisa membaca makhluk yang akan menghantuimu itu. Untuk selanjutnya, aku cuma bisa berharap kamu bijak dengan kehidupanmu. Aku tahu kau bukan manusia biasa. Sudah! Kunikida, lanjutkan!!"
"Baiklah. Dariku. Bunuh diri itu perbuatan dengan dosa besar. Sebelum kau memikirkannya, harap berpikir dua kali dan JANGAN MENYEBALKAN LAGI! Itu saja dari saya. Dari Kyouka?"
"Tidak ada...."
"Baiklah, kalau begitu mari kita usir dia."
"Pembawa acaranya jadi semakin sadis ya," Dazai tertawa
"Udah ya? Cukup ya. Pusing kepalaku dengerinnya." Kunikida memijit jidatnya sendiri.
"Tunggu-tunggu. Mau nanya satu lagi."
"Yaudah cepet."
"Jadi...."
"Ok mas Dazai. Udah ya?"
"BELOM WOY."
Kunikida digetok produser. Minta dipecat.
"Jadi mas, saya mimpi punya bulan pelangi. Banyak banget. Saya tiba-tiba menjadi kaya!"
"Bulan pelangi bikin kaya ya?" Tiba-tiba Kunikida mendapat sorakan dari berbagai penjuru dunia.
"BUTUH BULAN!! BULAN PELANGI!!!"
"Lalu ada tiga laki-laki pakaian putih-putih datang, mereka mau bulan saya. Dituker sama kekuatan mereka gitu. Tapi itu kayak judi mas. Jadi saya cuma dapet kekuatan mereka kalo bulan pelangi saya berubah jadi bulan ungu.
TAPI KELUARNYA BULAN MERAH SEMUA MAS!! BULAN JELEK!!
INI KENAPA. SALAH SAYA APA?! BULAN PELANGI SAYA HILANG MAS. HABIS!!"
"MAMPUS. ITU NAMANYA GACHA AMPAS HAHAHA."
"Eh? Kunikida main juga?"
"Main dong. Game populer akhir-akhir ini."
"Aku juga main!" Ranpo menimpali sambil membuka ponselnya.
"Aku juga...."
"Event kali ini memang menggiurkan, untung aku tidak tergarem." Kunikida angguk-angguk senyum sambil memperhatikan bulannya yang kali ini aman.
"Aah, aku ingin yang SSR berambut cokelat~ Kenapa dia tidak datang padaku?? Kenapa, Ranpo-saaaannnn?" Dazai memelas. Wajahnya sendu mengingat ribuan bulan pelanginya yang bernasib naas.
"Makanya jangan banyak dosa."
"Kunikida-kun berisik deh."
"Cih. Udah cukup kan? pulang sana. hush hush." Kunikida mengusir Dazai. Tak tahan lagi.
"iya sudah cukup. Mau ngemil dulu. Ramune mana ramune?" Ranpo langsung berjalan meninggalkan meja.
"Yaudah aku pulang. Makasih ya. Bye bye~"
Dan sesi kedua Karma Stray Dogs pun berakhir....
-
Terimakasih atas like dan sharenya ya untuk fanfic ini! Kami termotivasi atas dukungan kalian!
![]() |
Notes is a web-based application for online taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000+ notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 14 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team