Notes

Tugas Psikologi
@Blue_keylmn - B4160


Tokoh Psikologi Alfred Binet - Teori Intellegency Quetion

Beliau lahir di Nice pada tanggal 8 Juli 1857 (Perancis) dan meninggal di Paris pada tanggal 18 Oktober 1911. Orang tua dan nenek moyang beliau dari keturunan yang mayoritas berprofesi dokter. Namun ibu beliau berprofesi sebagai pelukis sehingga jiwa seni dari ibunya turun ke beliau dan menghasilkan aspek psikologi dari tulisan dan seni. Beliau belajar bidang hukum di Lycee di Nice dan Lycée Louis le Grand di Paris hingga memperoleh gelar diploma dan lisensiat. Tahun 1877 Binet bertemu Ribot, seorang psikolog Perancis yang turut menentukan kehidupan psikologi di Perancis. Atas anjuran Ribot maka Beliau mulai mempelajari psikologi, khususnya psikopatologi yang sudah lama hidup di Perancis. Ketika beliau bersama Theodore Simon, mereka mendefinisikan inteligensi dalam tiga komponen, yaitu:

Kemampuan untuk mengarahkan pikiran, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan, kemampuan untuk mengeritik diri sendiri atau melakukan autocriticism.
Beliau mengatakan bahwa inteligensi bersifat monogenetik, yaitu berkembang dari satu faktor satuan atau faktor umum.
Beliau mengatakan bahwa inteligensi merupakan sisi tunggal dari karakteristik yang terus berkembang sejalan dengan proses kematangan seseorang. Beliau menggambarkan inteligensi sebagai sesuatu yang fungsional sehingga memungkinkan orang lain untuk mengamati dan menilai tingkat perkembangan individu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Jadi untuk melihat inteligensi seseorang, dapat diamati dari cara dan kemampuannya untuk melakukan atau menentukan suatu tindakan dengan kemampuannya untuk mengubah arah tindakannya tersebut.

Teori

Beliau mempelajari proses-proses mental lebih tinggi dengan melewati tes-tes berupa tulisan dengan menggunakan kertas dan pensil. Pada tahun 1900, Binet meneliti mengenai perbedaan-perbedaan individual, yang mencapai puncaknya dalam mengembangkan skala inteligensinya pada tahun 1905. Anak-anak gadisnya digunakan sebagai subyek penelitian, dengan menggunakan studi sistematis mengenai perbedaan-perbedaan dalam proses-proses mental mereka, dengan menggunakan gambar-gambar, tes-tes verbal dan tes noda-noda tinta.

Teori dalam hubungan pendidikan

Beliau berhasil dalam penelitiannya dan mendapatkan hasil sebuah test untuk mengukur usia mental (the mental age atau MA) anak-anak yang akan masuk sekolah. Usia mental tersebut merujuk pada kemampuan mental anak pada saat ditest dibandingkan pada anak-anak lain di usia yang berbeda. Dengan kata lain, jika seorang anak dapat menyelesaikan suatu test atau memberikan respons secara tepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diperuntukan bagi anak berusia 11 (sebelas) maka ia dikatakan telah memiliki usia mental 11 (sebelas) tahun. Namun setelah beliau meninggal tes yang telah beliau temukan dikembangkan oleh beberapa tokoh psikologi yang berpendapat bahwa teori test binet inilah sebagai dasar terbentuknya tes-tes psikologi yang lain sebagai contoh :

Pada tahun 1914, seorang psikologi Jerman, William Stern, mengusulkan bahwa dengan membagi usia mental anak dengan usia kronological (Chronological Age atau CA), maka akan lebih memudahkan untuk memahami apa yang dimaksud “Intelligence Quotient”.
Pada tahun 1916 kemudian direvisi oleh Lewis Terman, dari Stanford University, yang mengembangkan test untuk orang-orang Amerika. Lewis mengalikan formula yang dikembangkan Stern dengan angka 100. Tes ini direvisi lagi pada tahun 1937 berdasarkan penetapan norma-norma baru, dan pada tahun 1960 mengkombinasikan formulir L dan M atas dasar suatu revisi statistik.Perhitungan statistik inilah yang kemudian menjadi definisi atau rumus untuk menentukan Intelligensi seseorang: IQ=MA/CA*100. Test IQ inilah yang dikemudian hari dinamai Stanford-Binet Intelligence Test yang masih sangat populer sampai dengan hari ini.