Notes

Name : Cho Euna

Faceclaim : Park Youna (Was Played in Sassy Go Go)

DOB : 23 December 1997

Agency : WM Entertainment and WM Pictures Corp

Cho Euna plot's as Yoo Jina.

Pemuda itu membelai lengan putih si gadis malam. Dia memejamkan mata dan mengeluarkan sengiran, beberapa kali ia melantunkan lirik dari sebuah lagu populer, kemudian mengecup pipi, leher, dan bahu si gadis.

Pemilik nama lengkap Yoo Jina itu mendesah, kemudian ia tertawa kegirangan. Ditariknya tangan sang pemuda yang tengah berada di bawah pengaruh alkohol itu untuk dibawa ke sofa sudut ruangan temaram.

"Kau ingin melakukannya sekarang?"

Pemuda itu menaikkan alisnya dan mengangguk. Ia mulai melepaskan kancing kemeja miliknya. Sementara itu Yoo Jina berbaring di sofa dan memainkan telunjuknya. Sang pemuda mendekati gadis itu, mulai mengelus dan mencium paha dalamnya. Hembusan nafasnya terasa kasar dan terengah-terengah. Selanjutnya ia menghentikan kegiatannya, mengangkat kedua kaki sang gadis ke atas pundaknya.

"Sebelum aku melakukannya, kau harus tahu satu hal tentang aku." Ucap sang pemuda.

"Apa kau tipe pemuda yang suka bermain kasar? Tidak apa. Aku suka." Balas Yoo Jina.

"Tidak. Aku sudah membunuh seorang gadis." Jawab si pemuda dengan sendu, namun kemudian malah berganti menjadi sebuah tawa yang entah apa artinya.

Yoo Jina terdiam sebentar. Siapa yang tidak terkejut mendapat pengakuan tiba-tiba seperti itu? Sejenak ia tidak tahu apakah harus percaya atau tidak, atau bagaimana sebaiknya ekspresinya saat itu.

Pemuda itu mabuk. Dan ini bukanlah pertama kalinya bagi Jina untuk mendengar berbagai pengakuan aneh dari mulut pelanggannya. Tapi kali ini agak berbeda. Benarkah pemuda itu sudah membunuh seorang gadis?

Tapi Jina tahu, itu bukan urusannya. Terserah apa yang telah dan ingin dilakukan oleh siapapun pemuda yang ia layani.

Maka, masih dalam kesadarannya, sang gadis mengulas senyum. Mari selesaikan ini dengan cepat dan dapatkan beberapa lembar uang untuk dibawa pulang.

"Ya, benar. Gadis itu berdiri di sudut ruangan. Sedang melihat ke arah kita."

"Benarkah? Kau bohong." Pemuda itu mengusap kepalanya.

"Aku tidak bohong. Mari kita lakukan sekarang dan buat dia panas. Kau tak ingin membuatnya iri?"

*The End*