Notes

Week 3

SUGESTI

Sugesti adalah proses psikologis dimana seseorang membimbing pikiran, perasaan, atau perilaku orang lain. Di dalam sugesti ini terjadilah suatu yang dinamakan interaksi sosial. Sugesti selalu dihubungkan dengan hal-hal negatif dari para pesulap, magician, ataupun ilusionis.

Tetapi sebenarnya, semua hanya memanfaatkan satu bidang ilmu yang sama, yaitu ilmu psikologi, tepatnya sugesti pikiran. Sugesti sangat erat hubungannya dengan pikiran alam bawah sadar.

Jenis Sugesti

1. Auto Sugesti. Auto Sugesti adalah rasa yakin yang tinggi pada diri sendiri sehingga menimbulkan adanya sugesti pada diri seorang individu. Contoh dari auto sugesti adalah sikap yang ditunjukkan oleh dua orang pasien yang sedang dirawat di rumah sakit.

Seorang pasien yang memiliki penyakit cukup parah bisa sembuh dalam waktu cukup singkat karena ia selalu mensugesti dirinya sendiri jika ia sehat dan masa depannya akan baik-baik saja.

Sebaliknya, seorang pasien lainnya yang menderita penyakit lebih ringan justru bisa menjadi semakin parah jika ia selalu merasa apabila penyakitnya tidak bisa disembuhkan dan masa depannya akan suram.

2. Heterk Sugesti
Berkebalikan dengan Auto Sugesti, Hetero sugesti adalah sugesti yang ditimbulkan dari orang lain atau dari lingkungan sekitar. Seorang motivator biasa melakukan teknik Hetero Sugesti untuk membuat audiensnya menjadi semangat dan memiliki pemikiran yang positif.

Contohnya :

Kata-kata sugesti positif yang diberikan pada akhirnya akan membuat orang lain menjadi semangat memberi motivasi dan mau untuk membangun diri menjadi sosok yang lebih maju.

Pepatah mengatakan, dari mata turun ke hati. Begitu pun dengan sugesti. Apa yang kita lihat, dengar dan pikirkan hingga diyakini akan diproses melalui alam bawah sadar sehingga mampu menjadikannya terlihat benar.

Jadi jangan sembarangan mensugesti sesuatu yang bisa saja masuk ke alam bawah sadar kalian sendiri. Seperti berkata, ”Ah, saya tak mungkin bisa.” yang menjadi instruksi kepada alam bawah sadar untuk melaksanakannya.

Kesimpulannya adalah jika kita memberikan pikiran positif ke pikiran kita, maka hasilnya juga positif. Begitu juga sebaliknya, jika kita berpikiran negatif hasilnya juga akan negatif. Karena apa yang kita pikirkan tentang diri kita, itulah kita yang sebenarnya.