Notes

[@cxtiedamsel — C1106]
1. Jujur (Ash-Shidqu)
Kejujuran berarti kesesuaian antara lahir dan batin, ucapan dan perbuatan, serta berita dan fakta. Kejujuran merupakan ruh amal, penjernih keadaan, penghilang rasa takut, dan pintu masuk bagi orang-orang yang akan menghadap Rabb Yang Maha Mulia.
Sifat jujur akan mengarahkan seseorang uuntuk selalu melakukan sesuatu yang baik yang nantinya akan mengantarkan seseorang ke dalam kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat, sebaliknya sifart pembohong / pendusta akan cendrung mengarahkan seseorang untuk melakukan kejahatan yang pada akhirnya akan menyeret orang itu ke dalam kahinaan dan kesengsaraan.
Dalam kehidupan sehari-hari, jika kita membiasakan diri berperilaku jujur maka kehidupan kita akan tenang dan tidak mungkin resah. Bagi pembohong, tentu akan resah dikarenakan mereka takut kebohongannya diketahui.

2. Berperilaku Baik (Husnul Khuluqi)
Berkeperibadian yang luhur karena memiliki akhlaq budi pekerti yang mulia sehingga pantas dijadikan tauladan oleh masyarakat sekitarnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, jika kita berperilaku baik, maka kita akan dihargai dan disukai banyak orang. Walaupun sempat dijahati, jikalau kita berperilaku baik, lambat laun hati seseorang akan luluh melihat kebaikan kita.

3. Malu (Al-Haya')
Yang dimaksud dengan malu ini adalah malu ketika kita berbuat salah atau dosa.
Dalam kehidupan sehari-hari, bagi kita yang punya malu, tentu akan berusaha menjauhi larangan, menjalankan perintah, dan terus berlomba-lomba mendapatkan pahala.

4. Rendah Hati (At-Tawadhu)
Tawadhu’ akan melahirkan berbagai sikap-sikap mulia, seperti menghargai pihak lain, tidak memotong suatu pembicaraan, saling menjaga dan menghormati perasaan masing-masing, anak kecil bersikap sopan santun kepada yang lebih berusia darinya, orang dewasa/tua pun bersikap kasih sayang kepada yang dibawahnya, serta merasa bahwa diri ini tidak ada yang sempurna, semua serba kurang dan tidak mungkin hidup sendiri-sendiri tanpa bekerja sama dengan selainnya.
Bila sikap tawadhu’ ini tercermin pada diri kita dalam kehidupan sehari-hari, niscaya akan terwujud sebuah kehidupan yang diliputi mawaddah wa rahmah (kehidupan sakinah yang penuh cinta kasih).

5. Murah Hati (Al-Hilmu)
Bila seseorang dapat menahan emosinya, sewaktu akal pikirannya lebih dominan daripada emosinya, ketika itulah dia memiliki sifat al-hilm.
Dalam kehidupan sehari-hari, jika kita memiliki sifat Al-Hilmu, kita akan mendapatkan berbagai pahala dan juga orang lain tidak akan tersakiti perasaannya.

6. Sabar (Ash-Sobr)

Sabar artinya tetap beristiqamah dalam menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan, yakni tanpa sedikitpun berkeluh-kesah.
Jika seseorang dapat berperilaku sabar dalam kehidupan sehari-hari, maka niscaya akan diberikan jalan melewati kesulitan yang diberikan.